Manfaat Penelitian Kebijakan Publik

b Mengetahui sasaran dana peminjam bergulir program PNPM. c Mengetahui pemanfaatan dana pinjaman bergulir PNPM oleh masyarakat. d Mengetahui dampak program PNPM di Kelurahan Bantan.

1.4 Manfaat Penelitian

. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a Manfaat secara ilmiah, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dalam mengembangkan kemampuan menulis karya ilmiah. b Manfaat secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak – pihak yang terkait dalam pengimplementasian Program Nasional Pemberayaan Masyarakat PNPM Mandiri – Perkotaan. c Manfaat secara akademis, diharapkan mampu menambah khasanah dan literatur atau kepustakaan baru dalam penelitian sosial. Universitas Sumatera Utara

1.5 Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Bab ini memuat latar belakang masalah, fokus penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab ini memuat tentang teori-teori yang berhubungan dengan judul penelitian dan defenisi konsep yang diperlukan peneliti.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini memuat alasan menggunakan metode penelitian deskriptif, lokasi penelitian, teknik pengambilan subjek penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data yang digunakan dan pengujian keabsahan data.

Bab IV : Temuan Penelitian

Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik lokasi penelitian yang ditemukan di lapangan

Bab V : Analisis Temuan Penelitian

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi serta hasil analisanya.

Bab VI : Penutup

Bab ini memuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang telah dilakukan yang dianggap penting bagi pihak yang membutuhkan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kebijakan Publik

Menurut Anderson kebijakan dipandang sebagai suatu tindakan yang mempunyai tujuan yang dilakukan oleh seorang pelaku atau sejumlah pelaku untuk memecahkan suatu masalah. Selanjutnya Anderson mengklasifikasikan kebijakan itu menjadi dua, yaitu 8 1. Substantif, yaitu apa yang harus dilakukan pemerintah : 2. Prosedural, yaitu siapa dan bagaimana kebijakan itu diselenggarakan. Menurut Woll kebijakan publik adalah sejumlah aktivitas pemerintah untuk memecahkan masalah di masyarakat, baik secara langsung maupun melalui lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. 9 Daniel Easton menyebutkan bahwa kebijakan pemerintah adalah kekuasaan mengalokasikan nilai – nilai untuk masyarakat secara keseluruhan. Ini mengandung konotasi tentang kewenangan pemerintah yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat. Sementara Dalam defenisi tersebut, Woll menyatakan bahwa bahwa pengaruh dari tindakan atau aktivitas pemerintah tersebut ialah: 1 adanya pilihan kebijakan yang dibuat oleh politisi, pegawai pemerintah atau yang lainnya dengan menggunakan kekuatan publik yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat; 2 ada ouput kebijakan yakni dengan dibuatnya kebijakan pemerintah dituntut membuat peraturan, anggaran, personil dan regulasi dalam bentuk program yang akan mempengaruhi kehidupan masyarakat; 3 adanya dampak kebijakan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. 8 Nurcholis, Hanif.2007. Teori dan Praktik Pemerintahan Dan Otonomi Daerah. Jakarta.PT Grasindo .hal. 263. 9 Tangkilisan, Hessel.2003. Kebijakan Publik Yang Membumi,Konsep, Strategi Dan Kasus. Yogyakarta :YPAPI dan Lukman Offset, hal : 2. Universitas Sumatera Utara menurut Hutington dan J. Nelson, dalam masyarakat modern masyarakat melihat pemerintah sebagai bagian dari kehidupannya. Kebijakan pemerintah selalu dirasakan pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat. 10 Hogwood dan Gunn menyatakan bahwa terdapat 10 istilah kebijakan dalam pengertian modern yaitu 11 1. Sebagai label untuk sebuah bidang aktivitas : 2. Sebagai ekspresi tujuan umum atau akitivitas negara yang diharapkan 3. Sebagai proposal spesifik 4. Sebagai keputusan pemerintah 5. Sebagai otorisasi formal 6. Sebagai sebuah program 7. Sebagai ouput 8. Sebagai hasil outcome 9. Sebagai teori dan model 10. Sebagai sebuah proses. Definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa sebenarnya kebijakan publik secara sederhana merupakan aktivitas-aktivitas pemerintah yang memiliki tujuan dan memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat banyak atau publik, aktivitas yang dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh pemerintah. Kebijakan publik menentukan bentuk suatu kehidupan setiap bangsa dan negara. Semua negara menghadapi masalah yang relatif sama, yang berbeda adalah bagaimana respon terhadap masalah tersebut. Respon ini yang disebut sebagai kebijakan publik.

