Waleabahi. Selanjutnya uji coba penangkapan dilakukan pada bagian selatan antara pulau-pulau Waleabahi, Waleakodi dan Talatakoh. Uji coba ini berakhir
pada bagian selatan antara pulau Togean – Talatakoh. Pengambilan sampel ikan demersal dilakukan dengan menggunakan ketiga
alat tangkap di atas yang dianggap efektif untuk menangkap ikan demersal. Pengukuran dilakukan pada seluruh ikan contoh, pengukuran distribusi panjang
dilakukan terhadap panjang cagak forklength dengan menggunakan kertas ukur dan papan ukur untuk ikan yang berukuran kecil, sedangkan untuk ikan yang
berukuran besar diukur dengan menggunakan meteran. Umumnya perairan Indonesia dipengaruhi oleh dua musim yang dominan,
yaitu musim barat northwest monsoon dan musim timur southeast monsoon. Musim peralihan I terjadi antara musim barat dan musim timur, sedangkan musim
peralihan II terjadi antara musim timur dan musim barat. Adanya musim timur dan musim barat, serta musim peralihannya merupakan fenomena yang tidak
terpisahkan dari kondisi laut dan segala aktivitas ikan, termasuk perilaku pengelompokan dan pola ruaya beberapa jenis ikan dan udang, sehingga
mempengaruhi kegiatan penangkapan yang berdampak pada hasil tangkapan yang diperoleh.
3.5 Analisis Data
3.5.1 Analisis oseanografi
Sampling oseanografi dilaksanakan untuk mempelajari dinamika masa air fisik dan karakteristik biologi perairan. Data suhu, salinitas dan kedalaman yang
diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan personal computer dan beberapa software pendukung. Data yang diperoleh dari current meter setelah di
down-load ke komputer kemudian dianalisis dengan menggunakan software datalog lalu disimpan dalam bentuk excel. Data oseanografi digambarkan dalam
bentuk sebaran menegak, horisontal dan melintang untuk menggambarkan profil masa air daerah penelitian. Analisis dan ekplorasi data dilaksanakan dengan
perangkat lunak Surfer dan Excel.
3.5.2 Analisis citra satelit
Data MODIS yang sudah diterima dari NASA diolah dengan menggunakan perangkat lunak SeaDAS 4.7 under LINUX. Proses analisis citra
Aqua MODIS dilakukan dengan urutan sebagai berikut : 1 Analisis citra level 1 menjadi level 2
Untuk menganalisis data level 1 menjadi level 2 digunakan program msl 12,4 SeaDAS MODIS Aqua L2 file generation yang terdapat pada menu SeaDAS.
Citra level 1 merupakan suatu file yang masih dalam format MOD atau MYD, kemudian dilakukan proses kalibrasi, koreksi atmosferik dan penerapan algoritma
untuk menghasilkan level 2 disimpan dalam format HDF. Menurut McClain and Feldman 2004, algoritma OC3M digunakan sebagai standar dalam analisis citra
satelit Aqua Modis untuk mendapatkan data klorofil-a perairan secara global. Persamaan algoritma OC3M O’Reilly et al. 2000 yaitu :
2 3
4
0,283 2,753 1,457
0,659 1,403
10
443 488
10 ,
log 551
R R
R R
rs rs
rs
R R
Ca R
R
− +
+ −
⎛ ⎞
= =
⎜ ⎟
⎝ ⎠
…………1 Ca, konsentrasi klorofil-a mgm
3
; R, rasio refleksi ; R
rs
, remote sensing reflectance.
Untuk menduga suhu permukaan laut dipakai algoritma MODIS yang menggunakan kanal 31 dan 32 sebagai berikut :
1 2
31 3
31 32 4
31 32
_ sec
1 Modis SST
C C
T C
T C
T θ
− −
= +
+ +
− ...................2
T
31
, T
32
, brightness temperatur dari kanal 31 dan 32 ; θ, sudut senit satelit,
sedangkan kostanta C
1
, C
2
, C
3
dan C
4
dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Koefisien kanal 31 dan 32 untuk Aqua MODIS
Koefisien T
31
– T
32
≤ 0,7 T
31
– T
32
0,7 C
1
1,11071 1,196099 C
2
0,9586865 0,9888366 C
3
0,1741229 0,1300626 C
4
1,876752 1,627125 2 Koreksi geometrik
Setelah melakukan proses level 1 menjadi level 2, kemudian dilakukan proses koreksi geometrik melalaui Seadisp seawifs display. Koreksi geometrik
yang dilakukan adalah melakukan proyeksi citra. Proyeksi citra dilakukan pada program projection untuk menghilangkan sudut elevasi satelit sehingga citra yang
ditampilkan menjadi datar. Proyeksi yang digunakan pada penelitian ini adalah mercator, proyeksi ini mempertahankan arah dan sudut.
3 Pemotongan citra cropping Untuk melakukan cropping atau pemotongan citra sesuai dengan daerah
yang diinginkan, dilakukan pada program projection. Dalam pemotongan citra, catat pixelline awal dan akhir serta nilai lintangbujur awal dan akhir. Supaya
citra ini lebih informatif maka dilakukan perbaikan tampilan citra antara lain : landmask, skala warna dan garis pantai menggunakan menu Seadisp general
image and graphics display.
3.5.3 Analisis stok ikan dengan hidroakustik