Gross Domestik Product GDP Return on Asset ROA

130 140 150 160 170 180 190 200 210 2002 2003 2004 2005 2006 TABMASYRIIL Gambar 5.3. Grafik Perkembangan Tabungan Masyarakat Bank Indonesia, diolah Tahun 2004 adalah sebesar 263,02 milyar, tahun 2005 sebesar 282,30, dan terakhir pada tahun 2006 rata-ratanya sebesar 286,63. Jumlah tabungan tertinggi pada periode 2002-2006 terjadi pada bulan Desember 2006. Rata- rata tertinggi juga terjadi pada tahun 2006. Keadaan ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan masyarakat serta perekonomian yang semakin membaik di Indonesia pada tahun-tahun terakhir. Tabungan masyarakat secara keseluruhan mengalami peningkatan pada tahun 2003, 2004, dan 2005. Kenaikannya masing-masing sebesar 0,053 persen; 0,330 persen dan 0,159 persen. Tahun 2006 yaitu pada awal sampai pertengahan, tabungan masyarakat mengalami penurunan sebesar 0,346 persen, kemudian meningkat kembali di akhir tahun 2006.

5.4. Gross Domestik Product GDP

Pertumbuhan GDP tahun 2006 tidak lebih baik dari pertumbuhan ekonomi tahun 2005, meskipun stabilitas ekonomi makro dapat terjaga dengan cukup baik, rasa optimis di kalangan masyarakat tidak berhasil dibangkitkan. Tingginya tingkat ketidakpastian di kalangan dunia usaha merupakan penyebab utama dari rendahnya tingkat kenaikan investasi sepanjang tahun 2006, keadaan ini disebabkan dari tidak kunjung kondusifnya iklim usaha di sektor produksi riil. Berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dapat dikatakan tidak efektif untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif karena seringkali dibayangi oleh keragu-raguan pemerintah dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan yang dikeluarkan tersebut. Kejadian serupa juga terjadi pada tahun 2002 sampai 2004, peningkatan yang cukup baik terlihat pada tahun 2005. 310 320 330 340 350 360 370 380 390 2002 2003 2004 2005 2006 GDPRIIL Gambar 5.4. Kurva Perkembangan GDP Bank Indonesia, diolah Tahun 2002 sampai dengan 2006 perkembangan GDP cenderung lebih banyak mengalami penurunan. Penurunan terjadi pada tahun 2003, 2004 dan 2006 sebesar 0,166 persen; 0,159 persen dan 0,233 persen. Peningkatan terlihat pada tahun 2005 walaupun jumlahnya tidak besar yaitu sebesar 0,077 persen.

5.5. Return on Asset ROA

Profitabilitas perbankan terus membaik seperti yang tercermin pada Return on Asset ROA yang mengalami peningkatan pada priode 2002 hingga pertengahan tahun 2005, peningkatan ini disebabkan pemerintah ingin mengatasi kondisi permodalan bank-bank sehingga memenuhi standar internasional, seperti tercermin pada Capital Adequacy Ratio CAR dan juga ROA. Namun, pada pertengahan tahun 2005 tepatnya pada bulan Juni terjadi penurunan nilai ROA dari 3,33 persen menjadi 2,20 persen. Penurunan ini terjadi karena Non Performing Loan yang terjadi pada periode tersebut cukup tinggi, sehingga laba yang didapatkan oleh bank mengalami penurunan. 1.2 1.6 2.0 2.4 2.8 3.2 3.6 2002 2003 2004 2005 2006 ROA Gambar 5.5. Kurva Perkembangan ROA Bank Umum Nasional Bank Indonesia, diolah

5.6. Loan to Deposit Ratio