Simpulan Kegiatan Inti Eksplorasi

65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut: a Ada perbedaan signifikan rata-rata hasil belajar siswa pada materi memelihara baterai antara kelas eksperimen 1 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran ekspositori pada kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 02 Boja. b Rata-rata hasil belajar siswa pada materi memelihara baterai menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik daripada menggunakan pembelajaran ekspositori pada kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 02 Boja. c Rata-rata hasil belajar siswa pada materi memelihara baterai menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik daripada menggunakan pembelajaran ekspositori pada kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 02 Boja. d Rata-rata hasil belajar siswa pada materi memelihara baterai menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw pada kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 02 Boja.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, ada beberapa saran dari penulis yaitu sebagai berikut:

1. Kepada guru dalam penyampaian materi memelihara baterai hendaknya

menggunakan model yang bervariasi, karena terbukti melalui penggunaan kooperatif tipe jigsaw maupun tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi memelihara baterai

2. Diantara model kooperatif tipe jigsaw dan tipe NHT hendaknya guru

lebih memperioritaskan penggunaan model kooperatif tipe NHT karena memberikan hasil belajar yang lebih baik pada materi memelihara baterai.

3. Perlu ada penelitian lanjutan untuk populasi yang lebih besar dengan

kondisi kelas yang beragam sehingga simpulan penelitian dapat berlaku untuk lingkup yang lebih luas. 67 DAFTAR PUSTAKA Anni, Catharina Tri, Achmad Rifa’i, Eddy Purwanto dan Daniel Purnomo. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press. Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar: Edisi Ketujuh Buku Dua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. --------------------------. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Isjoni. 2011. Cooperative Learning. Bandung: CV. Alfabeta. Kurnianingtyas, Lorentya Yulianti dan Mahendra Adhi Nugroho. 2012. Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X Akuntansi 3 SMK Negeri 7 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Volume X, Nomor 1 Halaman 66-77. Kusumojanto, Dwi Djoko dan Popy Herawati. 2009. Penerapan Pembelajaran Koopertaif Model Numbered Head Togeteher NHT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Manajemen Perkantoran Kelas X APK di SMK Ardjuna 01 Malang. Jurnal Penelitian Kependidikan Tahun 19 Nomor 1 Halaman 83-98. Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning : Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : PT Gramedia Widia Sarana Indonesia. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slavin, Robert. E. 2010. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. Harnantoro, Eko Diaz. 2012. Pengertian dan Tips Merawat Accu. http:ekodiaz.blogspot.com201210pengertian-dan-tips-merawat- accu.html . diakses 2 januari 2013 10:25 AM. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Wijaya, Agus Purna, Soesanto dan Budiarso Eko. 2010. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together NHT Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Volume 10 Nomor 2 Halaman 43-49. DATA KELAS JIGSAW, NHT dan KONVENSIONAL KELAS X TKR 1 KELAS JIGSAW NOMOR NAMA SISWA KODE URUT INDUK E1 1 5436 ABDUL JALIL E1-01 2 5437 ABDUL ROHMAN E1-02 3 5438 ACHMAD SOLEH E1-03 4 5439 ADEB KURNIAWAN E1-04 5 5440 ADY PRABOWO E1-05 6 5441 ADRIYAN EKO SAPUTRO E1-06 7 5442 AGUS DWI SETYAWAN E1-07 8 5443 AGUS SETIAWAN E1-08 9 5444 AGUSENO BAYU PUTRO E1-09 10 5445 AHMAD KHANIF E1-10 11 5446 AHMAD MAULANA E1-11 12 5447 AHMAD RIDHO E1-12 13 5448 ANGGA WAHYU PURBAYA E1-13 14 5449 ARI ARDIYANTO E1-14 15 5450 ARIEP KURNIAWAN E1-15 16 5451 ARIF HERMAWAN E1-16 17 5452 ARIF SETIYAWAN E1-17 18 5453 AZIZ UTOMO E1-18 19 5454 CARSO E1-19 20 5457 DWIKI FEBRIANTO E1-20 21 5458 ENDRI SULISTIO E1-21 22 5459 IRVAN ADHI HIDAYAT E1-22 23 5460 JAROT SETIAWAN E1-23 24 5462 MUHAMMAD EKA KURNIAWAN E1-24 25 5463 MISBAKHUL MUNIR E1-25 26 5464 MOHAMAD ZAENURI E1-26 27 5465 MUCHAMAD ABI DANIF E1-27 28 5466 MUHAMMAD HAMAM NASUHA E1-28 29 5467 MUNTADIRIN E1-29 30 5468 NUR AKHMAD RIYADI E1-30 31 5469 PRISKA ARJUN PINANGGIH E1-31 32 5471 SANI EFENDI E1-32 33 5472 SHODIKHUN E1-33 34 5474 TRI SULISTIYANTO E1-34 35 5475 TRI WARSONO E1-35 36 5476 YOGA PRATAMA ADYA CANDRA E1-36 KELAS X TKR 3 KELAS NHT NOMOR NAMA SISWA KODE URUT INDUK E2 1 5518 ADJI SETIAWAN E2-01 2 5519 AGUS ADI PURO E2-02 3 5520 AHMAT FAUZAN E2-03 4 5521 AHMAD MURTASIDIN E2-04 5 5524 ANDIKA AJI PRATAMA E2-05 6 5525 ANDRI FATMA RISTANTO E2-06 7 5526 ANDY EDY NURWANTO E2-07 8 5527 ATEQ ABI AUFAN E2-08 9 5528 BAYU ANDI SETIYAWAN E2-09 10 5529 BAYU RISQI RISMADANI E2-10 11 5530 BIMA FATACHA E2-11 12 5531 CHAIRUL UMAM E2-12 13 5533 DIMAS PRASTIYO E2-13 14 5534 EDI SUSANTO E2-14 15 5535 HERI KISWANTO E2-15 16 5536 HERU SULISTIYANTO E2-16 17 5537 IBNU ARIS ADITIYASMORO E2-17 18 5538 JAMALUDIN E2-18 19 5539 LILIK CAHYO SINARNO E2-19 20 5540 MUCHAMAD SAEFUDIN E2-20 21 5541 MUGIYANTO E2-21 22 5542 MUHAMMAD BILAL E2-22 23 5543 MUHAMMAD CHURNIA SANDI E2-23 24 5545 NANA LUKMANA E2-24 25 5546 NOVAN AJI PRISTIAN E2-25 26 5547 PRAYODA ULFI ARIYANDI E2-26 27 5548 RESTU ALDIANO SATIA E2-27 28 5549 RIDWAN SYAH TRI SAPUTRO E2-28 29 5550 RIKKA ADI SUSANTO E2-29 30 5552 ROY DWI JAYANTO E2-30 31 5553 SETYO PUJI HARDIYANSAH E2-31 32 5554 SIGIT AJI PANGESTU E2-32 33 5555 SUPRIYANTO E2-33 34 5556 SUTRISNO E2-34 35 5557 WAHYU SULISTIYO BUDI E2-35 36 5660 WAHYU ADI SAPUTRO E2-36 KELAS X TKR 2 KELAS EKSPOSITORI KELAS KONTROL NOMOR NAMA SISWA KODE URUT INDUK K 1 5477 ABIN SURYATMOKO K-01 2 5478 ADDRIAN BIMA AJI K-02 3 5479 ADI KURNIA ROHMAN K-03 4 5480 AGUS WIBOWO HARIYANTO K-04 5 5481 AHMAD SODIK K-05 6 5482 ANI PRAYOGO K-06 7 5483 ARGA DANUR HUDA K-07 8 5485 ASEP SUNANDAR K-08 9 5486 BAGAS FITRIYANTO K-09 10 5488 DICKY SULISTYO WARDANA K-10 11 5489 DWI PRABOWO K-11 12 5490 DWI RIRIN NUGROHO K-12 13 5491 EKO PRIYO SETIYAWAN K-13 14 5492 EKO PURWANTO K-14 15 5493 HADI CHIRMANTO K-15 16 5494 ILHAM SAPUTRA K-16 17 5496 JOHAN ANDI ATMOKO K-17 18 5497 KASTONO K-18 19 5498 M. ABDILAH K-19 20 5500 MUH SYAROH IMANIARDI K-20 21 5501 MUH. ANANG LUTHFIYANTO K-21 22 5503 MUHAMAD NURYADI K-22 23 5504 MUHAMMAD FAJAR IRYANTO K-23 24 5505 MUHAMMAD NURSALIM K-24 25 5506 MUHAMMAD ZUFRON K-25 26 5507 NUR CHOLIS K-26 27 5508 NUR KHOLISIN K-27 28 5509 RAGA SEPTIAN ADI PUTRA K-28 29 5510 RANDY SETIA ARDIYAN K-29 30 5511 RENDI RISTANTO K-30 31 5512 RIAN ARDI SUGIARTO K-31 32 5513 RICKY ALFIYANTO K-32 33 5514 RIZKY RAMADHAN K-33 34 5515 RUDY HERTANTO K-34 35 5517 TAUFIQ SETIYONO K-35 Sedangkan