variance yang rendah atau ketelitian yang tinggi, dan 5 memiliki kemampuan untuk mengestimasi kelimpahan absolut ikan. Aglen 1994 mengemukakan
beberapa kekurangan pemanfaatan metode hidroakustik antara lain : 1 lemah dalam memilah-milah ikan berdasarkan spesies, 2 kurang teliti digunakan untuk
sampling ikan dekat permukaan dan dasar, 3 agak rumit dan kompleks, 4 diperlukan biaya tinggi, 5 diperlukan sampling biologi ikan dan 6
kemungkinan terjadi bias saat penentuan target streght dan kalibrasi. Menurut
Scalabrin et
al. 1996 pendeteksian kawanan ikan menggunakan metode akustik dapat digolongkan menjadi 2 cara jika dilihat dari prinsip kerjanya,
yaitu : 1 pengamatan dari atas secara vertikal dengan echosounder dan 2 pengamatan dari arah samping secara mendatar dengan sonar. Sesuai dengan
keterbatasan jangkauan alat, kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan echosounder yang prinsip kerjanya dari atas maka pengukuran panjang
kawanan ikan hasilnya lebih teliti dibanding hasil pengukuran terhadap tingginya. Namun sebaliknya jika menggunakan sonar hasil pengamatan tinggi kawanan
ikan lebih akurat dibanding hasil pengamatan terhadap panjang kawanan.
2.5.1 Echosounder split beam system
Echosounder split-beam memiliki transducer yang dibagi dalam 4 kuadran.
Arah target ditentukan dengan membandingkan sinyal yang diterima masing- masing kuadran. Transducer memiliki dua fungsi yaitu :
U
pertama
U
, mengubah energi listrik menjadi pulsa akustik yang ditransmisikan, kadang-kadang disebut
dengan ping ;
U
kedua
U
, ketika target memantulkan ping, transducer mengubah echo akustik ke sinyal elektrik. Pulsa transmisi digunakan untuk seluruh transducer
tapi sinyal yang diterima oleh tiap kuadran diproses secara terpisah MacLennan and Simmonds 1992.
Secara umum peralatan hidroakustik digunakan untuk mendapatkan informasi sekitar objek bawah air yang dilakukan melalui pemancaran gelombang
suara dan pengamatan dari gema yang dipantulkan. Komponen utama dalam sistem echosounder adalah unit pemancar transmitter, transducer, unit penerima
receiver amplifier dan unit pencatat recorder unit, time base dan display unit.
Suara dihasilkan dari perangkat pemancar kemudian dipancarkan secara vertikanl melalui transducer kedalam kolom air, bila mengenai target akan dipantulkan
kembali dan direkam pada kertas pencatat. Untuk lebih jelasnya prinsip dari echosounder split beam
system disajikan pada Gambar 6.
φ θ
Gambar 6 Echosounder Split Beam System MacLennan and Simmonds 1992
2.5.2 Target strength, densitas ikan dan biomassa
Target strength TS merupakan kekuatan dari suatu objek atau target
untuk memantulkan suatu gelombang suara yang datang dan membenturnya Ehrenberg 1983. MacLennan and Simmonds 1992 menguraikan bahwa target
strength TS merupakan backscattering cross section
σ
B
bs
B
dari target yang mengembalikan sinyal target yang kembali. Selanjutnya dinyatakan,
σ
B
bs
B
lebih tepat digambarkan sebagai total dari cross section, yaitu merupakan total dari
kuantitas sebesar 4 π, untuk memperjelas perbedaan dari satuan intensitas lain
karena σ
B
bs
B
meliputi satu unit area.
