Kelimpahan plankton Kondisi Oseanografi

sama lainnya. Hasil pengukuran kecepatan arus berdasarkan kedalaman perairan pada musim barat disajikan pada Gambar 17. 10 20 30 40 50 0.2 0.4 0.6 Kec. Arus mdet K edal aman m Gambar 17 Pola kecepatan arus berdasarkan kedalaman Berdasarkan Gambar 17 dapat diinformasikan bahwa variasi nilai minimum dan maximum kecepatan arus cukup besar pada masing-masing kedalaman. Meskipun variasi nilai minimum dan maximum cukup besar namun kecepatan arus rata-rata masih tergolong arus dengan kekuatan lemah 0,35 mdet.

4.1.5 Kelimpahan plankton

Istilah plankton berasal dari kata Yunani yang berarti pengembara. Organisme ini biasanya relatif kecil atau mikroskopis. Hidup mereka selalu terapung atau melayang dan daya geraknya tergantung pada arus atau pergerakan air. Namun demikian ada juga plankton yang mempunyai daya renang cukup kuat, sehingga dapat melakukan migrasi harian Arinardi 1995. Nilai produktivitas plankton secara langsung banyak dipengaruhi oleh komposisi jenis fitoplankton, yang selanjutnya dapat menentukan besarkecilnya daya dukung perairan terhadap kehidupan biota di dalamnya Wiadnyana 1999. Gambar 18 Keadaan fitoplankton dan zooplankton pada setiap stasiun pengamatan Berdasarkan Gambar 18, pada zona 1, untuk stasiun pengamatan 1,3 dan 4 memiliki rasio jumlah fitoplankton lebih besar zooplankton, sebaliknya pada stasiun 2 zooplankton lebih dominan. Zona 2, zooplakton lebih dominan dari fitoplankton stasiun pengamatan 5,7 dan 8 sedangkan pada stasiun 6 fitoplankton lebih dominan. Hampir seluruh stasiun pada zona 3 didominasi oleh zooplankton, hanya pada stasiun 10 saja fitoplankton lebih dominan dari zooplankton. Pada zona 4, fitoplankton lebih dominan dari zooplankton. Lebih rinci perbandingan antara fitoplankton dan zooplankton pada masing-masing stasiun pengamatan disajikan pada Gambar 19. Gambar 19 Kelimpahan plankton zoo dan phyto pada tiap stasiun pengamatan 2000 4000 6000 8000 10000 12000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Stasiun s e l lit e r fito zoo 200 200 121.8 122.0 122.2 122.4 Bujur Timu 0.6 0.4 0.2 Lintan g Sela tan 4 5 3 6 10 2 12 7 r 1 8 9 13 11 14 15 16 : Fitoplankton : Zooplankton SKALA 1 : 1 000 000 Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Gambar 19 menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton mendominasi keberadaan zooplankton pada semua stasiun pengamatan. Wiadnyana 1999 melaporkan bahwa nilai produktivitas plankton secara langsung banyak dipengaruhi oleh komposisi jenis fitoplankton, yang selanjutnya dapat menentukan besarkecilnya daya dukung perairan terhadap kehidupan biota di dalamnya. Dalam sistem kehidupan akuatik, zooplankton merupakan konsumer pertama yang memanfaatkan produksi primer yang dihasilkan oleh organisme fitoplanktonik. Karena fitoplankton merupakan produsen tingkat pertama dalam sistem rantai makanan, maka kondisi ini mengindikasikan bahwa perairan di sekitar Kepulauan Togean tergolong perairan yang cukup subur. Hal ini erat kaitannya dengan kelimpahan fitoplanlton, dimana fitoplankton yang merupakan produsen primer akan dimakan oleh zooplankton, dan zooplankton juga akan dimakan oleh hewan yang berada pada tropik level yang lebih tinggi. Keberadaan zooplankton di perairan banyak terkait dengan fitoplankton. Fitoplankton yang mengandung klorofil-a merupakan pigmen penting dalam proses fotosintesis. Kandungan klorofil-a ini dapat dideteksi dari sensor satelit yang bekerja pada panjang gelombang sinar tampak. Pola distribusi konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut SPL dapat digunakan untuk melihat fenomena oseanografi seperti upwelling, front dan pola arus permukaan. Daerah dimana terjadinya fenomena-fenomena tersebut umumnya merupakan perairan yang subur.

4.1.3 Pembahasan