Perilaku Berjemur Perilaku Individu Merak Hijau a.

97 yang paling banyak dimakan pada saat penelitian adalah jarong Stachytarpeta jamaicensis yang mendominasi savana.

d. Perilaku Berjemur

Faktor yang mendukung adanya perilaku berjemur adalah adanya cahaya matahari yang langsung mengenai merak hijau. Merak hijau memilih tempat yang lebih tinggi dari sekitarnya untuk berjemur karena di tempat tersebut intensitas matahari akan lebih tinggi sehingga akan terasa lebih hangat. Selain itu, di tempat yang lebih tinggi merak lebih mudah untuk mengawasi keadaan sekitarnya. Hal ini merupakan strategi yang dilakukan oleh merak hijau pada waktu berjemur. Di padang penggembalaan Sadengan, merak hijau berjemur dengan cara bertengger di batang kering yang berada di tengah padang penggembalaan dan bertengger di pohon tidurnya. Di areal tumpangsari hutan tanaman, merak hijau berjemur di tunggak-tunggak pohon ataupun di pagar-pagar yang membatasi araeal tumpangsari dengan hutan tanaman. Hal ini berkaitan dengan lokasi berjemur yang dekat dengan tempat makan yaitu berada disekeliling tempat berjemur. Namun, di TNB merak hijau berjemur di tempat yang langsung terkena sinar matahari yaitu di savana meskipun tempat tersebut tidak lebih tinggi daripada tempat lain. Hal ini berkaitan dengan suhu TNB yang cukup tinggi hingga memungkinkan merak hijau untuk berjemur dimanapun. Pernah satu kali dijumpai merak hijau sedang berjemur dalam posisi mendekam di permukaan tanah. Merak hijau juga berjemur di tepi bak setelah melakukan aktivitas minum. Kondisi ini dijelaskan dengan hasil perhitungan ragam yang menunjukkan bahwa savana memiliki nilai ragam yang lebih tinggi daripada tipe habitat lain. Nilai ragam di padang penggembalaan lebih besar daripada di areal tumpangsari hutan tanaman. Begitu pula durasi rata-rata dan selangnya. Hal ini berkaitan dengan keterbukaan vegetasinya. Padang penggembalaan memiliki areal yang sangat terbuka dan sedikit cover sehingga cahaya matahari langsung dapat mengenai areal tersebut. Namun, areal terbuka di tumpangsari dikelilingi oleh tegakan dan di dalam areal terbuka tersebut juga terdapat banyak tanaman sehingga cahaya matahari sedikit terhalang. Namun, hasil uji chi-square di TNAP 98 dan TNB menunjukkan bahwa perilaku berjemur tidak dipengaruhi oleh tipe habitat dan hal ini berkebalikan dengan kondisi di lapangan. Penggunaan waktu berjemur di TNB lebih sedikit dari pada di TNAP. Frekuensi perjumpaan merak hijau berjemur di TNB pun lebih sedikit dibanding frekuensi perjumpaan merak hijau berjemur di TNAP. Hal ini diduga karena suhu di TNB lebih cepat naiknya dan lebih panas dari TNAP sehingga merak hijau tidak perlu berjemur terlalu sering dan terlalu lama.

e. Perilaku Display