Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan Dengan Pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus Ukm Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH

KERAJINAN DENGAN PENDEKATAN PENELITIAN

AKSI PARTISIPATIF

(Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI

H24103044

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(2)

ABSTRAK

Mira Nur Gandaniati, H24103044. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan dengan Pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Models, Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor) dibawah bimbingan Mimin Aminah.

Kontribusi yang telah diberikan UKM dalam pemulihan ekonomi nasional dengan jumlah usahanya yang menguasai sebanyak 99,98 % dari total usaha nasional, menyerap tenaga kerja sebanyak 99,77 % dari total angkatan kerja dan menyumbang 54,22% terhadap angka Produk Domestik Bruto, menuntut agar skala usaha ini lebih berkembang. Namun bukan hal yang mudah dalam mengembangkan usaha ini karena pada kenyataannya banyak permasalahan yang harus dihadapi oleh UKM baik kendala internal maupun eksternal. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (PAP) yang dimaksudkan agar diciptakan hasil bersama dari permasalahan yang ditetapkan bersama pada awal penelitian. Permasalahan yang dihadapi oleh UKM menurut pemilik usaha OAM adalah masalah pada setiap fungsi-fungsi manajemen. Oleh tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi UKM OAM selama menjalankan usahanya, mengidentifikasi kekuatan; kelemahan; peluang dan ancaman UKM OAM serta merumuskan strategi pengembangan UKM OAM.

Proses Penelitian diawali dengan pemetaan potensi desa, setelah itu dilakukan sosialisasi dan identifikasi potensi desa kemudian dilakukan pemilihan UKM. Perumusan masalah dilakukan bersama pihak UKM kemudian dilakukan tahap analisis data yang diawali dengan tahap pemasukan data dengan menggunakan Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE). Dilanjutkan dengan tahap pencocokan data dengan menggunakan Matriks Internal Eksternal (IE) dan juga Matriks SWOT (Strength, Weaknesses, Oppotunities, Threats. Tahap selanjutnya adalah pengambilan keputusan dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Seluruh tahapan ini tidak terlepas dari partisipasi pihak UKM. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik PAR (teknik transek, penelusuran sejarah, future scenario, dan bagan urutan), Foccus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, literatur, media cetak dan elektronik.

Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. Kekuatan utama yang dimiliki adalah produk yang dihasilkan berkualitas dan kelemahan utamanya adalah etos kerja dan disiplin karyawan masih kurang. Sementara itu, peluang utama untuk usaha ini adalah banyak memiliki relasi dan pelanggan dan ancaman utamanya adalah pesaing dari luar negeri terutama Cina. Berdasarkan matriks IE, UKM OAM berada pada sel V yang berarti UKM telah berada pada posisi internal yang kuat dan OAM cukup merespon peluang yang ada serta dapat menghindari ancaman. Pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan matriks QSP dimana strategi yang memperoleh nilai TAS tertinggi adalah meningkatkan penggunaan teknologi dengan nilai sebesar 6,451.


(3)

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH

KERAJINAN DENGAN PENDEKATAN PENELITIAN

AKSI PARTISIPATIF

(Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI

H24103044

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(4)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH KERAJINAN DENGAN METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI H24103044

Menyetujui, Agustus 2007

Ir. Mimin Aminah, MM Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M. Sc Ketua Departemen


(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandung pada tanggal 04 Maret 1987. Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sumpena Amd. dan Ibu Dede Susilawaty, SPd. Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Padasuka IV Bandung tahun 1991 dan lulus tahun 1997. ada tahun 1997 penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 14 Bandung dan kemudian menamatkan pendidikan menengah atas di Sekolah Menengah umum Negeri 10 Bandung pada tahun 2003. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2003 dan terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di berbagai kegiatan, diantaranya pada tahun 2004 menjadi Direktur Bagian Administrasi dan Kesekretariatan pada Himpunan Centre of M@najemen (COM@) dan juga menjabat sebagai Ketua Departemen Sosial dalam kepengurusan Organisasi Mahasiswa Daerah Paguyuban Mahasiswa Bandung (PAMAUNG). Pada tahun 2005 penulis mengikuti kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM FEM) sebagai sekretaris divisi Olahraga dan budaya dan menjadi dewan komisaris di COM@. Penulis juga aktif di berbagai kepanitiaan seperti dalam acara-acara seminar, olahraga dan fieldtrip, BGTC, X-JOBS, F@ME, TIF, TIKET, SEASON, dan kegiatan lainnya. Selain itu, penulis pernah menjadi Master of Ceremony (MC) dalam beberapa acara.

Prestasi yang pernah diraih oleh penulis selama menjadi mahasiswa diantaranya juara I Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) tingkat IPB, juara I lomba ”marketing game” se-Jawa Bali, semifinalis Perbanas Marketting Debat Competition (PMDC), juara harapan II mahasiswa berprestasi tingkat departemen, dan mengikuti berbagai perlombaan lain seperti LKTM bidang pendidikan, TRUST by DANONE, LKTM Lingkungan Hidup.


(6)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji yang tak tehingga serta rasa Syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT, Sang Mahapengasih dan penyayang yang telah memberikan cinta tak terhingga, nikmat yang tak pernah berujung, terimakasih atas berjuta kesempatan untuk selalu mensyukuri nikmat dan cobaan yang penuh dengan pelajaran berharga, dengan rahmat dan kasih sayang-Nya penyusunan skripsi yang berjudul Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan dengan Pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor) dapat diselesaikan. Salawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW, dengan suri tauladan yang beliau contohkan sehingga penulis mengistiqomahkan diri pada tuntunan yang benar.

Penelitian ini merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat lingkar kampus yang diselenggarakan oleh Centre for International Forest Research (CIFOR) dan pihak Institut Pertanian Bogor (IPB). Pemberdayaan tersebut dilakukan di dua desa yaitu Desa Cikarawang dan Situ Gede. Adapun metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) dengan maksud untuk menciptakan penelitian yang menghasilkan pembelajaran bagi pihak masyarakat dan pihak peneliti.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis berharap seluruh mahasiswa dapat tetap rajin dalam bekerja, semangat dalam berusaha dan kreatif dalam berkarya. Sebagai rangkaian kata terakhir penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun penulis untuk selalu berkarya.


(7)

Penyusunan karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing atas nasehat-nasehatnya, atas segala waktu dan tenaga yang diberikan kepada penulis. 2. Wita Juwita Ermawati, S.TP, MM dan Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM

atas kesediaannya sebagai dosen penguji pada sidang skripsi juga saran dan bimbingan yang menambah kesempurnaan skripsi.

3. Ibu Nesti Handayani dan Pak Eko terimakasih karena bapak dan ibu telah menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya dan semoga dapat menjadi contoh untuk penulis dikemudian hari.

4. Mokhamad Najib, S.TP, MM atas kesediaannya menjadi satgas dalam seminar penulis, terimakasih atas pengertiannya.

5. Pihak Ozi Aircraft Model (OAM) yang telah bersedia bekerjasama, berkumpul bersama dan terimakasih atas saran, waktu, keterbukaan, keakraban dan kekeluargaan yang diberikan. Mudah-mudahan OAM terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

6. Bapak Harto Alkarim, atas ijin melakukan penelitian di OAM, saran, waktu dan nasehat yang diberikan; untuk Ibu fatimah yang selalu memberikan keceriaan juga perhatiannya; kakak Rini, Ozi, Eki, Adi semoga Allah selalu melindungi kalian sekeluarga.

7. Keluarga tercinta Mamah, bapak, Neng Agis dan Ade Azmi tersayang, kemudahan perjalanan dalam hidup ini adalah berkat doa dari kalian, semangat ini ada ketika mengingat harapan kalian, kebahagiaan ini ada karena keikhlasan dan ketulusan kalian. Terimakasih atas jasa yang tak kan terbalaskan, cinta dan sayang yang sangat berharga. Semoga Allah selalu melindungi kita sampai akhirat kelak.

8. Pihak CIFOR yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada mahasiswa juga masyarakat. Para fasilitator (Pak Agus, Mas Yayan, Mas Anto, Bu Moira) terimakasih atas ilmu yang telah diberikan, Rifki dan Mas Bogel yang selalu siap sedia membantu penulis. Juga kepada


(8)

Leadership members, meski kita satu atap hanya beberapa hari jalinan persahabatan kita jangan pernah putus, reunian yuk!

9. Roni Faizal (paparon), terimakasih telah mengingatkan kebenaran dalam setiap kesalahan, memberikan kebahagiaan dalam setiap kesedihan, memberikan semangat dalam kelemahan, juga perhatian dan pengertian yang terdalam.

10.Milka Zohra, sahabat, kakak, juga guru bagi penulis. Terimakasih atas kasih yang tulus, doa yang dihantarkan, semangat bagi penulis yang tak pernah berujung, juga kebersamaan kita selama ini, semoga Allah selalu mempertemukan hati kita, amin.

11.Sahabat-sahabatku tercinta Ron’Z Family (Imel, Beti, Bayu), kebersamaan ini jangan sampai berakhir karena bersama kalian ada kesenangan, keceriaan, kesedihan, dan kasih sayang. Kenangan kita bersama tak kan pernah terlupakan, I Love You All...

12.Teman satu perjuangan (Bayu, Meza, Adit, Dodo), hidup itu memang penuh perjuangan dan kita harus sabar menghadapinya.

13.Teman-teman manajemen 40, atas kebersamaan selama di bangku kuliah juga bantuan dan dukungan yang kalian berikan selama ini.

14.Ron’Z Collection Crew (paparon, Teh Na, Da Yon, Da eka, Doriva, teh Een) juga Ko Ping Ho Crew (Teh Anis, Mas Dirman, Yopi, Muis) terimakasih atas pengertian dan bantuan kalian.

15.Pochan Crew (Nka, Mili, Yus, Mili, Ika, Kodong, Lili, Maida, Vj, Yanti, Retno, Mba Yeye, Reni Purwo, Reni Jo, Isna, Lina, Reti, Cici, Putri) terima kasih atas komputernya, saran-sarannya, printernya, kamarnya, pengertiannya, curhatannya, makanannya, tagihannya juga he..he..Pokoknya semuanya yang buat penulis betah nih di pochan.

