Perilaku Menelisik Bulu Perilaku Individu Merak Hijau a.

91 akan lebih banyak terkonsentrasi di tempat minum. Hal tersebut mendorong merak hijau lebih banyak bersuara di savana dan hutan pantai. Sehingga dapat dikatakan bahwa sumber suara merak hijau tergantung dari keberadaan merak hijau yang dalam kasus ini di savana dan hutan pantai. Tipe habitat tidak mempengaruhi pada perbedaan tipe suara merak hijau. Berbagai tipe suara merak hijau tersebut memiliki frekuensi yang sama di habitat yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa tipe suara lebih dipengaruhi oleh jenis dan tingkat gangguan terhadap merak hijau. Faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah jarak gangguan dengan merak hijau, kondisi lingkungan yang terbuka dan tertutup serta kondisi sumberdaya yang akan mempengaruhi keberadaan merak hijau itu sendiri Sativaningsih, 2005.

b. Perilaku Menelisik Bulu

Merak hijau lebih sering melakukan aktivitas menelisik bulu pada pagi dan sore hari ketika aktivitas makan berlangsung baik di TNAP maupun TNB. Hal ini diduga karena pada waktu tersebut merak hijau tidak hanya melakukan aktivitas makan saja, akan tetapi juga berjemur dan display, sehingga pergerakan yang dilakukan oleh merak hijau pun juga lebih banyak yang berakibat bulu lebih mudah rusak susunannya sehingga bulu dirapikan dengan menelisik bulu. Hal ini sama dengan Sativaningsih pada tahun 2005 yang menyatakan bahwa merak hijau melakukan aktivitas menelisik bulu dalam waktu yang berbeda-beda. Menurut Sativaningsih 2005 juga, aktivitas ini dilakukan pada waktu di pohon tenggeran sebelum turun, diantara aktivitas makan pagi dan sore hari di atas tanah, pada saat istirahat di atas tanah maupun pada saat hinggap di pohon teduhnya, dan pada saat hendak tidur di pohon tenggerannya. Merak hijau jantan lebih sering melakukan aktivitas menelisik bulu bila dibandingkan dengan merak hijau betina. Bila dilihat dari fisiknya, merak hijau jantan memiliki bulu yang lebih banyak dan lebih panjang daripada merak hijau betina sehingga bulu-bulu merak hijau jantan cenderung lebih mudah untuk rusak oleh kutu maupun yang lain. Hal serupa juga pernah dinyatakan oleh Sativaningsih pada tahun 2005. 92 Aktivitas menelisik bulu yang dilakukan dalam durasi yang singkat merupakan suatu strategi yang dilakukan supaya merak hijau lebih leluasa untuk mengawasi keadaan sekitarnya untuk menjamin keamanan. Aktivitas yang singkat ini biasanya dilakukan pada waktu merak hijau hendak turun dari tenggeran, berjemur di atas tanah, dan pada waktu berteduh dan istirahat baik di atas pohon maupun di bawah pohon atau semak. Sedangkan aktivitas menelisik bulu yang berlangsung lama biasanya dilakukan oleh merak hijau jantan saat selesai melakukan display atau menari untuk mengatur dan merapikan kembali bulu hiasnya serta merak hijau betina pada waktu makan, pada waktu malam di atas pohon. Nilai ragam perilaku menelisik bulu di tipe habitat hutan Ngagelan TNAP dan hutan pantai, hutan musim dan evergreen TNB tidak ada. Hal ini disebabkan karena perjumpaan perilaku menelisik bulu di tipe habitat tersebut hanya berlangsung selama beberapa detik saja. Merak hijau terkejut dan berjalan menjauh bahkan terbang bersembunyi ketika pengamat datang. Di TNAP, perilaku menelisik bulu lebih sering dijumpai di padang penggembalaan. Sedangkan, di hutan tanaman lebih sulit dijumpai karena kondisi lokasi yang cukup rapat dengan semak dan tanaman tumpangsari sehingga aktivitas ini tidak termonitor dengan baik. Perilaku menelisik bulu di hutan alam yaitu di sepanjang jalan Rowobendo - Ngagelan tidak pernah dijumpai selama periode penelitian. Hal ini dikarenakan lokasi ini cukup rapat dan persediaan sumberdaya yang dibutuhkan oleh merak hijau tidak banyak. Merak hijau mulai melakukan aktivitas menelisik bulu di tempat tidur, makan, berteduh dan berjemur sehingga merak hijau memilih lokasi yang dekat dengan tempat terbuka atau tempat makan. Walaupun merak hijau menelisik bulu sambil bertengger atau pun berteduh, tapi tempat yang dipilihnya tetap saja tempat yang strategis dimana merak hijau dapat melakukan pengawasan terhadap adanya ancaman. Kondisi tersebut tertuang dalam hasil uji chi-square yang menunjukkan bahwa perilaku menelisik bulu sangat dipengaruhi oleh kondisi tipe habitat yang digunakan. Perilaku menelisik bulu di TNB hampir semua dijumpai di savana dan dilakukan sambil berdiri atau mendekam di tanah. Hal ini diduga karena kondisi savana yang terbuka menjadikan merak hijau lebih leluasa untuk mengawasi 93 sekitarnya tanpa perlu naik ke atas pohon. Sumberdaya yang dibutuhkan oleh merak hijau di savana juga cukup melimpah terutama sumberdaya untuk makan, berteduh, dan tidur. Namun, hal ini tidak sejalan dengan hasil uji chi-square yang menerangkan bahwa tipe habitat tidak memberi pengaruh terhadap perilaku menelisik bulu. Kondisi lokasi terbuka juga memudahkan merak hijau untuk melakukan pergerakan sehingga bulu-bulunya akan mudah rusak sehingga aktivitas menelisik bulu dilakukan untuk merapikan bulu.

c. Perilaku Makan