Alat dan Bahan Jenis Data yang Dikumpulkan Bentuk Perilaku dan Parameternya

24 Lokasi penelitian di TNAP seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini : Sumber : Balai Taman Nasional Alas Purwo Gambar 2. Peta Lokasi Taman Nasional Alas Purwo

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang akan digunakan adalah binokuler, alat pengukur waktu stop watch, alat hitung, kamera, alat perekam suara, handycam, tallysheet, alat tulis, dan alat pengolah data komputer. Bahan yang digunakan adalah berupa bahan habis pakai, seperti baterai, film, dan kaset kosong.

C. Jenis Data yang Dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan adalah: 1. Data sekunder yang didapatkan dengan studi literatur mengenai: bio-ekologi Merak hijau dan keadaan umum lokasi penelitian. 2. Data primer yang didapatkan langsung dari lapangan, meliputi : a. Aktivitas dan mekanisme perilaku individu yang meliputi perilaku makan, minum, istirahat, tidur, berteduh, display, mandi debu, dan menelisik. 25 b. Aktivitas dan mekanisme perilaku sosial yang meliputi hubungan antar merak hijau dalam satu kelompok, hubungan antar kelompok merak hijau, hubungan antar merak hijau jantan dewasa, hubungan merak hijau dengan satwaliar lain, dan perilaku kawin merak hijau. c. Strategi perilaku yang berhubungan dengan habitatnya yang meliputi waktu dan durasi terjadinya aktivitas, frekuensi perilaku dan kondisi lokasi yang dipilih merak hijau untuk melakukan aktivitas.

D. Metode Kerja

1. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mempersiapkan penelitian melalui pengumpulan keterangan-keterangan mengenai perilaku merak hijau, parameter- parameter perilaku merak hijau, bioekologi merak hijau, keadaan daerah penelitian, dan metode-metode penelitian perilaku merak hijau.

2. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan untuk menjajagi dan mengenali keadaan lapangan, perilaku merak hijau dan untuk menentukan lokasi-lokasi strategis ditemukannya merak hijau sedang melakukan suatu aktivitas. Studi pendahuluan ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan petugas. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan Maret 2006 dapat diketahui penyebaran lokal merak hijau di Taman Nasional Baluran adalah pada areal savana dan hutan musim seksi Konservasi Wilayah II Bekol Taman Nasional Baluran. Sedangkan, tempat-tempat ditemukannya merak hijau di Taman Nasional Alas Purwo adalah di areal tumpang sari di dekat hutan tanaman dan padang penggembalaan Sadengan Seksi Konservasi Wilayah Rowobendo. Selanjutnya, lokasi tersebut dijadikan unit contoh pengamatan ekologi perilaku merak hijau. 26

3. Pengamatan Lapangan

Pengamatan lapangan dilakukan untuk pengambilan data utama tentang ekologi perilaku merak hijau. Data utama tentang ekologi perilaku merak hijau diperoleh dengan pengamatan langsung pada unit contoh yang berbentuk titik pengamatan. Titik pengamatan di lapangan ditentukan dengan metode Purposive sampling pengambilan contoh yang diarahkan berdasarkan studi pendahuluan dengan memilih tempat-tempat strategis ditemukannya merak hijau sedang melakukan aktivitas makan, minum, berteduh, istirahat, tidur, display, mandi debu, menyelisik dan sosial . Lokasi yang menjadi titik pengamatan yaitu padang savana dan hutan musim Seksi Konservasi Wilayah II Bekol Taman Nasional Baluran serta hutan tanaman dan padang penggembalaan Sadengan di wilayah Seksi Konservasi Rowobendo. Informasi tentang aktivitas harian, mekanisme dan strategi perilaku merak hijau serta hubungannya dengan lingkungan dilakukan dengan cara mencatat segala aktivitas merak hijau yang dijumpai pada pengamatan di jalur transek. Metode pengambilan contoh yang digunakan adalah ad-libitum sampling yaitu mencatat setiap perilaku yang teramati, waktu dan durasi yang digunakan serta kondisi habitat merak hijau melakukan perilaku tersebut. Pengamatan dilakukan secara berulang pada unit-unit waktu pengukuran dalam selang waktu selama 3 tiga jam, yaitu pagi hari 05.00-10.00 WIB di hari pertama, siang hari 10.00-14.00 WIB di hari kedua, dan sore hari 14.00-18.00 WIB di hari ketiga dan seterusnya. Aktivitas yang berhasil diamati dicatat dalam tallysheet . Tabel 1. Tallysheet pengamatan perilaku merak hijau No. Waktu Aktivitas Lokasi Keterangan