16.Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terimakasih atas dukungannya, semoga dibalas setiap kebaikannya oleh Allah SWT.

Bogor, Agustus 2007


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Ruang Lingkup Penelitian... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah ... 7

2.2. Manajemen Strategi ... 8

2.3. Strategi ... 10

2.4. Penelitian Aksi Partisipatif... 12

2.4.1. Definisi Penelitian Aksi Partisipatif... 12

2.4.2. Teknik Penelitian Aksi Partisipatif ... 16

2.5. Analisis Lingkungan ... 19

2.6. Definisi Kerajinan ... 21

2.7. Penelitian Terdahulu ... 21

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 23

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian... 23

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 25

3.3. Teknik Pengambilan Contoh... 25

3.4. Teknik Pengumpulan Data... 25

3.5. Pengolahan dan Analisis Data... 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 31

4.1. Proses Penelitian Aksi Partisipatif ... 31

4.2. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 33

4.2.1. Lokasi UKM OAM ... 33

4.2.2. Sejarah UKM OAM ... 34

4.3. Analisis Lingkungan Internal... 38

4.3.1. Aspek Produksi dan Operasi ... 38


(10)

4.3.3. Aspek Pemasaran ... 55

4.3.4. Aspek Keuangan ... 59

4.4. Analisis Lingkungan Eksternal ... 60

4.4.1. Lingkungan jauh ... 60

4.4.2. Persaingan Industri... 65

4.5. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal... 67

4.5.1. Identifikasi Faktor Internal... 67

4.5.2. Identifikasi Faktor Eksternal ... 75

4.6. Perumusan Strategi ... 78

4.6.1. Tahap Pemasukan Data ... 78

4.6.2. Tahap Pencocokan Data... 81

4.6.3. Tahap Pengambilan Keputusan... 90

4.6. Aksi Bersama ... 91

KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

1. Kesimpulan ... 96

2. Saran... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98


(11)

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH

KERAJINAN DENGAN PENDEKATAN PENELITIAN

AKSI PARTISIPATIF

(Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI

H24103044

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(12)

ABSTRAK

Mira Nur Gandaniati, H24103044. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan dengan Pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Models, Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor) dibawah bimbingan Mimin Aminah.

Kontribusi yang telah diberikan UKM dalam pemulihan ekonomi nasional dengan jumlah usahanya yang menguasai sebanyak 99,98 % dari total usaha nasional, menyerap tenaga kerja sebanyak 99,77 % dari total angkatan kerja dan menyumbang 54,22% terhadap angka Produk Domestik Bruto, menuntut agar skala usaha ini lebih berkembang. Namun bukan hal yang mudah dalam mengembangkan usaha ini karena pada kenyataannya banyak permasalahan yang harus dihadapi oleh UKM baik kendala internal maupun eksternal. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (PAP) yang dimaksudkan agar diciptakan hasil bersama dari permasalahan yang ditetapkan bersama pada awal penelitian. Permasalahan yang dihadapi oleh UKM menurut pemilik usaha OAM adalah masalah pada setiap fungsi-fungsi manajemen. Oleh tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi UKM OAM selama menjalankan usahanya, mengidentifikasi kekuatan; kelemahan; peluang dan ancaman UKM OAM serta merumuskan strategi pengembangan UKM OAM.

Proses Penelitian diawali dengan pemetaan potensi desa, setelah itu dilakukan sosialisasi dan identifikasi potensi desa kemudian dilakukan pemilihan UKM. Perumusan masalah dilakukan bersama pihak UKM kemudian dilakukan tahap analisis data yang diawali dengan tahap pemasukan data dengan menggunakan Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE). Dilanjutkan dengan tahap pencocokan data dengan menggunakan Matriks Internal Eksternal (IE) dan juga Matriks SWOT (Strength, Weaknesses, Oppotunities, Threats. Tahap selanjutnya adalah pengambilan keputusan dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Seluruh tahapan ini tidak terlepas dari partisipasi pihak UKM. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik PAR (teknik transek, penelusuran sejarah, future scenario, dan bagan urutan), Foccus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, literatur, media cetak dan elektronik.

Dari perhitungan faktor internal dan eksternal UKM OAM diperoleh nilai IFE sebesar 2, 587 dan EFE sebesar 2,747. Kekuatan utama yang dimiliki adalah produk yang dihasilkan berkualitas dan kelemahan utamanya adalah etos kerja dan disiplin karyawan masih kurang. Sementara itu, peluang utama untuk usaha ini adalah banyak memiliki relasi dan pelanggan dan ancaman utamanya adalah pesaing dari luar negeri terutama Cina. Berdasarkan matriks IE, UKM OAM berada pada sel V yang berarti UKM telah berada pada posisi internal yang kuat dan OAM cukup merespon peluang yang ada serta dapat menghindari ancaman. Pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan matriks QSP dimana strategi yang memperoleh nilai TAS tertinggi adalah meningkatkan penggunaan teknologi dengan nilai sebesar 6,451.


(13)

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH

KERAJINAN DENGAN PENDEKATAN PENELITIAN

AKSI PARTISIPATIF

(Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI

H24103044

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(14)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH KERAJINAN DENGAN METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI H24103044

Menyetujui, Agustus 2007

Ir. Mimin Aminah, MM Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M. Sc Ketua Departemen


(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandung pada tanggal 04 Maret 1987. Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sumpena Amd. dan Ibu Dede Susilawaty, SPd. Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Padasuka IV Bandung tahun 1991 dan lulus tahun 1997. ada tahun 1997 penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 14 Bandung dan kemudian menamatkan pendidikan menengah atas di Sekolah Menengah umum Negeri 10 Bandung pada tahun 2003. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2003 dan terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di berbagai kegiatan, diantaranya pada tahun 2004 menjadi Direktur Bagian Administrasi dan Kesekretariatan pada Himpunan Centre of M@najemen (COM@) dan juga menjabat sebagai Ketua Departemen Sosial dalam kepengurusan Organisasi Mahasiswa Daerah Paguyuban Mahasiswa Bandung (PAMAUNG). Pada tahun 2005 penulis mengikuti kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM FEM) sebagai sekretaris divisi Olahraga dan budaya dan menjadi dewan komisaris di COM@. Penulis juga aktif di berbagai kepanitiaan seperti dalam acara-acara seminar, olahraga dan fieldtrip, BGTC, X-JOBS, F@ME, TIF, TIKET, SEASON, dan kegiatan lainnya. Selain itu, penulis pernah menjadi Master of Ceremony (MC) dalam beberapa acara.

Prestasi yang pernah diraih oleh penulis selama menjadi mahasiswa diantaranya juara I Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) tingkat IPB, juara I lomba ”marketing game” se-Jawa Bali, semifinalis Perbanas Marketting Debat Competition (PMDC), juara harapan II mahasiswa berprestasi tingkat departemen, dan mengikuti berbagai perlombaan lain seperti LKTM bidang pendidikan, TRUST by DANONE, LKTM Lingkungan Hidup.


(16)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji yang tak tehingga serta rasa Syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT, Sang Mahapengasih dan penyayang yang telah memberikan cinta tak terhingga, nikmat yang tak pernah berujung, terimakasih atas berjuta kesempatan untuk selalu mensyukuri nikmat dan cobaan yang penuh dengan pelajaran berharga, dengan rahmat dan kasih sayang-Nya penyusunan skripsi yang berjudul Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan dengan Pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor) dapat diselesaikan. Salawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW, dengan suri tauladan yang beliau contohkan sehingga penulis mengistiqomahkan diri pada tuntunan yang benar.

Penelitian ini merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat lingkar kampus yang diselenggarakan oleh Centre for International Forest Research (CIFOR) dan pihak Institut Pertanian Bogor (IPB). Pemberdayaan tersebut dilakukan di dua desa yaitu Desa Cikarawang dan Situ Gede. Adapun metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) dengan maksud untuk menciptakan penelitian yang menghasilkan pembelajaran bagi pihak masyarakat dan pihak peneliti.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis berharap seluruh mahasiswa dapat tetap rajin dalam bekerja, semangat dalam berusaha dan kreatif dalam berkarya. Sebagai rangkaian kata terakhir penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun penulis untuk selalu berkarya.


(17)

Penyusunan karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing atas nasehat-nasehatnya, atas segala waktu dan tenaga yang diberikan kepada penulis. 2. Wita Juwita Ermawati, S.TP, MM dan Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM

atas kesediaannya sebagai dosen penguji pada sidang skripsi juga saran dan bimbingan yang menambah kesempurnaan skripsi.

3. Ibu Nesti Handayani dan Pak Eko terimakasih karena bapak dan ibu telah menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya dan semoga dapat menjadi contoh untuk penulis dikemudian hari.

4. Mokhamad Najib, S.TP, MM atas kesediaannya menjadi satgas dalam seminar penulis, terimakasih atas pengertiannya.

5. Pihak Ozi Aircraft Model (OAM) yang telah bersedia bekerjasama, berkumpul bersama dan terimakasih atas saran, waktu, keterbukaan, keakraban dan kekeluargaan yang diberikan. Mudah-mudahan OAM terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

6. Bapak Harto Alkarim, atas ijin melakukan penelitian di OAM, saran, waktu dan nasehat yang diberikan; untuk Ibu fatimah yang selalu memberikan keceriaan juga perhatiannya; kakak Rini, Ozi, Eki, Adi semoga Allah selalu melindungi kalian sekeluarga.

7. Keluarga tercinta Mamah, bapak, Neng Agis dan Ade Azmi tersayang, kemudahan perjalanan dalam hidup ini adalah berkat doa dari kalian, semangat ini ada ketika mengingat harapan kalian, kebahagiaan ini ada karena keikhlasan dan ketulusan kalian. Terimakasih atas jasa yang tak kan terbalaskan, cinta dan sayang yang sangat berharga. Semoga Allah selalu melindungi kita sampai akhirat kelak.

