42
pertanyaan yang dikemukakan bebas, artinya pertanyaan tidak terpaku pada pedoman wawancara tentang masalah-masalah pokok dalam penelitian kemudian
dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi di lapangan Sutrisno Hadi, 1994:207. Penelitian ini pewawancara membawa pedoman yang hanya berisi garis besar
tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara berulang terhadap
beberapa orangtua, guru, pengelola dan tokoh masyarakat. Wawancara dianggap selesai apabila sudah menemui titik jenuh, yaitu sudah tidak ada lagi hal yang
ditanyakan. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang partisipasi orangtua dalam penyelenggaraan PAUD di kampung
nelayan Tanjungmas, bentuk-bentuk partisipasi yang dilakukan orangtua dan faktor-faktor penunjang maupun penghambat partisipasi orangtua dalam PAUD
pada masyarakat kampung nelayan di Kelurahan Tanjungmas.
2. Observasi
Menurut Patton dalam Poerwandari, 1998 tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung,
orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
Menurut Patton dalam Poerwandari, 1998 hasil observasi adalah salah satu hal yang penting, namun hal yang sering dilupakan dalam observasi adalah
mengamati hal yang tidak terjadi. Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena:
43
6 Peneliti akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konteks
dalam hal yang diteliti atau akan terjadi. 7
Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pada pembuktian dan mempertahankan pilihan untuk
mendekati masalah secara induktif. 8
Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian sendiri kurang disadari.
9 Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang
karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara.
10 Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif
terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada giliranya dapat dimanfaatkan untuk
memahami fenomena yang diteliti. Penelitian ini menggunakan jenis observasi non partisipan yakni peneliti
tidak ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang informan lakukan, tetapi observasi dilakukan pada saat wawancara. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengunjungi
lokasi sekolah, dan masuk ke kelas, berinteraksi dengan orangtua anak di sekolah maupun di rumah secara langsung, bertemu dengan pihak pengelola sekolah
seperti kepala sekolah dan guru ataupun pihak-pihak lain, sesuai dengan pola snow ball, yang memungkinkan peneliti untuk memperoleh data.
44
3. Dokumentasi