mungkin pada tipe bisnis yang sama dengan sistem franchise, 2 franchisee yang puas dengan dirinya sendiri, 3
franchisee yang penakut, 4 franchisee yang fdak mengikuti sistem, 5 franchisee yang dipengaruhi oleh keluarga atau
teman yang usil, 6 franchisee yang berharap terlalu banyak, 7 franchisee yang tidak mempunyai bakat yang cocok.
c. Dampak Pola Franchise bagi Franchisor
Keunggulan pola bisnis franchise dapat dikemukakan dengan mengidentifikasikan keuntungan-keuntungan yang
diperoleh oleh franchisor dan franchisee. Melalui pola franchise, franchisor dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivltasnya, karena tanpa menambah investasi modal, kegiatan usahanya bertambah luas, bukan saja dalam negeri
tapi juga di luar negeri. Menurut Mendelshon 1993, keuntungan-keuntungan yang diperoleh franchisor adalah
sebagai berikut: 1. Franchise dapat menghasilkan keuntungan yang memadai
tanpa pedu terlibat dengan resiko modal yang tinggi maupun dengan masalah-masalah dan detail sehari-hari
yang timbul di dalam manajemen outlet eceran yang kecil. 2. Franchisor mempunyai kemampuan untuk memperluas
jaringan secara lebih cepat pada tingkat nasional dan internasional dengan menggunakan modal yang risikonya
seminimal mungkin.
d. Dampak Pola Franchise bagi Franchisee
Dengan pola franchise, franchisee dapat mengurangi resiko kegagalan usaha karena menjalankan usaha di bawah
naungan nama dan merek dagang yang sangat terkenal. Artinya franchisee tidak pedu bersusah payah membangun
citra, di samping is juga tinggal menjalankan sistem yang telah baku dan mapan dengan tingkat keterampilan yang
tinggi karena telah mendapat latihan secara ketat dan intensif.
Franchisee juga dapat menikmati hasil riset, pengembangan sistem, usaha peduasan pemasaran, dan sistem pengelolaan
keuangan yang lebih mutakhir dari franchisor. Dengan kata lain franchisee memiliki akses kepada rahasia dagang atau
rumus-rumus dan metode yang dimiliki oleh franchisor.
2.9. Analisis Faktor
Analisis faktor adalah sebuah metode yang pertama kali diperkenalkan oleh Spearman yang bertujuan menemukan hubungan interrelationship
antar banyak peubah berkorelasi yang sulit diamati menjadi peubah yang sedikit dan berarti secara konseptual dan relative bebas disebut factor
Sartono, et al. 2003. Analisis faktor adalah sebuah metode peubah ganda yang bertujuan
menjelaskan hubungan antara banyak variabel berkorelasi yang sulit diamati menjadi variabel yang sedikit dan berarti secara konseptual dan relatif bebas,
yang disebut faktor. Proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan interrelationship antar sejumlah variabel yang saling independen satu
dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Kumpulan variabel disebut
faktor, dimana faktor tersebut tetap mencerminkan variabel-variabel aslinya Santoso, 2003.
2.10. Model Sikap Multiatribut Fishbein