2.1.1 Tahap-Tahap Kebijakan

Proses kebijakan publik merupakan proses yang kompleks karena melibatkan banyak proses maupun variabel yang dikaji. Oleh karena itu beberapa para ahli politik yang menaruh minat untuk mengkaji kebijakan publik, membagi proses-proses penyusunan kebijakan publik 10 Abidin, Said Zainal.2002. Kebijakan Publik Edisi Revisi. Jakarta : Yayasan Pancur Siwah, hal : 86. 11 Indiahyono, Dwiyanto. Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analysis. Penerbit: Gava Media. Yogyakarta. 2009. Hal : 18. Universitas Sumatera Utara kedalam beberapa tahap. Tujuan pembagian seperti ini adalah untuk memudahkan kita di dalam mengkaji kebijakan publik 12 Terdapat tahapan-tahapan proses penyusunan kebijakan publik yang perlu untuk dikaji. Tahapan-tahapan kebijakan publik tersebut adalah, sebagai berikut . 13 1. Tahap penyusunan agenda, dalam tahap ini para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agenda publik. Sebelumnya masalah – masalah berkompetisi dulu untuk dapat masuk dalam agenda kebijakan. Pada akhirnya, beberapa masalah masuk ke agenda kebijakan para perumus kebijakan. : 2. Tahap formulasi kebijakan, masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah – masalah tadi didefenisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah terbaik. Pemecahan masalah tersebut berdasarkan alternatif-alternatif atau pilihan kebijakan yang ada. 3. Tahap adopsi kebijakan, melakukan adopsi salah satu alternatif kebijakan dari setiap alternatif yang terdapat dalam formulasi kebijakan dengan dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau keputusan peradilan. 4. Tahap implementasi kebijakan, keputusan kebijakan yang telah diambil dalam adopsi kebijakan yang memang dapat dianggap sebagai kebijakan yang terbaik dalam pemecahan suatu masalah yang harus diimplementasikan. Implementasi kebijakan dilakukan oleh badan-badan administrasi negara maupun agen-agen pemerintahan ditingkat bawah yang memobilisasikan sumberdaya finansial dan manusia. 5. Tahap evaluasi kebijakan, tahap ini dilakukan untuk melihat sejauh mana sebuah kebijakan mampu memecahkan masalah dengan menggunakan kriteria – kriteria sebagai dasar untuk melihat dampak kebijakan yang telah diimplementasikan.

2.1.2 Bentuk Kebijakan Publik

12 WinarNo, Budi, Op. Cit., hal: 32 13 Ibid hal: 32- 34 Universitas Sumatera Utara Terdapat tiga kelompok rentetan kebijakan publik yang dirangkum secara sederhana, yakni sebagai berikut 14 1. Kebijakan Publik Makro : Kebijakan publik yang bersifat makro atau umum atau dapat juga dikatakan sebagai kebijakan yang mendasar. Contohnya: a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945; b. Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang; c. Peraturan Pemerintah; d. Peraturan Presiden; e Peraturan Daerah. Dalam pengimplementasian, kebijakan publik makro dapat langsung diimplementasikan. 2. Kebijakan Publik Meso Kebijakan publik yang bersifat meso atau yang bersifat menengah atau yang lebih dikenal dengan penjelas pelaksanaan. Kebijakan ini dapat berupa Peraturan Menteri, Surat Edaran Menteri, Peraturan Gubernur, Peraturan Bupati, Peraturan Walikota, Keputusan Bersama atau SKB antar- Menteri, Gubernur dan Bupati atau Walikota. 3. Kebijakan Publik Mikro Kebijakan publik yang bersifat mikro, mengatur pelaksanaan atau implementasi dari kebijakan publik yang diatasnya. Bentuk kebijakan ini misalnya peraturan yang dikeluarkan oleh aparat-aparat publik tertentu yang berada dibawah Menteri, Gubernur, Bupati dan Walikota. Bentuk kebijakan publik baik kebijakan publik makro, meso dan mikro tersebut dalam proses pembuatannya melibatkan banyak variabel yang harus dikaji secara kompleks dan menyeluruh.

2.2 Implementasi Kebijakan

Dokumen yang terkait

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Efektivitas Pelaksanaan Pinjaman Dana Bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat

9 74 97

Efektifitas Pelaksanaan Program Pinjaman Bergulir (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan

0 27 245

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Publik - Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

0 0 8