Taksonomi Penyebaran Morfologi Bioekologi Merak hijau

5 modifikasi pengalaman khusus dalam hidup satwa yang meliputi berbagai kategori klasik dan pengkondisian, pembelajaran spasial, imprinting dan belajar dari pengetahuan. Tingkah laku bersifat genetis, tetapi dapat berubah oleh lingkungan dan proses belajar hewan Hafes, 1969 dalam staf Jurusan Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan IPB, 1991. Beberapa bentuk perilaku tidak muncul hingga beberapa tahap perkembangan, tetapi berkembang tanpa adanya latihan yang jelas. Lingkungan berpengaruh pada perkembangan perilaku yaitu pada saat setelah lahir atau saat melahirkan, tetapi mungkin juga terjadi pada berbagai tahap perkembangan McFarland, 1993. Terkadang satwa juga muncul tanpa melakukan sesuatu bahkan ketika lingkungannya berubah. Hal ini disebabkan karena terjadinya kegagalan dalam menerima perubahan tersebut dan dimungkinkan satwa akan merespon perubahan yang masih diingatnya Carthy, 1979. Krebs Davies 1987 juga menyebutkan bahwa setiap individu dalam satu spesies memiliki cara yang berbeda untuk mendapatkan sumberdaya, pasangan dan tempat bersarang yang sering dikenal dengan strategi. Strategi lebih jelasnya didefinisikan sebagai pola atau struktur perilaku yang digunakan oleh suatu individu dalam persaingan untuk mendapatkan sumberdaya. Strategi tersebut bisa dilakukan dalam lingkungan yang berbeda. Strategi terbaik yang dilakukan satwa tergantung pada habitatnya.

B. Bioekologi Merak hijau

1. Taksonomi

Merak hijau merupakan jenis burung yang berasal dari satu ordo yaitu ordo Galliformes. Ordo ini memiliki kaki yang kuat dan besar serta sayap yang relatif lebih kecil sehingga burung dari ordo ini akan lebih suka berjalan daripada terbang. Selain itu, jenis burung ini juga berasal dari famili Phasianidae. Famili ini identik dengan keindahan yang dimiliki oleh jenis ini terutama keindahan bulunya. Grzimeck 1972 menyatakan bahwa klasifikasi Merak hijau Pavo muticus Linnaeus, 1766 adalah sebagai berikut: 6 Kingdom : Animalia Phyllum : Chordata Sub phylum : Vertebrata Klas : Aves Sub Klas : Neornithes Ordo : Galliformes Sob Ordo : Galli Famili : Phasianidae Sub famili : Pavoninae Genus : Pavo Spesies : Pavo muticus Linnaeus, 1766.

2. Penyebaran

Merak hijau banyak dijumpai di Pulau Jawa, yaitu Ujung Kulon, Sindang Barang Cianjur, Cikelet Sukabumi, Jepara, Pati, Mantingan, Randu Blatug Blora, Meru Betiri, Baluran, Alas Purwo, Gunung Raung, Krepekan, Lijen, Lebak Harjo dan Pasir Putih Situbondo Balen, 1999 dalam Wasono, 2005. Selain itu, merak juga tersebar di Semenanjung Malaysia meskipun saat ini sudah dinyatakan punah.

3. Morfologi

Menurut Mulyana 1988, Winarto 1993, Hernowo 1995, Supratman 1998, dan Hernawan 2003 morfologi Merak hijau adalah sebagai berikut : a. Merak jantan dewasa mempunyai jambul tegak di atas kepalanya dan dagu berwarna hijau kebiruan. Bulu hiasnya panjang berwarna campuran antara hijau emas dan perunggu sehingga kelihatan berkilau. Merak hijau jantan berukuran sangat besar dapat mencapai 210 cm. b. Merak hijau betina dewasa mempunyai komposisi warna tubuh sama dengan jantan, tetapi lebih lembut dan tidak cerah agak kusam serta tidak mempunyai bulu hias. Merak hijau betina berukuran 120 cm. c. Merak hijau muda memiliki bulu kurang cerah dan bulu-blu penutup ekornya belum tumbuh menyerupai betina muda, tetapi selalu dapat dibedakan oleh 7 kakinya yang lebih panjang. Jambul mulai tumbuh setelah anak merak berumur 2 minggi. Pada umur 2 bulan anak merak sudah memiliki bentuk tubuh dan bulu yang sempurna menyerupai Merak hijau betina dewasa tetapi ukurannya lebih kecil. d. Anak merak hijau memiliki dahi, mahkota dan tengkuk leher yang hampir seragam, berwarna coklat keemasan, halus dan bergaris-garis kuning tua. Garis coklat kehitaman melintasi tengkuk leher dari atas mata dan diterskan dengan garis coklat pucat pada bagian belakang dari mata. Lora dan bagian sisi dari mukanya berwarna kuning pucat dan tidak berbintk-bintik, sekitar leher berwarna kuning kecoklatan pucat. Punggung dan tungging berwarna coklat tua. Bulu-bulu bagian bawah berwarna kuning pucat dan bagian dada lebih gelap, dasar dari bulu-bulu tadi berwarna kelabu. Bulu-bulu penutup sayap berwarna putih sawo matang dengan bintik-bintik kecil kehitaman.

5. Habitat dan Pakan