d
Transduser
Alongship
Athwartship
a+b c+d
a+c b+d
Phase difference
φ
Phase difference
θ
a b
c
Johannesson and Mitson 1983 mencatat bahwa ikan tidak berbentuk seperti bola dan tidak kaku, sehingga pantulan gelombang suara yang mengenai
tidak teratur anisotropic reflector. Hal ini yang menyebabkan TS ikan menjadi sangat kompleks untuk diketahui. Karena itu untuk memahami karakteristik TS
dari ikan perlu pengetahuan tentang jenis, ukuran, morfologi, fisiologi dan tingkah laku dari ikan bersangkutan. Selanjutnya dijelaskan bahwa nilai target strength
ikan sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh berbagai hal seperti tingkah laku ikan misalnya sudut orientasi atau kondisi fisik yang tidak dapat diduga secara
pasti, oleh sebab itu nilai target strength bukan merupakan sesuatu yang konstan sehingga nilai ini harus senantiasa ditentukan untuk setiap pelaksanan survei
akustik. Hasil penelitian Nakken and Olsen 1977 mengungkapkan bahwa nilai target strength
sangat ditentukan olah orientasi ikan, terutama kemiringan badan antara garis hubung antara kepala dan ekor. Love 1977 mengemukakan
perbedaan-perbedaan fisiologi dan perbedaan tingkah laku juga menentukan nilai target strength
. Selanjutnya Foote 1987 menjelaskan bahwa ikan yang tergolong pada ikan yang bergelembung renang berbeda dengan ikan yang tidak,
karena gelembung renang berisi udara yang dapat memantulkan energi lebih dari 90 . Steen yang diacu Hoar and Randall 1970 menyatakan bahwa ikan-ikan
dengan gelembung renang tertutup dinamakan physoclists. Selanjutnya dinyatakan pada bacaan lain juga akan ditemukan hubungan antara paraphysoclist
dan euphysoclist. Paraphysoclist merujuk pada ikan-ikan dimana bagian dari gelembung absorbent dan secretory tidak dipisahkan secara menyolok satu
dengan lainnya, sedangkan pada euphysoclist dua area tersebut dipisahkan. Informasi tentang dugaan biomassa ikan di suatu perairan merupakan hal
yang sangat penting dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di wilayah tersebut. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menduga nilai biomassa ikan
di suatu wilayah perairan. Salah satu metode yang dapat diaplikasikan adalah dengan menggunakan metode akustik Natsir et al. 2006.
Disamping itu, analisis densitas dan biomasa ikan demersal melalui perangkat hidroakustik dapat dilakukan dengan mengikuti prosedur analisis
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7 MacLennan and Simmonds 1992. Langkah pertama adalah identifikasi sumber suara dan kontribusi dari perbedaan
spesies terhadap data akustik. Ini dilakukan pada area survei dan dibagi dalam bagian-bagian yang homogen sebagai densitas yang diharapkan dan distribusi
ukuran dari target. Faktor konversi dari pengitegrasian gema dihitung secara terpisah untuk tiap-tiap bagian. Faktor ini digunakan untuk mengubah data akustik
ke estimasi densitas ikan sepanjang cruise track. Distribusi spasial stok digambarkan melalui konstruksi garis peta dari pengamatan densitas, atau
kemungkinan lain melalui analisis numerik data akustik pada suatu jaringan empat persegi panjang. Perhatian awal ini mengarah ke pembahasan metode
untuk pengestimasian total kelimpahan stok. Dilanjutkan dengan melihat keakuratan dari estimasi kelimpahan, dinamakan ketidakpastian statistik yang
dihubungkan dengan strategi sampling. Tingkah laku ikan penting didiskusikan, khususnya masalah migrasi, ritme tingkah laku diurnal dan reaksi ikan terhadap
kapal survei. Beberapa sumber kesalahan lain juga diperhatikan, dan akhirnya diskusi menyeluruh secara tepat dari estimasi kelimpahan dan bagaimana hal itu
dapat diduga dalam praktek.
Gambar 7 Diagram alir prosedur analisis biomassa dengan hidroakustik modifikasi dari MacLennan and Simmonds 1992.
Cruise track geography
Echo integrator data
Echogram Biological data
fishing samples Target strength
functions
Partition echo integrals by species or target category
Species composition size distri- butions weights, age, maturity
Fish densities at points on the cruise track F
B
i
B
Mean target strengths
σ
B
i
B
Spatial distributions contour map
Spatial abundance Q
B
i
B
number or weight of fish Echo-integrator conversion factors c
B
i
B
2.6 Fishing Capacity