Permintaan Kredit Investasi dan Faktor yang Mempengaruhinya Penelitian Terdahulu

100 Aset Total Pajak Setelah Laba Asset on Return x = 2.1 Tabungan adalah produk simpanan di bank yang penyetoran maupun penarikannya dapat dilakukan kapan saja, hampir setiap orang merasa wajib memiliki tabungan di Bank, tidak hanya di satu bank tetapi dua atau tiga bank sekaligus. Semakin banyak orang yang menabung di bank disebabkan saat ini tabungan tidak hanya digunakan sebagai sarana menyimpan uang saja, tetapi juga ditambah dengan fasilitas lain seperti fasilitas debet, fasilitas ATM, transfer, dan lain sebagainya Senduk, 2000. Semakin banyak masyarakat menabung di bank, maka akan semakin banyak bank mendapatkan dana. Dana tersebut adalah dana yang kemudian akan diputarkan menjadi kredit termasuk kredit investasi.

2.2. Permintaan Kredit Investasi dan Faktor yang Mempengaruhinya

GDP adalah nilai uang atau nilai moneter semua barang-barang serta jasa yang dihasilkan oleh suatu negara pada suatu periode tertentu, meliputi konsumsi, belanjapengeluaran pemerintah, investasi, serta ekspor bersih ekspor dikurangi impor, disimbolkan dengan Y = C + I + G + X - M. GDP merupakan indikator yang tepat untuk menilai kesehatan ekonomi suatu negara dan pendapatan masyarakat disuatu negara, biasanya diukur secara tahunan, meskipun perhitungan bulanannya juga diumumkan Danareksa, 2008. Peningkatan GDP akan mempengaruhi iklim investasi disuatu negara yang selanjutnya akan meningkatkan permintaan kredit investasi. Komponen-komponen yang menentukan tingkat bunga kredit yang dalam kredit investasi yaitu cost of loanable funds, overhead cost, faktor risiko, spread, dan pajak. Penentuan tingkat suku bunga kredit dari perhitungan kelima komponen tersebut menjadi alat persaingan yang sangat strategis dalam industri perbankan yang sangat kompetitif. Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang berlawanan untuk penawaran dan permintaan kredit investasi, sehingga jika tingkat bunga kredit investasi naik maka kredit investasi yang ditawarkan akan naik karena bank bisa mendapat peningkatan keuntungan dari kenaikan bunga tersebut namun sebaliknya bagi permintaan kredit investasi, kenaikan tingkat bunga kredit investasi akan menurunkan permintaan.

2.3. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang telah dilakukan oleh Arifiani 2003, Harmanta dan Ekananda 2005, serta Hafidh 2003 menyimpulkan bahwa jumlah kredit yang ditawarkan dipengaruhi variabel simpanan deposito bank umum dan suku bunga SBI. Besarnya variabel SBI memiliki pengaruh yang negatif dan deposito memiliki pengaruh yang positif terhadap penawaran pinjamannya. Sedangkan pada bank kecil yang terjadi justru sebaliknya, variabel SBI memiliki pengaruh yang positif dan deposito memiliki pengaruh yang negatif terhadap penawaran pinjamannya. Penelitian yang dilakukan oleh Hermanto 2005 menyimpulkan bahwa realisasi kredit investasi dipengaruhi secara signifikan oleh suku bunga kredit investasi dengan arah positif tetapi variabel tabungan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Sedangkan realisasi kredit modal kerja dipengaruhi secara signifikan oleh suku bunga kredit modal kerja dan tabungan dengan arah positif. Penelitian yang dilakukan oleh Meydianawathi 2006 dan Mahrinasari MS 2006 menyimpulkan bahwa variabel DPK, CAR, LDR dan ROA secara parsial menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penawaran kredit investasi sedangkan rasio kas berpengaruh negatif, disebabkan sumber dana bank yang ada lebih besar dialokasikan kepada kegiatan aktiva produktif yang mendatangkan keuntungan bagi bank. Penelitian Harmanta dan Ekananda 2005 menyimpulkan bahwa kredit yang ditawarkan merupakan fungsi dari kapasitas kredit bank umum, suku bunga kredit bank umum, suku bunga SBI, NPL dan variabel dummy sebelum dan setelah krisis tahun 1997, di dalam fungsi tersebut seluruh variabel kecuali variabel dummy krisis secara statistik juga signifikan mempengaruhi kredit yang ditawarkan dan seluruhnya mempunyai tanda yang sesuai dengan harapan yaitu positif untuk variabel kapasitas kredit dan suku bunga kredit bank umum, serta negatif pada variabel suku bunga SBI, NPL, dan dummy.

III. KERANGKA PEMIKIRAN