8. Pihak CIFOR yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada mahasiswa juga masyarakat. Para fasilitator (Pak Agus, Mas Yayan, Mas Anto, Bu Moira) terimakasih atas ilmu yang telah diberikan, Rifki dan Mas Bogel yang selalu siap sedia membantu penulis. Juga kepada


(18)

Leadership members, meski kita satu atap hanya beberapa hari jalinan persahabatan kita jangan pernah putus, reunian yuk!

9. Roni Faizal (paparon), terimakasih telah mengingatkan kebenaran dalam setiap kesalahan, memberikan kebahagiaan dalam setiap kesedihan, memberikan semangat dalam kelemahan, juga perhatian dan pengertian yang terdalam.

10.Milka Zohra, sahabat, kakak, juga guru bagi penulis. Terimakasih atas kasih yang tulus, doa yang dihantarkan, semangat bagi penulis yang tak pernah berujung, juga kebersamaan kita selama ini, semoga Allah selalu mempertemukan hati kita, amin.

11.Sahabat-sahabatku tercinta Ron’Z Family (Imel, Beti, Bayu), kebersamaan ini jangan sampai berakhir karena bersama kalian ada kesenangan, keceriaan, kesedihan, dan kasih sayang. Kenangan kita bersama tak kan pernah terlupakan, I Love You All...

12.Teman satu perjuangan (Bayu, Meza, Adit, Dodo), hidup itu memang penuh perjuangan dan kita harus sabar menghadapinya.

13.Teman-teman manajemen 40, atas kebersamaan selama di bangku kuliah juga bantuan dan dukungan yang kalian berikan selama ini.

14.Ron’Z Collection Crew (paparon, Teh Na, Da Yon, Da eka, Doriva, teh Een) juga Ko Ping Ho Crew (Teh Anis, Mas Dirman, Yopi, Muis) terimakasih atas pengertian dan bantuan kalian.

15.Pochan Crew (Nka, Mili, Yus, Mili, Ika, Kodong, Lili, Maida, Vj, Yanti, Retno, Mba Yeye, Reni Purwo, Reni Jo, Isna, Lina, Reti, Cici, Putri) terima kasih atas komputernya, saran-sarannya, printernya, kamarnya, pengertiannya, curhatannya, makanannya, tagihannya juga he..he..Pokoknya semuanya yang buat penulis betah nih di pochan.

16.Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terimakasih atas dukungannya, semoga dibalas setiap kebaikannya oleh Allah SWT.

Bogor, Agustus 2007


(19)

DAFTAR ISI

Halaman

RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Ruang Lingkup Penelitian... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah ... 7

2.2. Manajemen Strategi ... 8

2.3. Strategi ... 10

2.4. Penelitian Aksi Partisipatif... 12

2.4.1. Definisi Penelitian Aksi Partisipatif... 12

2.4.2. Teknik Penelitian Aksi Partisipatif ... 16

2.5. Analisis Lingkungan ... 19

2.6. Definisi Kerajinan ... 21

2.7. Penelitian Terdahulu ... 21

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 23

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian... 23

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 25

3.3. Teknik Pengambilan Contoh... 25

3.4. Teknik Pengumpulan Data... 25

3.5. Pengolahan dan Analisis Data... 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 31

4.1. Proses Penelitian Aksi Partisipatif ... 31

4.2. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 33

4.2.1. Lokasi UKM OAM ... 33

4.2.2. Sejarah UKM OAM ... 34

4.3. Analisis Lingkungan Internal... 38

4.3.1. Aspek Produksi dan Operasi ... 38


(20)

4.3.3. Aspek Pemasaran ... 55

4.3.4. Aspek Keuangan ... 59

4.4. Analisis Lingkungan Eksternal ... 60

4.4.1. Lingkungan jauh ... 60

4.4.2. Persaingan Industri... 65

4.5. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal... 67

4.5.1. Identifikasi Faktor Internal... 67

4.5.2. Identifikasi Faktor Eksternal ... 75

4.6. Perumusan Strategi ... 78

4.6.1. Tahap Pemasukan Data ... 78

4.6.2. Tahap Pencocokan Data... 81

4.6.3. Tahap Pengambilan Keputusan... 90

4.6. Aksi Bersama ... 91

KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

1. Kesimpulan ... 96

2. Saran... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98


(21)

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Angkatan Kerja, Pekerja dan Pengangguran 1997-2006 ... 1

2. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia tahun 1997-2006 ... 2

3. Jumlah Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha dan Pulau Tahun 2006... 3

4. Perbedaan Convensional Research dan Participatory Research... 16

5. Teknik-teknik PAR ... 18

6. Sejarah UKM OAM ... 36

7. Bahan Baku Utama Pembuatan Miniatur Pesawat... 39

8. Bahan Baku Penunjang Pembuatan Miniatur Pesawat ... 40

9. Peralatan dalam Pembuatan Miniatur Pesawat ... 41

10. Tenaga Kerja UKM OAM ... 49

11. Biaya Tenaga Kerja UKM OAM ... 53

12. Produk UKM OAM ... 56

13. Tingkat Inflasi Indonesia ... 63

14. Hasil Analisis Matriks IFE... 79

15. Hasil Analisis Matriks EFE... 81

16. Hasil Analisis Matriks SWOT ... 89

17.Tabel Pesanan untuk Bengkel OAM... 93


(22)

DAFTAR GAMBAR

No Halaman 1. Model Dasar Manajemen Strategi... 9 2. Langkah-Langkah dalam Participatory Action Research... 14 3. Lingkungan Perusahaan ... 19 4. Kerangka Pemikiran Penelitian... 24 5. Matriks Internal Eksternal... 29 6. Peta sejarah UKM OAM berdasarkan hasil FGD ... 37 7. Proses Pembuatan Miniatur Pesawat ... 46 8. Mekanisme Sistem Subkontrak... 52 9. Struktur Organisasi UKM OAM... 54 10. Hasil Matriks IE ... 83 11. Struktur Organisasi hasil FGD... 92


(23)

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman 1. Daftar Pertanyaan Wawancara... 101

2. Daftar Pertanyaan Wawancara Terstruktur Pada Kelompok Subkontrak.... 105 3. Penentuan Bobot ... 108 4. Penentuan Bobot Faktor Strategik Internal UKM OAM ... 109 5. Hasil Pembobotan Faktor Internal UKM OAM... 110 6. Penentuan Bobot Faktor Strategik Internal UKM OAM ... 111 7. Hasil Pembobotan Faktor Internal UKM OAM... 112 8. Penentuan Rating ... 113 9. Penentuan Rating Faktor Strategik Internal UKM OAM ... 115 10. Hasil Penilaian Rating Faktor Internal UKM OAM ... 116 11. Penentuan Rating Faktor Strategik Eksternal UKM OAM... 117 12. Hasil Penilaian Rating Faktor Internal UKM OAM ... 118 13. Penentuan Strategi terpilih dengan QSPM... 119 14. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Market Penetration dan

Product Develoment... 120 15. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Revitalisasi Manajemen Internal... 122 16. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Memanfaatkan Kebijakan Pemerintah

untuk Ekspansi Usaha ... 124 17. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Pembenahan Mental, Sikap dan

Kualitas Karyawan ... 126 18. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Mempertahankan Harga, Kualitas

dan Pasar ... 128 19. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Peningkatan Penggunaan teknologi .... 130 20. Matriks QSPM ... 132 21. Proses Penelitian Aksi Partisipatif ... 134


(24)

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 telah mengakibatkan jatuhnya ekonomi nasional khususnya usaha-usaha skala besar pada semua sektor termasuk industri, jasa dan perdagangan. Dampak lainnya adalah jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan yang semakin meningkat. Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa jumlah angkatan kerja Indonesia meningkat dari 89,23 juta orang pada tahun 1997 menjadi 106,39 juta orang pada bulan Agustus tahun 2006 dan angka pengangguran terbuka meningkat dari 4,18 juta orang menjadi 10,93 juta orang.

Tabel 1. Angkatan Kerja, Pekerja, dan Pengangguran Terbuka1) : 1997-2006 Pengangguran Terbuka Tahun Angkatan

Kerja (Juta)

Bekerja

(Juta) Juta %

(1) (2) (3) (4) (5)

1997 89,23 85,05 4,18 4,69

1998 92,34 87,29 5,05 5,46

1999 94,85 88,82 6,03 6,36

2000 95,65 89,84 5,81 6,08

2001 98,81 90,81 8,01 8,10

2002 100,78 91,65 9,13 9,06

2003 102,75 92,81 9,94 9,67

2004 103,97 93,72 10,26 9,86

2005 105,80 94,95 10,85 10,26

Ags-2006 106,39 95,46 10,93 10,27

Sumber : BPS, 2006

Dampak krisis moneter terhadap kemiskinan menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada Maret 2006, diperoleh angka kemiskinan sebanyak 39,05 juta jiwa atau 17,75 persen dari total 222 juta penduduk. Data kemiskinan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

1) Pengangguran Terbuka adalah bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang

mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang belum pernah bekerja sama sekali maupun sudah pernah bekerja), atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja (http://www.datastatistik-indonesia.com)


(25)

Tabel 2. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia tahun 1997-2006

Jumlah Penduduk miskin (juta)

Persentase penduduk miskin (%)

Tahun

Kota Desa Jumlah Kota Desa Jumlah

1997 9,42 24,59 34,01 13,39 19,78 17,47

1998 17,60 31,90 49,50 21,92 25,72 24,23

1999 15,64 32,33 47,97 19,41 26,03 23,43

2000 12,30 26,40 38,70 14,60 22,38 19,14

2001 8,60 29,30 37,90 9,76 24,84 18,41

2002 13,30 25,10 38,40 14,46 21,10 18,20

2003 12,20 25,10 37,30 13,57 20,23 17,42

2004 11,40 24,80 36,20 12,13 20,11 16,66

2005 12,40 22,70 35,10 11,37 19,51 15,97

Maret- 2006

14,29 24,76 39,05 13,36 21,9 17,75

Sumber : BPS, 2006

Ditengah keterpurukan akibat krisis moneter pada berbagai sektor ekonomi, Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat bertahan bahkan dapat menjadi pemulih perekonomian. Usaha kecil menengah menjadi wahana yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang produktif karena proses produksi dalam industri-industri berskala kecil dan menengah pada umumnya bersifat padat karya (Thee, 2001). Sampai saat ini, UKM masih memegang peranan penting dalam perbaikan perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha (establishment), segi penciptaan lapangan kerja, maupun dari segi pertumbuhan ekonomi nasional yang diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB).

