kaidah kebahasaan dalam teks deskripsi. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai hal tersebut.
2.2.1.1 Pengertian Keterampilan Menyusun Teks secara Tertulis
Struktur Kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum KTSP. Hal tersebut disebabkan struktur kurikulum KTSP terdiri atas standar kompetensi yang dijabarkan
dalam kompetensi dasar, sedangkan Kurikulum 2013 kompetensi dasar merupakan hasil penjabaran dari kompetensi inti. Kompetensi inti untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia terdiri atas empat kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Kompetensi inti satu dan dua berhubungan dengan sikap religius dan sikap sosial. Sementara
kompetensi inti tiga dan empat berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan teks, karena mata pelajaran bahasa Indonesia pada Kurikulum
2013 adalah pembelajaran yang berbasis teks. Salah satu kompetensi dasar dalam kompetensi inti yang berhubungan dengan
ranah keterampilan adalah keterampilan menyusun teks. Kompetensi dasar tersebut terdapat dalam kompetensi dasar pada kelas VII, yaitu kompetensi dasar 4.2. yang
berisi „menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan
maupun tulisan‟. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, keterampilan menyusun teks dapat dibagi menjadi dua, yaitu keterampilan menyusun teks secara lisan dan
keterampilan menyusun teks secara tertulis. Teks merupakan realisasi wacana karena teks berada pada tataran parole yang
berupa realisasi atau perwujudan bahasa Dijk dan Hoed dalam Hartono 2012:11.
Menurut Finoza 2005:3-4 perwujudan bahasa berdasarkan cara berkomunikasi ada dua, yaitu ragam lisan dan ragam tulis. Berikut ini perbedaan antara dua ragam
tersebut. 1
Ragam lisan menghendaki adanya lawan bicara yang siap mendengar apa yang diucapkan oleh seseorang, sedangkan ragam tulis tidak selalu
memerlukan “lawan bicara” yang siap membaca apa yang dituliskan oleh seseorang.
2 Di dalam ragam lisan, unsur-unsur fungsi gramatikal seperti subjek, predikat,
objek, dan keterangan tidak selalu dinyatakan dengan kata-kata. Unsur-unsur itu sering dapat dinyatakan dengan bantuan gerak tubuh dan mimic muka. Di
dalam ragam tulis, fungsi-fungsi gramatikal harus dinyatakan secara eksplisit agar orang yang membaca suatu tulisan, misalnya dalam surat kabar, majalah,
atau buku dapat memahami maksud penulisnya. 3
Ragam lisan terikat pada situasi, kondisi, ruang, dan waktu; sedangkan ragam tulis tidak terikat pada hal-hal tersebut.
4 Di dalam ragam lisan, makna dipengaruhi oleh tinggi rendah dan panjang
pendeknya nada suara, sedangkan dalam ragam tulis, makna ditentukan terutama oleh pemakaian tanda baca.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ragam lisan berkaitan dengan keterampilan berbicara, sedangkan ragam tulis berkaitan dengan keterampilan
menulis. Teks secara tertulis artinya perwujudan bahasa yang dihasilkan dari keterampilan menulis.
Sementara itu, beberapa pengertian menyusun dalam KBBI 1572 yang berkaitan dengan keterampilan menulis, yaitu 1 mengatur dengan menumpuk secara
tindih-menindih; 2 mengatur secara baik; 3 menempatkan secara beraturan; 4 mengarang buku. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa definisi keterampilan
menyusun teks secara tertulis, yaitu keterampilan dalam menyampaikan ide, gagasan, atau pikiran dari seseorang dalam bentuk tulisan secara beraturan dan sistematis
sesuai struktur dan kaidah yang sudah ditetapkan sehingga pembaca memahami apa yang penulis sampaikan dan keterampilan tersebut dapat berkembang jika penulis
lebih sering membaca untuk memperluas pengetahuan dan menambah kosakata yang dimiliki.
2.2.1.2 Hakikat Teks Deskripsi