Pengecekan Keabsahan data METODE PENELITIAN

jelas lama-kelamaan menjadi lebih rinci dan mengakar. Kesimpulan final mungkin masih diperoleh setelah pengumpulan data berakhir, hal ini tergantung pada kumpulan catatan lapangan, dan pengkodean yang digunakan.

3.7 Pengecekan Keabsahan data

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasamya merupakan bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari penelitian kualitatif. Pelaksanaan pemeriksaan data didasarkan atas empat kritetia yaitu derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian Moleong, 1984. Derajat kepercayaan credebility pemeriksaan data dapat dilakukan dengan: 1 teknik perpanjangan keikutsertaan peneliti di lapangan, 2 ketekunan peneliti dalam pengamatan mendalam, 3 triangulasi dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk mengecek atau sebagai pembanding terhadap data yang telah diperoleh, 4 pemeriksaan oleh teman sejawat melalui diskusi, 5 analisis kasus negatif yang kontras dengan data atau informasi sebagai bahan pembanding, 6 ketercukupan referensi sebagai alat untuk menampung data menyesuaikan dengan kritik tertulis untuk keperluan evaluasi, dan 7 pengecekan anggota yang terlibat dalam proses pengumpulan data. Keteralihan transferability dalam penelitian kualitatif dapat dicapai dengan cara uraian rinci thick description. Teknik ini menuntut peneliti agar melaporkan hasil penelitiannya sehingga uraiannya itu harus dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan. Uraian dalam laporan harus dapat mengungkap secara khusus segala sesuatu yang diperlukan oleh pembaca agar pembaca dapat memehami temuan-temuan yang diperroleh, penemuan itu sendiri bukan bagian dari uraian rinci melainkan penafsiranya yang diuraikan secara rinci dengan segala macam pertanggungjawaban berdasarkan kejadian-kejadian nyata. Kebergantungan dependability dalam penelitian kualitatif disebut reliabilitas. Dalam penelitian kualitatif konsep kebergantungan lebih luas maknanya daripada reliabilitas, karena kecuali replikasi studi diperhitungkan juga faktor-faktor lainnya yang konstan tidak berubah seperti keutuhan kenyataan yang distudi, desain yang muncul dari data, dan pandangan serta hipotesis kerja yang dapat bermunculan. Untuk meningkatkan kebergantungan dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan berulang-ulang terhadap satu konteks sekaligus untuk meyakinkan keteralihannya. Kepastian confirmability dalam penelitian kuantitatif disebut objektivitas. Dalam penelitian kualitatif untuk mengetahui apakah data yang diperoleh objektif atau tidak bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang. Jika telah disepakati oleh beberapa atau banyak orang dapat dikatakan objektif, namun penekanannya tetap pada datanya. Untuk menentukan kepastian data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkonfirmasikan data kepada para informan atau para ahli. Dari empat kriteria keabsahan data tersebut kriteria yang pertama yaitu credibility drajat kepercayaan merupakan faktor yang sangat penting dan teknik triangulasi sebenarnya sudah cukup untuk mengukur keabsahan data, mengingat langkah-Iangkah yang ditempuh dalam teknik triangulasi tercermin pula keteralihan, kebergantungan, dan kepastian. Moleong 1994 menegaskan bahwa teknik triangulasi paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Menurut Denzin yang dikutip oleh Moleong 1994 ada empat jenis triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data, yaitu a memanfaatkan penggunaan sumber, b memanfaatkan penggunaan metode, e memanfaatkan penggunaan peneliti, dan d memanfaatkan penggunaan teori. Triangulasi dengan memanfaatkan penggunaan sumber dengan dan membandingkan dan mengecek balik derajad kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari informan yang satu dengan informan lainnya. Trangulasi dengan jalan memanfaatkan penggunaan metode de- ngan cara mengecek balik derajat kepercayaan suatu informan yang diperoleh melalui metode tertentu misalnya observasi dibandingkan dengan hasil wawancara. Triangulasi dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya dapat dilakukan dengan cara membandingkan hasil pekerjaan seorang peneliti dengan peneliti lainya. Triangulasi dengan mcmanfaatkan teori dapat dilakukan dengan cara membandingkan secara logis teori lain yang bisa menunjang dan mendukung data atau informasi yang diperoleh dan diperlukan.

3.8 Pertimbangan Etika Penelitian