Menyusun Rancangan Tindakan Planning Pelaksanaan Tindakan Acting Pengamatan Observasi

36

3.1.1 Prosedur Langkah-langkah PTK

Menurut Arikunto, dkk. 2008, ada empat tahapan yang lazim dilalui dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK, yaitu: 1 menyusun rancangan tindakan planning, 2 pelaksanaan tindakan acting, 3 pengamatan observasi, 4 refleksi reflecting.

3.1.1.1 Menyusun Rancangan Tindakan Planning

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dengan kata lain menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati. Kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Secara lebih rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut: 1 Mengidentifikasi dan menganalisis masalah, 2 Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, 3 Merumuskan masalah secara jelas, 4 Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa rumusan hipotesis tindakan, 5 Menentukan cara untuk menguji hipotesis, 6 Membuat secara rinci rancangan tindakan.

3.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan Acting

Pada tahap pelaksanaan tindakan acting penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan. 37 Penelitian dipusatkan pada pelaksanaan serangkaian pembelajaran yang dipilah kedalam beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi, dievaluasi dan direfleksi data-data atau temuan yang berhubungan dengan kinerja guru dalam menggunakan media wayang kartun dan hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran.

3.1.1.3 Pengamatan Observasi

Pada tahap pengamatan peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan format observasipengamatan yang telah disusun. Pengamatan yang dilakukan dicatat seteliti mungkin karena catatan pengamatan merupakan bahan utama mengenai data di kelas sebagai bahan yang selanjutnya dianalisis. Melalui observasi atau pengamatan, dihasilkan data observasi. Data ini berupa keterangan kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Data yang diperoleh pada siklus I digunakan sebagai acuan dalam perbaikan untuk siklus II, serta dijadikan sebagai bahan refleksi. Pada tahap pengamatan difokuskan pada pengamatan aktivitas belajar siswa dan performansi guru.

3.1.1.4 Refleksi Reflecting

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS II SD NEGERI 2 BERINGIN RAYA BANDAR LAMPUNG

0 23 43

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MODEL PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA WAYANG KARTUN PADA SISWA KELAS II SDN MANGUNSARI SEMARANG

1 14 290

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CLAY MATERI BERKARYA RELIEF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGSENTUL PURBALINGGA

2 30 267

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENYIMAK DONGENG MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 01 KOTA TEGAL

0 6 249

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PENGUMUMAN MELALUI MEDIA CETAK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 PEGUYANGAN PEMALANG

0 14 235

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI MENDENGARKAN PENGUMUMAN MELALUI MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 01 SIKAYU COMAL KABUPATEN PEMALANG

2 25 186

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Melalui Metode Think Pair Share Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 01 Gantiwarno Kecamatan Matesih Kabupat

0 0 15

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG BINATANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN DONGENG PADA SISWA KELAS II SD NEGERI BUDIASIH KECAMATAN TANJUNGKERTA KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 45

Keefektifan Penggunaan Media Audio Dalam Pembelajaran Keterampilan Menyimak Dongeng Pada Siswa Kelas II SD Negeri 03 Kaligelang Taman Pemalang.

0 1 151

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG.

1 4 5