37
2 Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan apa
yang dialami pembaca kehidupan sehari-hari. 3
Studi kasus merupakan sarana efaktif untuk menunjukan hubungan antara peneliti dan responden.
4 Studi kasus dapat memberikan uraian yang mendalam yang diperlukan bagi
penelitian atau transferabilitas. Penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan
metode studi kasus. Penelitian ini menyusun desain secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Penelitian kualitatif tidak bertujuan
untuk menguji atau membuktikan kebenaran suatu teori tetapi teori yang sudah ada dikembangkan dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan. Dengan
dasar tersebut, maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang partisipasi orangtua dalam penyelenggaraan PAUD pada masyarakat
kampung nelayan di Kota Semarang, sehingga dari data primer dan data sekunder diharapkan dapat memaparkan gambaran tersebut secara lebih jelas. Sebagai
langkah awal, peneliti melakukan observasi pendahuluan pada subjek penelitian.
B. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian agar pelaksanaannya terarah dan sistematis diperlukan penyususnan tahapan-tahapan penelitian. Menurut moleong 2007: 127-128, ada
empat tahapan dalam pelaksanaan penelitian yaitu sebagi berikut:
38
1. Tahap pra lapangan
Peneliti mengadakan survei pendahuluan yakni dengan mencari subjek sebagai narasumber. Selama proses survei ini peneliti melakukan penjajagan lapangan
terhadap latar penelitian, mencari data dan informasi tentang orangtua di kampung nelayan. Peneliti juga menempuh upaya konfirmasi ilmiah melalui
penelusuran literatur buku dan referensi pendukung penelitian. Pada tahap ini peneliti melakukan penyususnan rancangan penelitian yang meliputi garis
besar metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian. Tahap pra lapangan dilakukan peneliti selama Bulan Oktober sampai dengan
November 2013. 2.
Tahap pekerjaan lapangan Tahap ini peneliti memasuki dan memahami latar penelitian dalam rangka
pengumpulan data. Tahap ini dilaksanakan selama Bulan Maret sampai dengan April 2014.
3. Tahap analisis data
Tahapan yang ketiga dalam penelitian ini adalah analisis data. Peneliti dalam tahap ini melakukan serangkaian proses analisis data kulitatif sampai pada
interpretasi data-data yang telah diperoleh sebelumnya. Tahap analisis data dilakukan selama Bulan April sampai dengan Mei 2014.
4. Tahap evaluasi dan pelaporan
Pada tahap ini peneliti melakukan konsultasi dan pembimbingan dengan dosen pembimbing yang telah ditentukan, yakni sampai pada Bulan Juli 2014.
39
C. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitian, dengan harapan dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya mengenai model
partisipasi orangtua dalam penyelenggaraan PAUD di kampung nelayan Tanjungmas. Menurut Patton dalam Poerwandari, 2007, desain kualitatif
memiliki sifat yang luwes, oleh sebab itu tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah sampel yang harus diambil untuk penelitian kualitatif. Jumlah sampel
sangat tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang tersedia. Berdasarkan permasalahan yang
akan diteliti, maka sasaran atau informan dalam penelitian ini yaitu: 1.
Orangtua atau wali murid Penelitian ini mengambil sampel orangtua atau wali murid di PAUD
Qotrinnada dan PAUD Patra Sutera. 2.
Guru Kelas Guru yang berhubungan langsung dengan anak selama di kelas TK A dan TK
B pada PAUD Qotrinnada serta PAUD Patra Sutera. 3.
Kepala Sekolah Kepala sekolah sekaligus kepala yayasan Shifaur Rahma yang menaungi
PAUD Qotrinnada serta kepala sekolah PAUD Patra Sutera. 4.
Warga atau Tokoh Masyarakat Tokoh masyarakat yang mewakili adalah ketua RT III dan ketua RW XVI
selaku serta pemimpin masyarakat nelayan yang bertepatan pula dengan ketua wilayah administratif PAUD Qotrinnada serta PAUD Patra Sutera berlokasi.
40
Berdasarkan data yang peneliti dapat dari informan, sudah cukup menggambarkan semua informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
D. Fokus Penelitian