Gambar 11 menginformasikan bahwa suhu perairan tertinggi terdapat pada stasiun 10 sebesar 30,63
C dan suhu terendah juga terdapat pada stasiun 10 dengan nilai 26,70
C. Apabila dilihat dari nilai perubahan suhu pada setiap stasiun pengamatan per kedalaman perairan, maka dapat dikatakan bahwa di
perairan sekitar Kepulauan Togean tidak didapatkan daerah termoklin karena pada daerah tidak terjadi perubahan suhu yang menyolok pada setiap stasiun
pengamatan. Dimana menurut Dahuri 2003 termoklin adalah suatu lapisan masa air yang bersifat permanen yang terdapat di laut dan danau yang menunjukkan
penurunan suhu secara drastis dan memisahkan masa air yang lebih hangat epilimnion dibagian atas dan lapisan masa air yang lebih dingin hypolimnion di
bagian bawah.
4.1.2 Salinitas
Satuan dari salinitas menurut Komisi Internasional dari PBB UNESCO adalah psu practical salinity unit yang didasarkan atas perbandingan dari nilai
konduktivitas. Kondisi salinitas seluruh stasiun di perairan sekitar Kepulauan Togean berdasarkan kedalaman disajikan pada Gambar 12.
Gambar 12 Hubungan salinitas dan kedalaman perairan pada musim barat
10 20
30 40
50 34.1
34.4 34.7
35 Salinitas psu
Kedal aman
m
St. 1 St. 2
St. 3 St. 4
St. 5 St. 6
St. 7 St. 8
St. 9 St. 10
St. 11 St. 12
St. 13 St. 14
St. 15 St. 16
Hubungan antara salinitas dan kedalaman sebagaimana ditunjukan pada Gambar 12 di atas dapat dikatakan bahwa salinitas akan semakin tinggi dengan
bertambahnya kedalaman. Pengukuran ini dilakukan pada saat musim barat, dimana pada musim barat tersebut curah hujan disekitar perairan Kepulauan
Togean cukup tinggi. Tingginya curah hujan, maka lapisan permukaan sering mendapat pasokan air tawar sehingga nilai salinitas pada lapisan permukaan
relatif kecil. Untuk setiap stasiun pengamatan sebaran salinitas ditunjukkan pada Gambar 13.
34.2 34.3
34.4 34.5
34.6 34.7
34.8 34.9
35
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
Stasiun S
al ini
tas psu
0 m 10 m
20 m 30 m
40 m 45 m
Gambar 13 Sebaran salinitas pada setiap stasiun pengamatan pada musim barat Pada setiap stasiun pengamatan, peningkatan salinitas cukup bervariasi
namun secara garis besar peningkatannya berkisar antara 34,3 psu sampai 34,95 psu. Salinitas memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan suhu. Salinitas
merupakan salah satu parameter oseanografi yang relatif konstan nilainya. Gambaran salinitas di atas menginformasikan bahwa besar kecilnya
fluktuasi nilai salinitas diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya oleh pola sirkulasi air, penguapan evaporasi, curah hujan presipitasi dan adanya
aliran sungai run off. Disamping itu, gambaran tersebut menunjukkan bahwa salinitas pada perairan sisi kanan bawah sekitar Kepulauan Togean cenderung
sedikit lebih tinggi dibanding sisi atas Kepulauan Togean.
4.1.3 Kecerahan air
Pengukuran kecerahan air dengan menurunkan secchi disk ke dalam perairan sampai pada jarak yang tidak dapat terlihat oleh mata, kemudian menarik
secchi disk ke atas sampai terlihat kembali oleh mata. Kecerahan air dihitung berdasarkan rata-rata jarak waktu secchi disk diturunkan sampai tidak terlihat dan
jarak pada saat secchi disk terlihat kembali pada waktu ditarik ke atas. Hasil
perhitungan tadi selanjutnya disajikan pada Gambar 14 berikut ini.
24 18
21 18
24 27
26 21
25 24
21 7
5 10
15 20
25 30
1 3
4 5
8 9
10 11
13 14
15 16
Stasiun
Ked alaman m
Gambar 14 Kecerahan air untuk beberapa stasiun pengamatan Secara umum dari Gambar 14 di atas tercatat bahwa tingkat kecerahan air
rata-rata di perairan sekitar Kepulauan Togean cukup tinggi 20 m. Tingginya tingkat kecerahan air rata-rata ini menandakan bahwa penetrasi cahaya matahari
ke dalam perairan cukup baik, sehingga hal ini akan lebih mempersubur perairan tersebut. Produsen primer fitoplankton berkembang dengan baik sehingga
mampu menyediakan makanan dalam sistem rantai makanan selanjutnya.
4.1.4 Arus