E. Bentuk Perilaku dan Parameternya

1. Perilaku makan Semua aktivitas yang dilakukan merak hijau yang berkaitan dengan kegiatan mencari, mengambil, dan memasukkan bahan makanan ke dalam perut. 27 Parameter yang dicatat berupa pola perilaku, waktu mulai dan berakhirnya aktivitas durasi, frekuensi makan, dan kondisi lokasi yang digunakan untuk aktivitas makan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H o = tidak ada perbedaan frekuensidurasi perilaku makan di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda H 1 = terdapat perbedaan frekuensidurasi perilaku makan di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda 2. Perilaku minum Semua aktivitas yang berkaitan dengan mengambil dan menelan air oleh merak hijau. Parameter yang dicatat berupa pola perilaku, waktu dan durasi aktivitas makan, frekuensi, dan kondisi lokasi. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H o = tidak ada perbedaan frekuensidurasi perilaku minum di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda H 1 = terdapat perbedaan frekuensidurasi perilaku minum di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda 3. Perilaku berteduh dan istirahat Perilaku berteduh dan istirahat merupakan perilaku untuk berlindung di siang hari. Pada saat istirahat, merak hijau terkadang melakukan berbagai aktivitas tanpa melakukan perjalanan. Parameter yang dicatat berupa jenis aktivitas, pola perilaku, frekuensi, waktu dan durasi aktivitas, kondisi lokasi tempat istirahat. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H o = tidak ada perbedaan frekuensidurasi perilaku berteduh dan istirahat di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda H 1 = terdapat perbedaan frekuensidurasi perilaku berteduh dan istirahat di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda 4. Perilaku tidur Semua aktivitas merak hijau menuju pohon tidur, aktivitas yang dilakukan sebelum tidur dan setelah bangun tidur selama di pohon tidur hingga merak hijau 28 turun dari pohon tidur. Perilaku tidur diamati pada pagi dan sore hari. Pengamatan pagi hari untuk mengetahu aktivitas yang dilakukan merak hijau setelah bangun tidur hingga turun dari pohon tidur. Pengamatan sore hari dilakukan untuk mengetahui aktivitas merak hijau naik ke pohon tidur dan aktivitasnya sebelum tidur. Parameter yang dicatat adalah waktu mulai menuju ke pohon tidur dan turun dari pohon tidur, aktivitas yang dilakukan merak hijau sebelum dan sesudah tidur serta selama tidur, durasi, frekuensi, kondisi pohon tidur, dan jenis pohon tidur. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H o = tidak ada perbedaan frekuensidurasi perilaku tidur di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda H 1 = terdapat perbedaan frekuensidurasi perilaku tidur di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda 5. Perilaku berjemur Semua aktivitas yang bertujuan untuk menghangatkan tubuh merak hijau. Parameter yang dicatat berupa pola perilaku, waktu dan durasi, frekuensi, dan kondisi tempat berteduh. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H o = tidak ada perbedaan frekuensidurasi perilaku berjemur di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda H 1 = terdapat perbedaan frekuensidurasi perilaku berjemur di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda 6. Perilaku display Semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya merak hijau jantan dalam menarik pasangannya. Parameter yang dicatat berupa pola perilaku, waktu dan durasi aktivitas, frekuensi, dan kondisi lokasi display. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H o = tidak ada perbedaan frekuensidurasi perilaku display di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda H 1 = terdapat perbedaan frekuensidurasi perilaku display di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda 29 7. Perilaku mandi debu Semua aktivitas yang berkaitan dengan mandi debu. Parameter yang diamati berupa aktivitas perilaku, waktu, durasi, frekuensi, dan kondisi lokasi yang digunakan untuk melakukan aktivitas. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H o = tidak ada perbedaan frekuensidurasi perilaku mandi debu di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda H 1 = terdapat perbedaan frekuensidurasi perilaku mandi debu di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda 8. Perilaku menelisik bulu Semua aktivitas yang berkaitan dengan menelisik bulu. Parameter yang diamati berupa aktivitas perilaku, waktu, durasi, frekuensi, lokasi yang digunakan untuk beraktivitas. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H o = tidak ada perbedaan frekuensidurasi perilaku menyelisik di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda H 1 = terdapat perbedaan frekuensidurasi perilaku menelisik di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda Perilaku ini juga diuji dalam berbagai perilaku utamanya dengan hipotesa sebagai berikut : H o = tidak ada perbedaan perilaku menelisik bulu dalam berbagai perilaku utama di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda H 1 = terdapat perbedaan perilaku menelisik bulu dalam berbagai perilaku utama di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda 9. Perilaku berlindung Semua aktivitas yang bertujuan untuk menghindari adanya gangguan atau ancaman. Parameter yang diamati berupa aktivitas perilaku, waktu, durasi, frekuensi, lokasi yang digunakan untuk beraktivitas. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H o = tidak ada perbedaan frekuensidurasi perilaku berlindung di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda 30 H 1 = terdapat perbedaan frekuensidurasi perilaku berlindung di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda 10. Perilaku sosial Pengamatan perilaku sosial dilakukan pada kelompok merak hijau untuk mengetahui hubungan antar merak hijau dalam satu kelompok, antar kelompok, hubungan antara merak hijau jantan dewasa, dan hubungan merak hijau dengan satwaliar lain. Parameter yang dicatat berupa aktivitas, waktu berinteraksi, frekuensi, lokasi, bentuk hubungan perilaku, mekanisme dan strategi perilaku yang berhubungan dengan lingkungan. Perilaku sosial yang diuji adalah hubungan antar merak hijau jantan dengan hipotesa : H o = tidak ada perbedaan hubungan antar merak hijau jantan di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda H 1 = terdapat perbedaan hubungan antar merak hijau jantan di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda 11. Perilaku membuang kotoran Perilaku membuang kotoran merupakan perilaku tambahan yang teramati selama periode penelitian. Perilaku tersebut tidak dilakukan uji hipotesis namun disajikan secara deskriptif 12. Perilaku bersuara Perilaku bersuara diamati untuk mengetahui variasi dari suara merak hijau. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H o = tidak ada perbedaan tipe suara di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda H 1 = terdapat perbedaan tipe suara di dua tipe habitatlingkungan yang berbeda

F. Analisis data