Perkembangan Kredit Investasi PERKEMBANGAN KREDIT INVESTASI

V. PERKEMBANGAN KREDIT INVESTASI

5.1. Perkembangan Kredit Investasi

Jumlah penawaran kredit investasi dari tahun ke tahun mulai mengalami peningkatan, namun dalam perkembangannya belum berjalan seperti yang diharapkan. Fenomena saat ini menunjukkan perbankan lebih cenderung untuk menyalurkan kredit jangka pendek dibandingkan kredit jangka panjang. Lambannya penurunan suku bunga kredit investasi disebabkan terutama oleh masih tingginya persepsi risiko perbankan terhadap penyaluran kredit jangka panjang, tercermin dari pertumbuhan kredit investasi yang rendah. Rendahnya pertumbuhan kredit investasi jika melihat dari sisi permintaan mencerminkan masih tingginya risiko dunia usaha dan jika ditinjau dari struktur dana perbankan juga indikasi bahwa bank memiliki keterbatasan kemampuan untuk menyalurkan kredit berjangka panjang karena DPK didominasi oleh dana jangka pendek. -20 20 40 60 80 100 2002 2003 2004 2005 2006 KRINVRIIL INFLASI SBKRINVRIIL Gambar 5.1. Grafik Perkembangan Kredit Investasi Bank Indonesia, diolah Kredit investasi tertinggi tahun 2002 terjadi pada bulan Desember sebesar 84,424 milyar rupiah. Tahun 2003 pun nilai tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 95,775 milyar rupiah. Begitu pula pada tahun 2004, 2005 dan 2006. Keadaan ini disebabkan baik masyarakat maupun bank lebih memilih untuk tetap berada dalam posisi aman yaitu menghindari resiko dari fluktuasi suku bunga serta faktor-faktor lainnya yang bisa merugikan mereka. Perkembangan kredit investasi bank umum nasional memang mengalami peningkatan seperti yang terlihat pada Gambar 4. Tahun 2003, 2004 dan 2005 kredit investasi mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,035 persen; 0,067 persen dan 0,088 persen dari tahun sebelumnya, sedangkan pada tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 0,035 persen. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa kredit investasi mengalami peningkatan namun tingkat pertumbuhannya masih relatif rendah.

5.2. Perkembangan Tingkat Bunga Kredit Investasi