Kontribusi UKM terhadap negara selalu mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah UKM yang menguasai unit usaha di Indonesia. Jumlah UKM di Indonesia pada tahun 2006 mencapai 48,945 juta unit usaha atau 99,98 persen dari total unit usaha di Indonesia. Selain itu, UKM dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 85,4 juta orang tenaga kerja atau 96,18 persen dari total tenaga kerja nasional. Untuk kontribusi UKM terhadap PDB tahun 2006 adalah sebesar 53,33 persen atau sebesar Rp. 1.778,7 triliun dari total PDB tahun 2006 yang mencapai Rp. 3.338,2 triliun (BPS, 2006).

Hasil yang telah diciptakan UKM selama pasca krisis moneter mengindikasikan bahwa kontribusi UKM terhadap negara ini sangat besar


(26)

terutama dalam menyerap tenaga kerja serta pemulihan ekonomi nasional. Penyerapan tenaga kerja berdasarkan unit usaha ini dapat dilihat pada Tabel 3. Soejoedono (2004) menyatakan bahwa tingginya angka penyerapan tenaga kerja UKM ini dikarenakan lokasi dan jumlah UKM menyebar di seluruh tempat di Indonesia

Tabel 3. Jumlah Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha dan Pulau tahun 2006 (dalam ribuan)

Skala Usaha Pulau

Mikro Kecil Menengah Besar Total

Sumatera 5.616,8 1.927,2 338,3 661,9 8.544,2

Jawa 19.453,0 7.175,7 1.998,8 3.840,6 32.468,1

Bali dan Nusa Tenggara

1.786,8 520,3 129,9 128,2 2.555,2

Kalimantan 1.556,5 593,6 101,0 200,3 2.451,5

Sulawesi 2.332,7 564,9 92,2 111,5 3.101,3

Maluku dan Papua 465,1 139,3 22,3 46,9 673,5

Indonesia 31.210,9 10.911,1 2.682,4 4.989,4 49.793,8

Persentase 62,68 % 21,91% 5,39% 10,02% 100%

Sumber : BPS, 2006

Salah satu sektor UKM yang dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat dan menyerap lapangan pekerjaan adalah sektor kerajinan. Dalam sambutan Presiden pada acara pembukaan pameran kerajinan menyatakan bahwa potensi sentra kerajinan cukup besar dengan dibuktikan oleh jumlah tenaga kerja yang diserap mencapai 2,5 juta jiwa (Pikiran Rakyat, 2006). Disamping itu, produk kerajinan memiliki tingkat daya saing dan potensial menghasilkan devisa karena ekspor kerajinan cenderung meningkat dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2004-2005 terjadi peningkatan ekspor kerajinan sebesar 4,06 % (http://web.bisnis.com)

Ozi Aircraft Models (OAM) adalah salah satu UKM kerajinan yang menjadi kebanggaan Kabupaten Bogor. UKM ini menghasilkan kerajinan miniatur pesawat. Meski lokasi usaha ini sulit untuk di akses yaitu di Kampung Cangkrang Kabupaten Bogor, namun kontribusi yang diberikan kepada masyarakat desa sekitar cukup besar. Saat ini karyawan yang bekerja di OAM berjumlah 74 orang yang seluruhnya berasal dari wilayah sekitar tempat usaha didirikan, hal tersebut membuktikan bahwa UKM mampu menyerap tenaga kerja yang secara langsung akan mengurangi tingkat


(27)

pengangguran. Peranan yang diberikan oleh OAM dalam pemberdayaan masyarakat harus dipertahankan dengan mengembangkan usaha ini agar lebih maju, sehingga dengan tetap berdirinya usaha ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan membantu mereka untuk memperoleh taraf hidup yang lebih baik.

Meskipun peranan yang diberikan UKM terhadap masyarakat cukup besar, namun banyak permasalahan yang harus dihadapi UKM baik masalah internal maupun masalah eksternal yang perlu segera diantisipasi oleh UKM itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR) agar permasalahan digali dan dipecahkan oleh pihak pengusaha itu sendiri sehingga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan melakukan pembelajaran bersama antara pihak peneliti dan pihak yang diteliti. Menurut Effendy (1998), penelitian partisipatif merupakan suatu bentuk penelitian yang dilakukan secara bersama oleh peneliti dan pihak yang diteliti. Pola penelitian ini dinilai ideal bagi kedua belah pihak yang terlibat karena dapat menjadi media belajar sekaligus pemasyarakatan wawasan bersama.

Melalui pendekatan PAR ini, permasalahan ditentukan secara bersama-sama antara peneliti dan pihak yang diteliti. Permasalahan yang terjadi di OAM adalah masalah pada setiap fungsi manajemen yang terdiri dari masalah keuangan, sumber daya manusia, produksi operasi, pemasaran dan teknologi. 1.2.Perumusan Masalah

Usaha Kecil Menengah terbukti memberikan kontribusi yang besar baik bagi masyarakat sekitar maupun bagi negara. Ozi Aircraft Models sebagai UKM yang berdiri di Kampung Cangkrang Kabupaten Bogor mampu menjadi sumber pendapatan masyarakat desa. Namun, selama perjalanan usahanya banyak masalah yang harus dihadapi oleh OAM baik internal maupun eksternal. Permasalahan dalam penelitian ini muncul dari pihak pengusaha dimana masalah yang harus dihadapi selama ini adalah masalah pada fungsi-fungsi manajemen. Masalah yang dihadapi pada produksi dan operasi yang menjadi masalah adalah kurangnya kontrol terhadap kualitas, kurangnya beberapa peralatan yang dapat memberi nilai tambah pada produk dan


(28)

kurangnya kontrol persediaan barang serta bahan baku; masalah pada keuangan adalah bercampurnya keuangan pribadi serta kurangnya keahlian dalam pengelolaan serta pencatatan untuk masalah keuangan; masalah dalam SDM adalah mental dan kualitas SDM masih kurang, masalah pemasaran adalah terjadi keterlambatan pengiriman barang pada pelanggan serta persaingan baik dalam harga maupun kualitas produk dengan pesaing dalam dan luar negeri.

Dengan adanya kendala internal dan eksternal yang harus dihadapi oleh OAM akan mempersulit organisasi dalam mencapai visinya yang ingin memberdayakan masyarakat banyak. Maka untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di OAM, diperlukan suatu strategi manajemen agar perusahaan dapat terus bertahan dan memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat. Dari hal yang telah dikemukakan tersebut maka dapat disusun perumusan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi UKM Ozi Aircraft Models selama menjalankan usaha dengan turut berperan serta dalam pemberdayaan masyarakat?

2. Masalah apa saja yang dihadapi UKM Ozi Aircraft Models secara internal dan eksternal?

3. Strategi apa yang tepat dalam mengembangkan UKM Ozi Aircraft Models agar tetap bertahan dan tetap memberikan kontribusi pada masyarakat Kampung Cangkrang?

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi kondisi UKM Ozi Aircraft Models selama menjalankan usahanya.

2. Mengidentifikasi dan menganalisis lingkungan internal dan eksternal UKM Ozi Aircraft Models.


(29)

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Pihak Ozi Aircraft Models untuk menciptakan pembelajaran bagi pihak UKM agar dapat meningkatkan kapasitas UKM. Selain itu, agar UKM belajar berkolaborasi dengan pihak luar. Pembelajaran ini khususnya dalam merumuskan suatu strategi manajemen.

2. Penulis dalam rangka membuka wawasan dan mempelajari segala hal di masyarakat terutama mengenai UKM dan penelitian partisipatif. Selain itu, untuk belajar berkolaborasi di masyarakat.

3. Pembaca untuk menambah wawasan mengenai penelitian manajemen strategi pada UKM, mengenai penelitian aksi partisipatif dan menjadi referensi untuk penelitian lebih lanjut.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif mulai dari perumusan masalah, penetapan strategi yang terbaik hingga menjalankan beberapa aksi yang dapat dilakukan selama penelitian dalam rangka memperbaiki setiap masalah yang sedang dihadapi UKM. Pada penelitian ini tidak sampai pada tahap implementasi dan evaluasi strategi. Permasalahan dalam penelitian ini muncul dari pihak pengusaha sehingga hal-hal yang akan diteliti adalah berdasarkan keinginan pengusaha dan dengan dasar kolaborasi antara kedua belah pihak. Oleh karena itu dalam penelitian ini diperlukan suatu kerjasama, kemauan dan partisipasi dari pihak yang diteliti.


(30)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi UKM

Departemen Perindustrian RI pada tahun 1991 mendefinisikan industri kecil dan kerajinan adalah kelompok perusahaan yang dimiliki penduduk Indonesia dengan jumlah nilai aset kurang dari Rp. 600 juta diluar nilai tanah dan bangunan yang digunakannya. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995, kriteria usaha kecil adalah:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), atau

2. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 1 miliar/tahun. 3. Dimiliki oleh Warga Negara Indonesia.

4. Berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung, maupun tidak lengsung dengan usaha menengah atau besar; dan

5. Terbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.

Sedangkan untuk kriteria usaha menengah menurut UU. No. 9 Tahun 1995 adalah:

1. Untuk sektor industri, memiliki total aset paling banyak Rp. 5 miliar, dan 2. Untuk sektor non industri, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.

600 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 3 miliar.

