32
dalam membuat maupun menggunakan wayang kartun, 2 media wayang kartun mudah rusak karena terbuat dari kertas, 3 guru memerlukan kreativitas ketika
bercerita menggunakan wayang kartun. Penggunaan media wayang kartun dalam proses pembelajaran menyimak
dongeng diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran sehingga kompetensi menceritakan kembali isi dongeng yang didengar benar-benar
dikuasai siswa. Selain itu, menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna, bervariasi dan menarik. Karena dalam proses pembelajaran siswa terlibat
langsung dalam pembelajaran. Melalui interaksi atau tanya jawab antara guru dengan siswa tentang dongeng yang dibacakan oleh guru, sehingga siswa dapat
mengingat tokoh, kejadian, dan isi dari dongeng yang dibacakan.
2.3 Kerangka Berpikir
Media pembelajaran yang selama ini digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada umumnya cenderung menggunakan media yang monoton dan
kurang melibatkan keaktifan siswa. Hal tersebut tidak sesuai dengan karakteristik siswa SD yang pada umumnya senang bermain dan bergerak atau dengan kata lain
aktif dalam belajarnya. Sehingga menjadikan siswa kurang mampu mengembangkan potensinya dan minat siswa dalam belajar Bahasa Indonesia
menjadi rendah yang menyebabkan hasil belajarnya pun ikut rendah. Berawal dari kenyataan tersebut, maka perlu adanya suatu perubahan pada
penggunaan media pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa
33
Indonesia. Hal tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia, baik yang menyangkut aktivitas siswa maupun
hasil belajar yang dicapai siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat diterapkan sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia
tersebut adalah media pembelajaran wayang kartun. Melalui media pembelajaran wayang kartun, siswa dapat ikut terlibat aktif
selama proses pembelajaran berlangsung. Keaktifan siswa akan tampak dengan berdiskusi dalam kelompok. Siswa juga akan lebih tertarik untuk mendengarkan
dongeng sehingga kompetensi mengidentifikasi unsur cerita benar-benar dikuasai siswa yang berakibat pada meningkatnya hasil belajar siswa dan keterampilan
berbahasa lainnya berbicara, menulis, membaca. Jadi dapat diduga bahwa dengan media pembelajaran wayang kartun akan
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas II SD Negeri 01 Penakir Pemalang.
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat diajukan suatu hipotesis tindakan sebagai berikut: “Dengan Penggunaan media pembelajaran wayang
kartun aktivitas dan hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi mendengarkan dongeng siswa kelas II SD Negeri 01 Penakir Pemalang dapat meningkat”.
34
BAB 3 METODE PENELITIAN
Pada Bab ini akan dijelaskan tentang: 1 Desain Penelitian; 2 Siklus penelitian; 3 subjek penelitan; 4 tempat dan waktu penelitian; 5 data; 6