Rancangan Penelitian Kehadiran Peneliti di Lapangan

kata-kata atau uraian, mengutamakan data langsung, partisipasi tanpa mengganggu dan analisis secara induktif dilakukan secara terus menerus sejak memasuki lapangan.

3.2 Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Bogdan dan Blinken 1982 menyarankan bahwa rancangan studi kasus paling baik disajikan dalam bentuk cerobong. Bentuk cerobong ini merupakan langkah yang sistematis, berawal dari eksplorasi yang bersifat luas dan dalam, kemudian berlanjut dengan kegiatan pengumpulan dan analisis data yang lebih menyempit dan terarah pada suatu topik tertentu. Bentuk cerobong dikatakan sistematis karena pada mulanya peneliti menjajagi tempat dan orang yang dapat dijadikan sumber data atau subyek penelitian, mencari lokasi yang dipandang sesuai dengan maksud dan tujuan pengkajian, dan selanjutnya mengembangkan jaringan yang lebih luas untuk menemukan sumber data.

3.3 Kehadiran Peneliti di Lapangan

Kehadiran dan keterlibatan peneliti di lapangan sangat diutamakan dalam penelitian kualitatif, karena peneliti merupakan instrumen penelitian utama yang harus hadir di lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam situasi yang sesungguhnya Moleong, 1994. Kecuali itu peneliti kualitatif harus menyadari bahwa dirinya merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, penganalisis data, penafsir data, dan sekaligus menjadi pelapor dari hasil penelitian Moleong, 1994. Karena itu peneliti harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menjaring data sesuai dengan kenyataan di lapangan, sehingga data yang terkumpul benar- benar relevan dan terjamin keabsahannya. Peneliti harus bersikap hati-hati, terutama dengan informan kunci agar tercipta suasana yang mendukung keberhasilan dalam pengumpulan data. Peneliti sebagai instrumen penelitian harus mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi di lapangan. Hubungan baik antara peneliti dengan subjek sebelum, selama dan sesudah memasuki latar merupakan kunci utama keberhasilan pengumpulan data. Hubungan yang baik dapat menjamin kepercayaan dan saling pengertian. Tingkat kepercayaan yang tinggi akan membantu kelancaran proses penelitian, sehingga data yang diinginkan dapat diperoleh dengan mudah dan lengkap. Sebagai instrumen penelitian, peneliti harus memandang masalah aktual di lapangan sebagai suatu kesatuan yang utuh dari kasus-kasus yang terjadi. Data yang telah terkumpul pada saat tertentu perlu segera dianalisis agar dapat membantu peneliti dalam memahami dan menjelaskan kasus-kasus yang terjadi untuk dibuat ikhtisarnya, sehingga dapat segera dipahami secara baik. Peneliti akan benar-benar berada di lapangan untuk meneliti dan mendapatkan sumber data yang akurat.

3.4 Data dan Sumber Data