Bank Indonesia mengacu pada definisi yang sesuai dengan UU No. 9 tahun 1995 karena kriteria usaha kecil dan menengah dalam Peraturan Bank Indonesia yang berkaitan dengan pemberian Kredit Usaha Kecil (PBI No. 3/2/PBI/2001) merujuk pada UU tersebut.

Menurut Inpres No. 10 tahun 1999, usaha menengah sebagai unit kegiatan yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta sampai maksimal Rp. 10 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), milik Warga Negara Indonesia, berdiri sendiri dan bukan merupakan anak


(31)

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha besar. Instansi lain seperti Depperindag juga mengeluarkan ketentuan mengenai industri skala kecil menengah yang dituangkan dalam Keputusan Menperindag (Kepmenperindag) No. 257/MPP/Kep/7/1997. Definisi UKM dalam Kepmenperindag adalah suatu usaha dengan nilai investasi maksimal Rp. 5 miliar termasuk tanah dan bangunan. Sedangkan BPS membagi jenis UKM berdasarkan jumlah tenaga kerja, yaitu:

1. Kerajinan rumah tangga, dengan jumlah tenaga kerja dibawah 3 orang termasuk tenaga kerja yang tidak dibayar

2. Usaha Kecil, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 5 – 9 orang 3. Usaha menengah, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 20 -99 orang.

Definisi UKM pada tingkat internasional dikeluarkan oleh World Bank yang membagi UKM ke dalam 3 jenis, yaitu:

1.Medium enterprise, dengan kriteria: a. Jumlah karyawan maksimal 300 orang

b. Pendapatan setahun hingga sejumlah $ 15 juta, dan c. Jumlah aset hingga sejumlah $ 15 juta

2.Small enterprise, dengan kriteria:

a. Jumlah karyawan kurang dari 30 orang

b. Pendapatan setahun tidak melebihi $ 3 juta, dan c. Jumlah aset tidak melebihi $ 3 juta

3.Micro Commision, dengan kriteria: a. Jumlah karyawan kurang dari 10 orang

b. Pendapatan setahun tidak melebihi $ 100 ribu, dan c. Jumlah aset tidak melebihi $ 100 ribu

2.2. Manajemen Strategi

Menurut David (2002), manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai tujuannya. Seperti yang tersirat dalam definisi, fokus manajemen strategis terletak pada


(32)

memadukan manajemen, pemasaran, keuangan, produksi operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.

Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap: perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Proses ini dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 1. Model Dasar Manajemen Strategi (David, 2002)

Perumusan strategi termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. Implementasi Identifikasi

lingkungan

Formulasi Strategi

Implementasi Strategi

Evaluasi dan pengawasan

Penilaian Eksternal

Nilai-nilai manajerial

Implementasi strategi Pembuatan

strategi Ancaman dan

peluang

Kekuatan dan kelemahan

Penilaian internal

Evaluasi dan pemilihan

strategi Tanggungjawab


(33)

strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, melengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Evaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Tahap ini untuk mengetahui apakah suatu strategi berfungsi dengan baik atau tidak. Tiga macam aktivitas untuk mengevaluasi strategi adalah meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi sekarang, mengukur prestasi dan mengambil tindakan korektif.

Manajemen strategi didefinisikan oleh Hunger dan Wheelen (2003) sebagai serangkaian keputusan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian.

Mulyadi (2001) mendefiniskan manajemen strategi sebagai suatu proses yang digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan costumer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi. Manajemen strategi adalah suatu upaya manajemen dan karyawan untuk membangun masa depan organisasi.

Manajemen strategi menurut Glueck dan Jauch (1990) merupakan arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen strategi ialah suatu cara dengan jalan bagaimana para perencana strategi menentukan sasaran untuk membuat kesimpulan strategi. Menurut Dees dan Miller dalam Sulistyowati (2005), manajemen strategi adalah suatu proses kombinasi antara tiga aktivitas, yaitu: analisis strategi, perumusan strategi dan implementasi strategi.

2.3. Strategi

Strategi berasal dari kata yunani yaitu ”strategos” yang berarti jenderal. Menurut Steiner, George dan John B. Minner (1997) strategi adalah penempaan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal. Strategi adalah sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan dan merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh dan


(34)

terpadu yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan strategi yang tepat oleh perusahaan (Glueck dan Jauch, 1990). Strategi merupakan alat yang paling penting untuk mencapai keunggulan bersaing sehingga suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada (Porter, 1995). Strategi merupakan pusat dan inti yang khas dari manajemen strategik yang mengacu pada perumusan tugas, tujuan, dan sasaran organisasi; strategi kebijakan dan program pokok untuk mencapainya dan metode yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa strategi telah diimplementasikan untuk mencapai tujuan akhir organisasi.

Mulyadi (2001) mendefinisikan strategi sebagai pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi. Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan perusahaan, strategi diterjemahkan dalam bentuk sasaran-sasaran masa depan yang dituju oleh perusahaan. Rangkuti (2000) memberikan konsep mengenai strategi yang telah mengalami perkembangan yaitu:

1. Alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program, tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya (Chandler, 1962)

2. Alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada (Learned, Andrews, dan Guth, 1965)

3. Respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi (Argyris, 1985; Steiner dan Miner 1977; Mintzberg, 1979)

4. Alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing (Porter, 1985)

5. Kekuatan motivasi untuk stakeholder baik secara langsung atau tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan (Andrews, 1980; Chaffe, 1985)


(35)

6. Tindakan yang bersifat incremental (selalu meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi (Hamel dan prahalad, 1995)

2.4. Penelitian Aksi Partisipatif (Participatory Action Research)

2.4.1. Definisi Penelitian Aksi Partisipatif (Participatory Action Research) Penelitian aksi (Action research) merupakan suatu bentuk penelitian yang dilakukan secara bersama oleh peneliti dan pihak yang diteliti. Setiap kegiatan dimulai dari perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengamatan, serta evaluasi hasil penelitian sedapat mungkin melibatkan pihak yang diteliti. Definisi metode penelitian tindakan dalam Nazir (2003) adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. Peneliti dan decision maker bersama-sama menentukan masalah, membuat desain serta melaksanakan program-program tersebut. Penelitian tindakan mengadakan rangka kerja penelitian empiris yang didasarkan pada observasi objektif pada masa sekarang untuk memecahkan masalah-masalah baru, serta praktis dan aktual dalam kegiatan-kegiatan kerja. Karena itu, penelitian tindakan mempunyai sifat lebih fleksibel, dan dapat mengorbankan kepentingan kontrol demi adanya inovasi dan bekerja dengan eksperimen.

Menurut Nazir (2003) Tujuan dari penelitian tindakan adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh keterangan yang objektif dalam rangka membenarkan kebijakan atau kegiatan yang telah dibuat.

2. Untuk memberikan keterangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk kegiatan dan tindakan yang akan datang


(36)

3. Untuk membenarkan penundaan aksi, pengambilan tindakan atau mengambil tindakan apapun

4. Untuk menstimulasikan pekerja-pekerja pelaksanaan program ke arah yang lebih dinamis serta lebih menggiatkan implikasi dari berbagai alat untuk mencapai tujuan.

Kesukaran pelaksanaan penelitian tindakan menurut Nazir (2003), dapat mencakup dua hal yaitu kesulitan dalam mengadakan evaluasi serta kesulitan dalam koordinasi antara peneliti dan pelaksanan kegiatan serta pelaksanaan program.

Mitchell, dkk dalam Ansharuddin (2003) menyatakan bahwa secara keseluruhan pendekatan Penelitian aksi lebih memungkinkan terjadinya efisiensi dan keadilan karena dengan pendekatan pengelolaan partisipatif yang baik, aspirasi dari berbagai stakeholder yang berperan terwakili dalam berkontribusi untuk menyusun sebuah kebijakan. Dalam penelitian ini diperlukan suatu sikap yang harus timbul dari kesadaran pihak yang diteliti oleh karena itu, Beal dkk dalam Ansharuddin (2003) mengemukakan bahwa dalam penelitian partisipatif diperlukan adanya perilaku sosial dan kegiatannya akan dipengaruhi oleh unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kemauan, keterampilan, ambisi dan suasana lingkungan. Sedangkan menurut Slamet (1984) dan Sumaryo (2000) dalam Ansharuddin (2003) untuk dapat berpartisipasi diperlukan kesempatan, kemauan dan kemampuan.

Penelitian aksi adalah suatu penelitian sistematis yang dilaksanakan bersama (kolektif), saling bekerja sama (kolaboratif), merupakan refleksi diri bersifat kritis dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian tersebut (McCutcheon and Jung 1990). Suatu bentuk refleksi diri bersama (kolektif) oleh pihak-pihak yang terlibat dalam suatu situasi sosial dengan tujuan memperbaiki rasionalitas dan rasa keadilan dalam kehidupan sosial atau dalam pelaksanaan pendidikan mereka sendiri, sebagaimana pemahaman mereka terhadap praktek sosial itu sendiri dan situasi dimana praktek sosial itu dilakukan (Kemmis and McTaggert 1990)


(37)

Penelitian aksi bertujuan membantu baik pada kepedulian orang-orang yang berada dalam situasi menghadapi permasalahan yang mendesak, maupun tujuan dari ilmu sosial itu sendiri melalui kerjasama alam sebuah kerangka kerja yang saling menguntungkan dan secara etis dapat diterima (Rapapport 1970 dikutip dalam McKernan 1991). Dalam definisi–definisi tersebut ada empat tema dasar : pemberdayaan pihak-pihak yang terlibat, kerjasama melalui partisipasi, memperoleh pengetahuan, perubahan sosial. Proses yang harus dilalui peneliti untuk mencapai tema-tema tersebut adalah sebuah siklus penelitian aksi (action research) secara bertahap yang terdiri dari empat kegiatan utama yaitu: perencanaan, aksi, pengamatan dan refleksi (Zuber-Skerrit,1991).2

