17
Mendengarkan Dongeng Melalui Penggunaan Media Wayang Kartun pada Siswa Kelas II SD Negeri 01 Penakir Pemalang”.
2.2 Kajian Teoritis
Dalam kajian teoritis peneliti akan membahas mengenai, 1 hakikat belajar, 2 aktivitas belajar, 3 hasil belajar, 4 pengertian menyimak, 5 dongeng, 6
media, 7 media pembelajaran, dan 8 media wayang kartun.
2.2.1 Hakikat Belajar
Setiap orang, baik disadari atau tidak selalu melaksanakan kegiatan belajar. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan
belajar mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Seperti yang dikemukakan oleh Gagne dan Berlier 1983 dalam Rifa’i 2009: 82
bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
Kata belajar merupakan istilah yang tidak asing dalam kehidupan sehari- hari. Semua orang yang hidup wajib belajar untuk lebih mengetahui tentang
sesuatu. Belajar lebih identik dengan siswa, kebanyakan orang menganggap hanya siswalah yang wajib belajar. Gagne dan Berliner 1983 dalam Rifa’I dan Anni
2009:82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Sependapat dengan Gagne
dan Berliner yaitu Slavin 1994 dalam Rifa’I dan Anni 2009:82 juga menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.
18
Dengan demikian belajar adalah proses perubahan perilaku individu yang terjadi sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungannya yang distimulasikan menjadi
pengetahuan baru. Pengertian belajar mengandung tiga unsur pokok, yaitu perubahan perilaku,
pengalaman, lamanya waktu perubahan perilaku yang dimiliki oleh pembelajar Rifa’I dan Anni 2009: 82-83. Setiap pembelajar mempunyai waktu yang
berbeda untuk sampai pada perubahan perilaku, ada yang cepat tetapi juga ada yang lama. Belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan juga
faktor eksternal. Faktor internal meliputi aspek fisik, psikis dan sosial, sedangkan faktor eksternal yaitu meliputi tingkat kesulitan bahan belajar, tempat belajar,
iklim atau cuaca, dan suasana lingkungan.
2.2.2 Aktivitas Belajar
Slavin 1994 dalam Baharuddin dan Wahyuni 2008: 116, menyatakan bahwa dalam proses belajar dan pembelajaran siswa harus terlibat aktif dan siswa
menjadi pusat kegiatan belajar dan pembelajaran di kelas. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Slameto 2010: 36, yang menyebutkan bahwa dalam
proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi.
Aktivitas yang dimaksud adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik maksudnya siswa
19
ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran atau siswa mengikuti selama proses pembelajaran berlangsung dan kegiatan psikis maksudnya siswa ikut berpikir
tentang hal yang dipelajarinya.
2.2.3 Hasil Belajar