103
kesempatan. Jika ada kemauan tapi tidak ada kemampuan dari masyarakat sekitar walaupun sudah diberi kesempatan oleh pemerintah maupun pihak sekolah maka
keterlibatan itu tidak akan terjadi. Begitu juga, jika ada kemauan dan kemampuan dari masyarakat sekitar tapi tidak diberi kesempatan oleh pihak sekolah maka
keterlibatan itu tidak akan terjadi. Keterlibatan orangtua akan tumbuh jika ada kemauan dan kemampuan dari
orangtua untuk ikut berpartisipasi di sekolah. Pihak sekolah juga perlu memberikan ruang atau kesempatan kepada masyarakat sekitar untuk
memberikan suaranya. Pihak sekolah memberikan kesempatan dan masyarakat sekitar memiliki kemauan juga kemampuan maka tidak ada pihak yang merasa
paling benar dan hebat dalam mengembangkan tujuan sekolah.
2. Bentuk-bentuk partisipasi orangtua dalam PAUD pada masyarakat
nelayan di Kelurahan Tanjungmas
Partisipasi yang ditunjukkan oleh orangtua di PAUD Kelurahan Tanjungmas meliputi:
a Mengantar menjemput anak ke sekolah
b Menunggui anak di sekolah
c Membayar SPP Iuran Bulanan, membayar iuran tambahan
d Mendampingi anak saat field trip Manasik haji, lomba unjuk karya
e Menemani atau mengingatkan PR anak saat di rumah
f Menyiapkan penugasan yang akan dibawa sebagai penunjang pelajaran esok
hari
104
Sementara menurut Mulyasa 2003 sekolah yang melibatkan orangtua secara profesional dalam mengembangkan perencanaan, dengan menjalin
komunikasi secara intensif. Secara proaktif sekolah menghubungi orangtua siswa dengan cara mengucapkan selamat datang dan bergabung dengan sekolah dan
dewan pendidikan serta komite sekolah. Dapat mengadakan rapat secara rutin dengan orangtua. Sehingga saat rapat dapat efektif orangtua dapat saling
mengenal. Selain itu, mengirimkan berita tentang sekolah secara periodik sehingga orangtua mengetahui program dan perkembangan sekolah. Dilanjutkan
dengan membagikan daftar tenaga kependidikan secara lengkap termasuk alamat nomor telepon dan tugas pokok sehingga orangtua dapat berhubungan secara
tepat waktu dan tepat sasaran. Dapat juga mengundang orangtua dalam rangka mengembangkan kreatifitas dan prestasi siswa, mengadakan kunjungan rumah
untuk memecahkan masalah dan mengembangkan pribadi siswa, mengadakan pembagian tugas dan tanggung jawab antara sekolah dengan orangtua dalam
pembinaan pribadi siswa. Pelibatan orangtua dalam berbagai program dan kegiatan sekolah yang bersifat sosial kemasyarakatan, seperti bakti sosial,
perpisahan, peringatan hari besar nasional, keagamaan dan pentas seni. Pelibatan orangtua disesuaikan dengan minat, kemampuan dan pekerjaan dengan program
dan kegiatan yang akan dilakukan sekolah. Pelibatan orangtua dalam mengambil keputusan
dilakukan agar
mereka merasa
bertanggungjawab untuk
melaksanakannya, selain itu mendorong guru untuk mendayagunakan orangtua sebagai sumber belajar dan menunjang keberhasilan peserta didik.
105
Pelaksanaan program di atas dalam rangka mendorong partisipasi orangtua Mulyasa, 2000:55-58, kepala sekolah perlu melakukan identifikasi kebutuhan
sekolah dan partisipasi orangtua dalam program dan kegiatan sekolah, menyusun tugas-tugas yang dapat dilakukan bersamaan dengan orangtua secara fleksibel,
membantu guru mengembangkan program pelibatan orangtua dalam berbagai aktifitas sekolah dan pembelajaran, menginformasikan secara luas program
sekolah dan membuka peluang bagi orangtua untuk melibatkan diri dalam program, mengundang orangtua untuk menjadi relawan dalam berbagai aktivitas
sekolah dan memberikan penghargaan secara proporsional dan profesional terhadap keterlibatan orangtua dalam berbagai program dan kegiatan sekolah.
Berdasarkan uraian partisipasi di atas dapat disimpulkan bahwa orangtua merupakan salah satu pilar penentu efektifitas berjalannya keterselenggaraan
PAUD. Orangtua memiliki peran strategis dalam partisipasi penyelenggaraan program pendidikan anak usia dini. Sehingga perlu adanya upaya bersama untuk
memunculkan potensi keterlibatan orangtua. Upaya ini daat diawali dari sekolah dengan membuka komunikasi, pelibatan dalam pengambilan keputusan sampai
pada tahap mendetailkan agenda kerjasama sekolah dengan orangtua.
3. Faktor-faktor penunjang dan penghambat partisipasi orangtua dalam