Siklus ini dapat terjadi berulang-ulang dan memungknkan untuk dilakukan perbaikan, hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Langkah-langkah Participatory Action Research (Kusumanto, 2006) Proses ini dimulai dengan refleksi untuk mengidentifikasi masalah-masalah mendasar, peluang, dan pokok persoalan. Hasil refleksi itu kemudian diangkat sebagai faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan, diikuti dengan tindakan nyata untuk mencapai tujuan pengelolaan. Pada saat membuat perencanaan, para pengelola juga harus merancang bagaimana mereka akan memantau apakah rencana tersebut dapat memenuhi tujuan dan apakah rencana itu efektif. (Kusumanto, 2006)

2) Dikutip dari bahan bacaan pelatihan dan lokakarya “Penelitian Aksi Partisipatif dalam Proses Kebijakan Pengelolaan dan Pengaturan Hutan”, Citeko, Bogor 29 juni-2 Juli, 2004

p er en can aa n p ema n ta uan Aksi/intervensi refleksi p ema n ta uan p er en can aa n refleksi Aksi/intervensi Masa yang akan datang pengamatan


(38)

Enam belas prinsip Penelitian Aksi Partisipatif (Participatory Action Research) :

1. Suatu pendekatan unuk memperbaiki praktek sosial dengan jalan merubahnya.

2. Bergantung pada partsisipasi nyata. 3. Kolaboratif.

4. Membangun komunitas dengan sikap kritis-diri. 5. Sebuah proses belajar yang sistematis.

6. Melibatkan orang-orang dalam membangun teori mengenai paraktek sosial mereka sendiri.

7. Mengajak orang-orang menempatkan praktek, ide-ide dan asumsi mereka mengenai institusi untuk diuji.

8. Melibatkan pembuatan pencatatan.

9. Mengajak partisipan memahami pengalaman mereka sendiri secara obyektif.

10. Sebuah proses politik.

11. Melibatkan pembuatan analisis kritis. 12. Dimulai dengan hal kecil.

13. Dimulai dengan siklus kecil. 14. Dimulai dengan kelompok kecil.

15. Memperbolehkan dan mengharuskan partisipan membuat catatan. 16. Memperbolehkan dan mengharuskan partisipan memberikan

sebuah alasan yang memberi justifikasi kerja sosial (pendidikan) mereka kepada yang lain.

Penelitian aksi berbeda dengan penelitian konvensional baik dari proses, hubungan peneliti dan pihak yang diteliti, maupun teknik penelitian. Perbedaan tersebut tertera pada Tabel 4.


(39)

Tabel 4. Perbedaan conventional research dan participatory research

Kriteria Conventional research Participatory research

Tujuan Memperoleh informasi untuk

didiagnosa, direncanakan dan dievaluasi

Memancing penduduk lokal untuk mulai beraksi

Hasil riset Sesuai dengan yang ditentukan, lebih spesifik

Berkembang, berubah terus-menerus

Pendekatan Objektif, standarisasi, seragam, linier, disusun untuk menguji hipotesis

Fleksibel, berbeda-beda, disesuaikan, mendorong perubahan, iteratif, holistik

Gaya operasi Menggali, ada jarak dengan subjek riset, hanya data dan data

Memotivasi (memberi dorongan), partisipatif, fokus

pada perkembangan orang Pembuat

keputusan

Eksternal, terpusat Penduduk lokal dengan atau tanpa fasilitator

Metode/teknik Sangat terstruktur, ketepatan pengukuran, analisis statistik

Buka-tutup, tatap muka, sorting, skorring, ranking

Peranan peneliti

Mengkontrol, memanipulasi,

expert, dominan, objektif

Perantara, fasilitator, mengawali, kemudian mengikuti Peran penduduk local

Contoh, sebagai target, responden pasif, reaktif

Generator pengetahuan, peserta, aktif, kreatif

Kepemilikan hasil

Hasil untuk sendiri dan dikontrol dari luar (akses terbatas)

Dimiliki oleh penduduk local

Output Laporan, publikasi, mungkin

perubahan kebijakan

Peningkatan kapasitas dan peran

masyarakat setempat, pembelajaran setempat, mempengaruhi perubahan kebijakan

Sumber : Narayan (1996) 2.4.2. Teknik-teknik PAR

Teknik-teknik PAR adalah alat-alat untuk melakukan kajian (keadaan) objek penelitian. Teknik ini diantaranya tertera pada Tabel 5. Teknik PRA dapat dilakukan pada tingkat individu maupun kelompok. Teknik ini bertujuan untuk memudahkan pencarian informasi dan jenis informasi yang dapat diperoleh dapat berupa informasi khusus, informasi umum maupun subtopik. Teknik yang terdapat pada Tabel 5 bukan merupakan teknik yang baku atau perlu dilakukan sesuai penjelasan, sebab teknik ini seringkali perlu disesuaikan dengan kebutuhan.


(40)

Tabel 5. Teknik-teknik PAR

No Nama Teknik Ciri/Tanda Penjelasan Jenis Informasi 1 Teknik

Penelusuran sejarah

Waktu Teknik ini mengkaji suatu keadaan dari WAKTU ke WAKTU (waktu tidak dibatasi)

Informasi umum, asal-usul,perkembangan dari waktu ke waktu

2 Teknik bagan kecenderungan dan Perubahan

Waktu sama dengan No.1, ettapi ada patokan WAKTU (misal per lima tahun, per sepuluh tahun, dsb)

Perubahan-perubahan

keadaan yang paling menonjol

3 Teknik Penyusunan Kalender Musim

Waktu Sama dengan No.1, tetapi jarak waktu biasanya hanya selama 1 tahun musim

Pola kegiatan yang dilakukan

4 Teknik Jadwal Sehari

Waktu Sama dengan No.3, tetapi jarak waktu hanya 1 hari (24 jam)

Pola kegiatan per individu

5 Teknik Pembuatan Peta

Ruang Teknik ini mengkaji keadaan suatu ruang.

Sumber daya, masalah teknologi

6 Teknik

Penelusuran Desa (Transek)

Ruang Sama dengan No.4, dilakukan untuk membahas wilayah dengan mengamati langsung ke lokasi

Sumber daya, masalah teknologi

7 Teknik Kajian Lembaga-lembaga Desa

Sistem Untuk mengkaji sistem organisasi desa, bagaimana lembaga desa mengatur kehidupan masyarakat

Fungsi, kegiatan-kegiatan, mafaat lembaga desa dalam kehidupan masyarakat.

8 Teknik Pembuatan Bagan Alur

Sistem Untuk mengkaji sistem tertentu

Alur Produksi dan pemasaran

Sistem pengelolaan 9 Teknik kajian Mata

Pencaharian

Urutan Biasanya mata pencaharian masyaakat diurutkan berdasar yang peling utama

Matapencaharian utama masyarakat, potensi pengembangan usaha.

10 Teknik Pembuatan Bagan Urutan (matriks ranking)

Urutan Teknik serba guna untuk megurutkan berbagai hal yang akan diprioritaskan

Pilihan yeknologi baru, pilihan prioritas masalah, pilihan prioritas kegiatan, pilihan priotitas strategi 11 Teknik wawancara

(wawancara semi terstruktur)

Individu Teknik ini biasanya tidak dilakukan untuk wawancara kelompok

Pendapatan, kesejahteraan, harapan


(41)

2.5. Analisis Lingkungan

Suatu usaha sebagai suatu sistem terkait dengan beberapa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi arah dan kebijkaan organisasi dalam mengelola usahanya. Secara umum lingkungan usaha terbagi atas dua lingkungan yaitu lingkungan eksternal dan internal. Ilustrasi dari penyusun lingkungan perusahaan ditunjukkan oleh Gambar 3.

Gambar 3. Lingkungan Perusahaan (Pearce dan Robinson, 1997) 1. Lingkungan Eksternal

Menurut Pearce dan Robinson (1997), lingkungan eksternal dapat dibagi menjadi tiga subkategori yang saling berkaitan, yaitu : lingkungan jauh, lingkungan industri, dan lingkungan operasional. Lingkungan jauh terdiri dari faktor-faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak berhubungan dengan situasi operasional perusahaan tertentu, yaitu : ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi. Lingkungan industri diklasifikasikan berdasarkan model lima kekuatan persaingan Porter, terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi prospek perusahaan secaa lebih langsung, yaitu : ancaman masuknya pendatang baru, daya tawar menawar pembeli, daya tawar-menawar pemasok, ancaman produk.jasa subtitusi, dan persaingan diantara perusahaan yang sudah berada dalam industri. Sedangkan lingkungan operasional terdiri dari faktor-faktor yang

Lingkungan Jauh • Ekonomi • Sosial • Politik • Teknologi • Ekologi Lingkungan industri • Ancaman

pendatang baru

• Posisi tawar

pemasok • Posisi tawar

pembeli • Ancaman produk

subtitusi • Persaingan antar

perusahaan di

dalam industri

Lingkungan operasional • Posisi bersaing • Profil pelanggan

• Reputasi dimata pemasok dan kreditor

• Kemampuan menarik SDM Lingkungan internal

Pemasaran, keuangan, produksi operasi, SDM, sistem informasi manajemen


(42)

mempengaruhi situasi persaingan perusahaan, yaitu : posisi bersaing perusahaan, profil pelanggan, reputasi perusahaan di mata pemasok dan kreditor, serta kemampuan menarik karyawan potensial dari pasar tenaga kerja.

2. Lingkungan Internal

Lingkungan internal ditnjau dari sudut pandang fungsional perusahaan meliputi unsur :

(1)Pasar dan pemasaran ; membahas aspek-aspek posisi produk di dalam pasar, yaitu : pangsa pasar, pelayanan purna jual, kepemilikan informasi tentang pasar, pengendalian distributor, kondisi satuan kerja pemasaran, kegiatan promosi, harga jual produk, komitmen manajemen puncak, loyalitas pelanggan dan kebijakan produk baru. (2)Keuangan dan akuntansi; membahas aspek-aspek dana operasional

perusahaan, yaitu : kemampuan perusahaan untuk memupuk modal jangka pendek dan jangka panjang, beban yang harus dipikul sebagai upaya memperoleh modal tambahan, hubungan baik dengan penenm modal dan pemegang saham, pengelolaan keuangan, struktur modal kerja, harga jual produk, pemantauan penyebab inefisiensi dan sistem akuntansi yang andal.

