80
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Partisipasi a. Faktor Pendukung Partisipasi Orangtua
Dukungan dari orangtua yang peduli pun mengalir. Dukungan baru sebatas keterlibatan yang berkenaan dengan anak langsung. Berikut petikan wawancara
dengan PM.GPS:
Faktor pendukung lainnya partisipasi orangtua dalam penyelenggaraan PAUD yakni ketersediaan waktu dan tenaga orangtua. Hal ini nampak setiap pada
kehadiran orangtua setiap harinya untuk turut menunggui anak selama aktivitas belajar di sekolah berlangsung. Terlebih jika agenda pekanan orangtua berupa
arisan rutin, maka orangtua yang hadir lebih banyak dari hari biasanya. Berikut catatan lapangannya:
Waktu dan tenaga orangtua inilah sangat potensial bagi orangtua sendiri maupun sekolah untuk adapat berkolaborasi untuk mengupayakan hal terbaik bagi
perkambangan anak. b.
Faktor Penghambat Partisipasi Orangtua Masih dijumpai orangtua yang saat di rumah belum berupaya lebih untuk
anak belajar, berikut petikan wawancara dengan PM.OT.PS2: Paling rajin? Ibunya Hani, beliau kalo Hari Sabtu libur kerja
jadi tiap sabtu bisa nganterin sampe nungguin, kalo ada agenda atai informasi apa yang belum jelas ya ditanyakan langsung
dengan sekolah. Kadang juga konsultasi ibunya menanyakan kebiasaanya anak disekolah seperti apa. Dirumah oh ternyata
sama. Jadi ngga ada masalah. Tb.3 K[N.20]
Hari ini cukup ramai karena akan dilakukan pengocokan undian arisan pekanan. Banyak ibu-ibu wali murid yang menjadi peserta
arisan, meski tidak turut jadi peserta arisan. Arisan orangtua ini diadakan 2 kali dalam sepekan C.L.1
81
Sekolah yang memiliki tanggung jawab moral sebagi sarana pencerdasan masyarakat belum mulai membangun pemahaman melalui edukasi masyarakat.
Pemahaman yang sederhana menjadikan partisipasi hanya bersifat transaksional. Peran sekolah sangat dinanti agar potensi ketersediaan waktu orangtua dapat lebih
bermanfaat, berikut catatan lapangannya:
Nampak orangtua turut hadir ke sekolah hanya sebatas menunggui dan beraktivitas sendiri yang tanpa berkaitan dengan upaya mendukung
penyelenggaraan PAUD ataupun upaya lain sebagai anak. Selain itu, orangtua belum mampu sepenuhnya untuk membayarkan iuran
bulanan sesuai dengan ketentuan, yakni sebulan sekali sebelum tanggal 10. Hal ini tentunya disebabkan karena penghasilan orangtua yang kurang menentu.
Matapencaharian sebagai nelayan tentunya bergantung pada hasil tangkapan ikan yang tidak menentu ditambah ada musim-musim tertentu yang menjadikan
nelayan tidak memiliki penghasilan tetap. Berikut petikan wawancara dengan PM.GQ:
Kalo di rumah anaknya saya amati kadang belajar, kadang ngga. Tb.8 K[N.53]
Hari ini cukup ramai karena akan dilakukan pengocokan undian arisan pekanan. Banyak ibu-ibu wali murid yang menjadi peserta
arisan, meski tidak turut jadi peserta arisan. Arisan orangtua ini diadakan 2 kali dalam sepekan. Setoran arisan tiap pertemuannya
sebesar Rp 50.000 tidak semua peserta arisan pun hadir, biasanya setoran arisan dititipkan pada orangtua yang hadir. C.L.1
Kadang ada yang bayarnya sebuan sekali, ada yang tiga bulan sekali, bahkan empat bulanan, ada juga yang sampai setahun. Nanti kita
potong dari uang tabungan anak. Tidak ada rapat, adanya pemberitahuan. Orangtua tidak tahu menau. Paling ikut evaluasi ya
kalo ambil rapot. Itu kalo yang mau hadir. Tb.3 K[N.19]
82
F. Pembahasan