59
dalam pembelajaran keterampilan menyimak dongeng. Data nontes diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan pada siswa saat proses pembelajaran berlangsung
dan hasil performansi guru saat merancang pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran.
4.1.1.1 Hasil Tes Siklus I
Pada siklus I, siswa menyimak dongeng yang berjudul Abu Nawas Mendemo Tuan Kadi yang diceritakan oleh guru dengan menggunakan media
wayang kartun. Dari dongeng tersebut disusun 20 soal pilihan ganda yang isinya aspek ingatan 12 soal, aspek pemahaman 4 soal, dan aspek penerapan 4 soal.
Tujuan pemberian soal tersebut adalah untuk mengetahui pemahaman siswa tentang isi dongeng yang disimak. Ringkasan hasil belajar siswa terdapat dalam
tabel 4.1. Hasil selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 11.
Tabel 4.1. Nilai Hasil Belajar Siswa dalam Menyimak Dongeng siklus I No. Nilai
Frekuensi ∑Nilai Rata-rata
1. 91-100 NR =
∑
= = 65,36
2. 81-90 3
255 3. 71-80
8 615
4. 61-70 17
1155 5. 51-60
8 440
6. 41-50 2
100
Pada tabel 4.1. diketahui tidak ada siswa 0 yang mencapai nilai 91-100. Nilai antara 81-90 dicapai sebanyak 3 siswa atau sekitar 7,8, nilai 71-80 dicapai
60
sebanyak 8 siswa atau sekitar 21,1. 17 siswa 44,7 mendapatkan nilai antara 61-70 dan 8 siswa 21,1 mendapat nilai 51-60. Nilai rata-rata mendengarkan
dongeng siklus I adalah 65,36. Dari hasil nilai rata-rata tersebut maka pada siklus I mengalami peningkatan dari nilai awal yaitu sebesar 62. Meskipun ada 10 siswa
yang belum mencapai KKM namun hasil penelitian pada siklus I sudah mencapai indikator keberhasilan.
Jumlah siswa yang telah tuntas belajar adalah sebanyak 28 siswa atau sebesar 73,68. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam mendengarkan
dongeng pada siklus I adalah 65,36. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam mendengarkan dongeng tersebut sudah mencapai KKM yaitu 65. Dari nilai rata-
rata tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari nilai rata-rata kelas yang diperoleh sebelumnya yaitu sebesar 62. Namun, jika dilihat dari KKM siklus I
yaitu sebesar 65 maka masih ada 10 siswa yang masih di bawah rata-rata. Oleh karena itu peneliti memperbaiki pembelajaran pada siklus II dengan harapan siswa
mampu mencapai nilai ≥62.
Selain nilai hasil tes formatif, besar persentase ketuntasan belajar klasikal siswa juga mempengaruhi keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran ini.
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, diperoleh persentase ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 73,68. Persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I
dengan nilai KKM sebesar 65, dapat digambarkan dengan diagram di bawah ini:
y 7
s k
a m
4
d d
Diagra yang tidak t
73,68. Sis siswa atau s
keberhasilan adalah sebes
melebihi targ
4.1.1.2 Hasi