(3)Produksi-operasi; membahas aspek-aspek efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kegiatan perusahaan, yaitu: hubungan baik dengan pemasok, sistem logistik yang andal, lokasi fasilitas yang tepat, pemanfaatan teknologi yang tepat, organisasi yang memiliki kesatuan sistem yang bulat, pembiayaan, pendekatan inovatif dan proaktif, kemungkinan terjadinya terobosan dalam proses produksi, dan pengendalian mutu.

(4)Sumber daya manusia (SDM); membahas aspek-aspek perilaku positif di kalangan manajer dan karyawan perusahaan, yaitu: langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas, serta sistem imbalan.

(5)Sistem informasi manajemen; membahas mengenai aspek-aspek software, hardware, dan brainware, serta input, process dan output


(43)

berupa informasi yang sesuai dengan kebutuhan pada tiap jenjang manajemen.

2.6. Kerajinan

Kerajinan tangan atau handicraft ditandai oleh penggunaan tangan, meski terdapat penggunaan beberapa alat. Pada umumnya produk kerajinan tidak dihasilkan sepenuhnya oleh mesin. Karya-karya kerajinan dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya baik berdasarkan teknik maupun bahannya. Dari segi bahan, kerajinan dapat dibedakan antara kayu, bambu, kulit, logam, batuan, tekstil, keramik, daun-daunan, kertas, belulang, tanduk, tulang dan lainnya yang mana setiap bahan tersebut memerlukan teknologi tersendiri dalam pengolahannya sebelum dibentuk. Adapun dari segi teknik pembentukannya terdapat berbagai cara seperti pahat, ukir, pewarnaan, sulam, tenun, batik, ikat, jahit, anyam, tempa, dan sebagainya. Dalam perkembangan pekerjaannya para pengrajin seringkali berkarya dengan membuat kombinasi-kombinasi baru, ataupun bahkan menemukan teknik-teknik baru. Penemuan ide baru tersebut diperoleh dari luar komunitinya, tetapi dapat pula berkembang dari dalam komunitinya. (Hernanda, 2006)

2.7. Penelitian Terdahulu

Wardana (2006), melakukan penelitian dengan pendekatan penelitian aksi partisipatif (PAP) di Desa Karang Tengan Bogor yang merupakan salah satu lokasi produksi ubi kayu dan industri tapioka. Pengelolaan industri tersebut masih belum optimal sehingga dilakukan penelitian mengenai pengembangan Industri Tapioka. Tahapan penelitian ini terdiri dari tahap pra kondisi, tahap pengumpulan data, dan tahap validasi data. Tahap prakondisi dimulai dengan merancang proses dimana masyarakat terlibat dalam penelitian ini. Berikutnya, sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tujuan penelitian serta manfaatnya bagi masyarakat. Hasil dari penelitian ini diperoleh strategi yang terpilih yaitu penggunaan teknologi yang efisien.

Fansuri (2006), melakukan penelitian mengenai perumusan dan penerapan sistem akuntansi pada UKM dimana lokasi penelitiannya adalah


(44)

UKM OAM. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa UKM OAM telah menggunakan sistem akuntansi yang cukup layak untuk tingkat UKM. Akan tetapi pengelolaan keuangannya hanya terbatas pada transaksi keuangan tunai dan akun yang digunakan juga hanya beberapa akun sehingga masih banyak transaksi keuangan yang belum terwakili oleh akun yang ada. Transaski keuangan yang dicatat menurut penerimaan dan pengeluaran uang tunai yang dikelompokkan dalam akun yang sederhana. Jurnal yang digunakan juga masih terbatas pada pencatatan biaya-biaya dan arus kas perusahaan. Penelitian ini juga menghitung mengenai HPP produk UKM OAM dengan cara mengasumsikan pesanan adalah 100 unit. Biaya yang dihitung belum termasuk Biaya Tenaga Kerja dan biaya overhead. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa HPP untuk miniatur pesawat ukuran 65 cm adalah Rp.126.755, sedangkan ukuran 35 cm adalah Rp. 45.097,5 dan ukuran 15 cm adalah Rp. 26.768,7.


(45)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Peranan UKM dalam penciptaan lapangan pekerjaan sangat besar karena jumlah usahanya yang banyak, selain itu UKM juga berperan dalam perbaikan ekonomi nasional. Peranan UKM tersebut menuntut usaha ini tetap bertahan oleh karenanya perlu dilakukan suatu usaha pengembangan UKM agar tetap memberikan kontribusi bagi masyarakat. Desa Cikarawang merupakan suatu kawasan didaerah Bogor yang memiliki jumlah penduduk sebesar 7205 orang (data potensi desa Cikarawang, 2006), dari banyaknya jumlah penduduk tersebut perlu adanya suatu lapangan pekerjaan yang dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar karena sebagian besar masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Oleh karena itu, dilakukan identifikasi potensi desa sekitar Cikarawang dengan menggunakan teknik transek. Selain itu juga dilakukan sosialisasi pada masyarakat sekitar desa Cikarawang.

Tahap selanjutnya adalah menentukan UKM contoh yang memiliki kriteria memberikan kontribusi pada masyarakat sekitar. Di Desa Cikarawang terdapat suatu UKM kebanggaan Kabupaten Bogor karena produk yang dihasilkan sangat unik, dapat menyerap tenaga kerja dan memberikan kontribusi dalam pembangunan desa. UKM ini menghasilkan produk yang memiliki prospek yang baik karena segmen produk ini adalah kalangan menengah ke atas, bahkan pelanggan produk OAM mencapai ke benua Amerika dan Eropa.

Peranan UKM terhadap masyarakat tidak terlepas dari berbagai kendala yang harus dihadapi. Dalam menghadapi masalah UKM perlu adanya suatu strategi untuk mempertahankan UKM ini agar tetap memberikan manfaat ekonomi dan sosial kepada masyarakat sekitar. Perumusan strategi ditentukan berdasarkan inisiatif dari pihak UKM dan kemudian dirumuskan bersama dengan peneliti. Strategi dipilih dengan menggunakan QSPM, sedangkan alternatif strategi disusun berdasarkan kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang telah diidentifikasi bersama. Setelah diperoleh berbagai


(46)

alternatif strategi kemudian dilakukan suatu aksi dari beberapa alternatif yang memungkinkan untuk dilakukan. Sementara itu, tetap dilakukan pemilihan strategi terbaik dengan menggunakan bagan urutan yang pada dasarnya memiliki konsep yang sama dengan matriks QSP. Dengan adanya strategi usaha tersebut diharapkan peranan UKM tetap ada bagi masyarakat. Kerangka pemikiran dari penelitian ini tertera pada Gambar

: Alur Bagan

: Proses Penelitian Aksi Partisipatif Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian Peranan UKM:

- Jumlah Usaha Banyak, 45 juta unit (99,9% dari pelaku usaha nasional)

- Penyerapan Tenaga Kerja ;77,68 juta TK (96,77 % dari Total TK nasional)

- Pertumbuhan Ekonomi Nasional 54,22 % PDB diperoleh dari UKM

(BPS,2006)

Pengembangan UKM

Sosialisasi dan Identifikasi potensi desa

Pemilihan UKM

UKM OAM Teknik Transek, Diskusi dan

Wawancara

Perumusan Masalah UKM

Identifikasi Lingkungan (IFE dan EFE)

Penentuan strategi alternatif (Matriks SWOT)

Strategi Terpilih (QSPM) Penentuan posisi UKM

(Matriks IE)

Beberapa Aksi dari Alternatif Strategi

Peningkatan Kapasitas (Pengetahuan, Pengalaman, pembelajaran)


(1)

Perencanaan

Metode/Aksi Permasalahan

Pembelajaran bagi

Mahasiswa

Pembelajaran bagi

Masyarakat

Output/Refleksi

- Solusinya disepakati untuk

merumuskan bersama strategi pengembangan usaha ke depan. Sehingga masalah penelitian yang diangkat adalah ’Bagaimana strategi pengembangan usaha?’ Diharapkan dari penelitian ini dapat dirumuskan strategi untuk mengantarkan perusahaan mencapai masa depan yang diharapkan

- Merumuskan future scenario dengan karyawan

- Curah pendapat - Tidak ada, karyawan bersikap terbuka dan kooperatif

- Mahasiswa belajar memfasilitasi penyusunan

future scenario bersama UKM

- UKM belajar membuat perencanaan dengan metode future scenario

-

-

-

Dari kegiatan ini diperoleh gambaran UKM yang diharapkan di masa yang akan datang dari sudut pandang karyawan, dan dapat digali masalah-masalah yang perlu dicari solusinya. Secara umum, keinginan masa depan karyawan tidak berbeda jauh dengan keinginan pemilik

Disepakati untuk segera melakukan rencana aksi penelitian bersama

4. Aksi penelitian bersama

- Analisis SWOT untuk bagian SDM dan merumuskan strategi bersama

- Wawancara mendalam dengan pemilik dan karyawan, observasi dan diskusi

-

-

Ketika diwawancara secara personal, karyawan kadang bersikap kurang serius Pemilik, karena hubungan personal yang dekat dengan mahasiswa, seringkali menjadi bias.

-

-

Mahasiswa belajar melakukan praktek analisis SWOT secara langsung ke UKM khususnya untuk bagian SDM, sehingga

memberikan pengalaman dan ketrampilan baru Mahasiswa belajar merumuskan strategi bersama berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

-

-

Pemilik dan karyawan belajar untuk menganalisis usaha mereka secara sistematis, khususnya untuk bagian SDM, sehingga mampu mengenali SDM mereka dengan baik dan diharapkan bisa merancang strategi yang lebih baik

UKM belajar merumuskan strategi bersama

- Dari hasil analisis SWOT untuk bagian SDM ini antara lain disimpulkan adanya kelemahan berupa kurangnya komitmen/tanggung jawab karyawan, hubungan yang kurang harmonis antar karyawan, loyalitas karyawan rendah karena tidak ada kontrak kerja, dan keputusan pemilik sering berubah sehingga membingungkan karyawan, kualitas karyawan masih kurang, etos kerja dan displin karyawan masih rendah


(2)

Perencanaan

Metode/Aksi Permasalahan

Pembelajaran bagi

Mahasiswa

Pembelajaran bagi

Masyarakat

Output/Refleksi

berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

-

-

-

Dengan memperhatikan kelemahan diatas juga aspek lainnya, dirumuskan strategi yaitu:

Peningkatan dan perbaikan mentak, sikap dan kualitas karyawan untuk meningkatkan loyalitas,

tanggungjawab dan komitmen karyawan

Melakukan rencana aksi bersama yaitu (1) Membuat kriteria SDM yang dibutuhkan untuk penempatan setiap divisinya agar kemampuan dan pekerjaan sesuai

(2) membuat peraturan bersama antara karyawan dan pemilik untuk

mendisiplinkan karyawan dengan membuat reward dan punishment bagi mereka. (3) Mengadakan pelatihan seperti peltihan kepemimpinan, kreatifitas, pelatihan standar mutu, pelatihan motivasi dan tanggung jawab dan dapat dikemas dalam sebuah outbond agar tidak membosankan. (4) membuat kesepakatan program kebersamaan yang dijalankan secara rutin mingguan, bulanan atau tahunan seperti pengajian untuk kegiatan mingguan, sepakbolauntuk kegiatan bulanan dan rekreasi untuk kegiatan tahunan.


(3)

Perencanaan

Metode/Aksi Permasalahan

Pembelajaran bagi

Mahasiswa

Pembelajaran bagi

Masyarakat

Output/Refleksi

- Analisis SWOT untuk bagian produksi dan operasi serta merumuskan strategi bersama

- Wawancara mendalam dengan pemilik dan karyawan, observasi dan diskusi

-

-

Ketika diwawancara secara personal, karyawan kadang bersikap kurang serius Pemilik, karena hubungan personal yang dekat dengan mahasiswa, seringkali menjadi bias.

-

-

Mahasiswa belajar melakukan praktek analisis SWOT secara langsung ke UKM khususnya untuk bagian produksi dan operasi, sehingga memberikan pengalaman dan ketrampilan baru Mahasiswa belajar merumuskan strategi bersama berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

-

-

Pemilik dan karyawan belajar untuk menganalisis usaha mereka secara sistematis, khususnya untuk bagian produksi dan operasi, sehingga mampu mengenali produksi dan operasi mereka dengan baik dan diharapkan bisa merancang strategi yang lebih baik

UKM belajar merumuskan strategi bersama

berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

-

-

Dari hasil analisis SWOT untuk bagian produksi dan operasi ini disimpulkan adanya kelemahan yang menonjol berupa tidak ada quality and process control, terutama untuk kelompok pemborong (subkontrak), tidak adanya pengawasan kerja pada karyawan, serta tidak ada skedul produksi yang jelas, belum memperhitungkan HPP secara aktual, belum ada manajemen persediaan barang, lahan kerja tidaksesuai dengan banyaknya jumlah tenaga kerja, teknologi minim. Dengan memperhatikan kelemahan diatas juga aspek lainnya, dirumuskan strategi yaitu: (1)Perbaikan dalam hal pengawasan proses dan kualitas barang (2) peningkatan aspek lingkungan kerja

Melakukan rencana aksi bersama yaitu (1) Melaklukan perhitungan HPP secara aktual (2) menerapkan fokus kontrol kualitas dengan menerapkan konsep GKM atau pengontrolan kualitas lainnya (3) merancang spesifikasi standar mutu yang baik untuk miniatur pesawat. (4) membuat tabel pesanan untuk memperjelas schedule produksi dan mengurangi keterlambatan waktu pengiriman (5) penerapan manajemen persediaan barang dengan melakukan pelatihan dalam


(4)

Mahasiswa

Masyarakat

hal manajemen persediaan barang ataupun bahan baku. (6) perluasan lahan produksi sebesar 200 m2 dengan bangunan 2 lantai agar dapat menampung seluruh karyawan, hal ini dilakukan dengan mengajukan permohonan bantuan danan kepada pemerintah dan pihak perusahaan yang membina UKM OAM. (7) penambahan julah mesin injection seharga 400 juta untuk mesin baru dan 200 juta untuk mesin bekas,

penambahan jumlah kompressor dan mengganti mesin yang rusak sebanyak 1 unit, penggunaan mesin sablon 1 unit, mesin bor 1 unit.

- Analisis SWOT untuk bagian keuangan serta merumuskan strategi bersama

- Wawancara mendalam dengan pemilik dan karyawan, observasi dan diskusi

-

-

Ketika diwawancara secara personal, karyawan kadang bersikap kurang serius Pemilik, karena hubungan personal yang dekat dengan mahasiswa, seringkali menjadi bias.

-

-

Mahasiswa belajar melakukan praktek analisis SWOT secara langsung ke UKM khususnya untuk bagian keuangan, sehingga memberikan pengalaman dan ketrampilan baru Mahasiswa belajar merumuskan strategi bersama berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

-

-

Pemilik dan karyawan belajar untuk menganalisis usaha mereka secara sistematis, khususnya untuk bagian keuangan, sehingga mampu mengenali bagian keuangan dengan baik dan diharapkan bisa

merancang strategi yang lebih baik

UKM belajar merumuskan strategi bersama

berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

-

-

-

Dari hasil analisis SWOT untuk bagian keuangan ini disimpulkan adanya kelemahan yang menonjol yaitu tidak adanya pemisahan antara uang pribadi dan perusahaan, serta kurangnya kemampuan akuntansi dari bagian keuangan.

Dengan memperhatikan kelemahan diatas juga aspek lainnya, dirumuskan strategi yaitu: Internalisasi dan pendampingan untuk penerapan sistem akuntasi

Melakukan rencana aksi bersama yaitu (1) Pelatihan sistem akuntansi(2) pelatihan dalam pemisahan pemasukan dan pengeluaran (3) pelatihan pemisahan keuangan dengan manajemen kas


(5)

Perencanaan

Metode/Aksi Permasalahan

Pembelajaran bagi

Mahasiswa

Pembelajaran bagi

Masyarakat

Output/Refleksi

- Analisis SWOT untuk bagian pemasaran serta merumuskan strategi bersama

- Wawancara mendalam dengan pemilik dan karyawan, observasi dan diskusi juga observasi dan wawancara mendalam ke

showroom Ozi Aircraft Model di Jakarta.

-

-

Ketika diwawancara secara personal, karyawan kadang bersikap kurang serius Pemilik, karena hubungan personal yang dekat dengan mahasiswa, seringkali menjadi bias.

-

-

Mahasiswa belajar melakukan praktek analisis SWOT secara langsung ke UKM khususnya untuk bagian pemasaran, sehingga memberikan pengalaman dan ketrampilan baru Mahasiswa belajar merumuskan strategi bersama berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

-

-

Pemilik dan karyawan belajar untuk menganalisis usaha mereka secara sistematis, khususnya untuk bagian pemasaran, sehingga mampu mengenali bagian pemasaran dengan baik dan diharapkan bisa merancang strategi yang lebih baik

UKM belajar merumuskan strategi bersama

berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan

-

-

-

Dari hasil analisis SWOT untuk bagian pemasaran ini disimpulkan bahwa perusahaan telah mempunyai cukup banyak kekuatan, namun ada beberapa kelemahan yang perlu mendapat perhatian yaitu delivery kurang memuaskan karena kurang tepat waktu dan kemasan kurang menarik, segmen pasar masih hanya untuk orang- orang tertentu atau kalangan menengah atas. Dengan memperhatikan beberapa aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dirumuskan strategi yaitu: market penetration dan product development

Melakukan rencana aksi bersama yaitu (1)membuat kesepakatn produk lain yang dapat diproduksi atau plasma baru (2) mendirikan plasma baru denganmengajukan dana kepada pihak perusahaan yang membina UKM OAM dengan maskud untuk menambah kembali lapangan pekerjaan. (3) menampung kritik dan saran dari pelanggan sehingga dapat diketahui keunggulan dan kelemahan produk agar dapat terusa berinovasi sesuai dengan keinginan pelanggan. (4) pelatihan mekanisme dan sistem ekspor impor agar dapat emmperluas pasar dengan mudah.


(6)

Mahasiswa

Masyarakat

- Analisis hubungan kerja perusahaan dengan subkontrak

-

-

Wawancara mendalam dengan subkontrak. Wawancara ini mengacu pada kuesioner yang telah disiapkan oleh mahasiswa dan pemilik

FGD-pemilik-subkontrak-mahasiswa

- Kesulitan dalam mencari waktu yang tepat untuk FGD karena faktor kesibukan kerja, sehingga waktu pelaksanaan FGD tidak optimal

- Mahasiswa belajar mengenai hubungan kerjasama dengan sistem subkontrak pada UKM miniatur pesawat

- UKM belajar mengkaji hubungan kerjasama subkontrak secara lebih komprehensif, mengenali dengan lebih baik masalah-masalahnya dan mencari solusi bersama atas masalah yang terjadi

-

-

-

Dari hasil analisis diketahui ada masalah yang cukup menonjol yaitu lemahnya koordinasi antar bagian, khususnya bagian cetak dan finishing.

Selain itu terdapat pula masalah keterlambatan pembayaran. Sehingga diperlukan pembenahan dengan merancang beberapa strategi sebagai berikut: Membuat sistem dan struktur subkontrak secara lebih jelas, tegas dan terarah.

Melakukan rencana aksi bersama yaitu (1) membuat kontrak kerja dengan para kelompok subkontrak

(2) menyususn peraturan untuk subkontrak (3) membuat kesepakatan waktu penyerahan barang, hukuman dan penghargaan yang akan diberikan pada setiap kelompok subkontrak (4) merumuskan harapan para kelompok sukontrak baik dalam hal bantuan teknis maupun non teknis