siswa kelas XI TKR 1 yang menjadi sampel kemudian dijadikan untuk uji instrumen analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda soal dan taraf kesukaran soal. Berikut adalah data siswa yang dijadikan untuk uji instrumen : NOMOR NAMA SISWA KODE URT INDUK UC 1 5148 ADITYA FAJAR UTOMO UC-1 2 5150 AGUNG SETIYAWAN UC-2 3 5151 AGUS ADHI SUSILO UC-3 4 5152 AHMAD FAJAR SETIAWAN UC-4 5 5153 ACHMAD NUR SOLEH UC-5 6 5155 AMBAR ASROI UC-6 7 5156 ANDRE KURNIAWAN UC-7 8 5157 ANDRI WIJAYA UC-8 9 5158 ARIF SETIYAWAN UC-9 10 5159 BAGUS HANDOYO UC-10 11 5160 DANAR SURYO SAPUTRO UC-11 12 5162 DENI UC-12 13 5165 EKO MARYANTO UC-13 14 5166 EKO SUPRIYANTO UC-14 15 5168 HANIF DZAKI MUBAROQ UC-15 16 5169 HUDI PRASETYO UC-16 17 5170 ILYAS EFENDI UC-17 18 5171 IMAM YUDI KUNTORO UC-18 19 5172 KUSMIYONO UC-19 20 5174 LILIS SETIAWAN UC-20 21 5175 MUCHAMAD AWALUDIN UC-21 22 5176 MUHAMMAD HARIYANTO UC-22 23 5177 MUHAMMAD IMAM RIFAI UC-23 24 5179 NURMA ZIROCHIM UC-24 25 5181 SIGIT SETIAWAN UC-25 26 5182 SISWO SUDIARTO UC-26 27 5183 SOFYAN NUGROHO UC-27 28 5184 TAUFIK HIDAYAT UC-28 29 5187 WISNU FENDIYANTO UC-29 30 5188 ZANUAR ABIDIN UC-30 SILABUS NAMA SEKOLAH : SMK MUHAMMADIYAH 2 BOJA KOMPETENSI KEAHLIAN : TeknikKendaraanRingan MATA PELAJARAN : Memelihara Baterai KELASSEMESTER : X2 STANDAR KOMPETENSI : Memelihara Baterai KODE STANDAR KOMPETENSI : 020.KK.015 KOMP ETENSI DASAR MATER I PEMBE LAJAR AN KEGIA TAN PEMBE LAJAR AN INDIKATOR PENI LAIA N ALO KASI WAK TU SUMBE R BELAJ AR Merawat baterai  Prinsip kerja sistem baterai  Tipe- tipe baterai  Konstr uksi baterai  Kompo nen- kompo nen baterai yang perlu dirawat  Prosed ur perawa tan  Standar prosed ur kesela matan kerja.  Menjel askan tentang : o Prinsip kerja baterai o Tipe- tipe baterai o Konstr uksi baterai o Kompo nen baterai yang perlu dirawat o Prosed ur perawa tan baterai. o Standar prosed ur dan Kesela matan kerja.  Dapat memahami prinsip kerja baterai.  Dapat memahami tipe-tipe baterai.  Dapat memahami konstruksi baterai.  Dapat mengetahui komponen baterai yang perlu dirawat.  Dapat memahami prosedur perawatan baterai  Seluruh kegiatan perawatan dilaksanakan berdasarkan SOP Standard Operation Procedures,  Lis an  Tes Tert ulis 6 x jam pelaja ran  New Step 1.  Manual book  Instucti on Manual  Operati on manual  Interne t undang- undang K 3 Keselamata n dan Kesehatan Kerja, peraturan perundang- undangan dan prosedur kebijakan perusahaan. Kendal, Maret 2013 Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Praktikan Wiji Ahmanto, S.Pd. Muhammad Manshur NBM : 580 504 NIM. 5201408119 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI Sekolah : SMK Muhammadiyah 2 Boja Mata Pelajaran : Produktif Kelas Semester : X Genap Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran 45 menit Standar Kompetensi : Memelihara baterai Kode Kompetensi : 020. KK. 15 Kompetensi Dasar : Merawat baterai Indikator : 1. Dapat memahami prinsip kerja baterai. 2. Dapat memahami tipe-tipe baterai. 3. Dapat memahami konstruksi baterai. 4. Dapat mengetahui komponen baterai yang perlu dirawat. 5. Dapat memahami prosedur perawatan baterai 6. Seluruh kegiatan perawatan dilaksanakan berdasarkan SOP Standard Operation Procedures, undang-undang K 3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, peraturan perundang-undangan dan prosedur kebijakan perusahaanSemua prosedur perawatan dilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik.

I. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat melakukan perawatan pada baterai

II. Materi Pembelajaran

Merawat Baterai Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starter dan sistem kelistrikan yang lain. Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Baterai yang digunakan untuk motor, mobil maupun truk adalah baterai jenis basah. Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah: 1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb. 2. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter 3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator. Kegiatan Dalam Perawatan Baterai Kegiatan yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi: 4 Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain. Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah dan terjadi penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal. Untuk mencegah hal tersebut maka terminal harus dibersihkan. Langkah membersihkan adalah: f Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai. g Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus. h Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus. i Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan kencangkan baut pengikatnya j Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter. Caranya: Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitip baterai dan colok ukur negatip dihubungkan konektor baterai Lakukan starter mesin, dan tegangan pada volt meter harus tetap Nol, bila volt meter menunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada terminal baterai. 5 Pemeriksaan elektrolit c Pemeriksaan jumlah elektrolit Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efek panas sehingga eletrolit baterai menguap dan elektrolit baterai berkurang, untuk itu secara periodik jumlah elektrolit baterai perlu diperiksa dan bila jumlah elektrolit baterai kurang maka harus ditambah. Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu. Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila elektrolit dengan cepat maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian yang terkena elektrolit akan korosi. Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan air zuur. Air accu merupakan air murni H2O dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuur kandungan asam sulfatnya cukup besar sehingga berat jenisnya lebih tinggi. Air accu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang pemeriksaan elektrolit berkurang, sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi kosong. d Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh mempunyai Bj 1,27-1,28, baterai kosong Bj 1,100 -1,130. 6 Mengisi Baterai Mengisi baterai merupakan mengalirkan energi listrik dari luar sehingga terjadi reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai. Pengisian baterai dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu: Pengisian Normal, dan Pengisian Cepat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sebelum melaksanakan pengujian tersebut perlu diperhatikan masalah keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain: 15 Baterai pada umumnya berukuran besar dan berisi larutan asam sulfat, oleh karena itu harus hati-hati jangan sampai cairan baterai mengenahi pakaian, kulit maupun kendaraan. 16 Saat melepas baterai untuk menguji baterai perlu diperhatikan keamanan awal yang diperlukan untuk menghindari pemakai atau kerusakan alat elektronik akibat pelepasan baterai. 17 Gunakan alat pelindung atau alat pengaman, termasuk pemakaian alas kaki yang sesuai dan pelindung mata. 18 Putuslah hubungan kabel baterai pada saat anda akan memperbaiki beberpa bagian dari suatu sistem rangkaian kelistrikan. 19 Lepas hubungan terminal baterai ke ground terlebih dahulu, karena bila melepas terminal positip akan kemungkinan terjadi hubungan pendek melalui kunci ke kodi kendaraan. 20 Ingatlah baterai mudah menimbulkan arus energi listrik pada tenggang tinggi, sehingga jam tangan logam perhiasan dan gelang sebaiknya tidak dikenakan pada saat anda bekerja dengan baterai. 21 Gas yang keluar dari bagian atas sel baterai selama proses pengisisan dan pengosongan bersifat mudah meledak, jangan menyalakan korek atau merokok dekat lokasi pengisian baterai. 22 Sebelum menghubungkan pengisian baterai, kedua terminal baterai positif dan negatif harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik. 23 Pada saat melakukan pengisian baterai, anda membutuhkan udara yang bersih dan ventilasi udara yang bebas dari bunga api atau kemungkinan terjadi kebakaran. 24 Apabila baterai anda memiliki lubang ventilasi pengaman jangan buka tutup penyumbatnya ketika melakukan proses pengisian, bila baterai anda tidak memiliki lubang pengaman, bukalah tutup penyumbatnya agar gas hodrogen yang dihasilkan pada saat proses pengisian dapat keluar. 25 Jangan melepas atau menghubungkan terminal baterai saat alat pengisian bekerja. ini akan menyebabkan munculnya bunga api dan menyalakanmembakar gas hidrogen yang ada dalam baterai. 26 Jangan meniup baterai dengan aliran udara, compresor udara dapat membuka tutup sel dan menyebarkan larutan elektrolit ke tubuh anda. 27 Untuk mencegah yang aman, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akan membalik polarisasi dan mengakibatkan rusaknya alternator dan sistem elektronik yang mempergunakan semikonduktor. 28 Untuk pencegahan, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akan membalik polarisasi arus yang akan merusak alternator dan sistem kelistrikan yang menggunakan semi konduktor . III. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Tes

IV. Kegiatan Pembelajaran

PERTEMUAN 1 a. Kegiatan Awal  Guru melakukan 5 S Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun.  Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujud kepedulian lingkungan.  Memberikan pertanyaan secara singkat untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.  Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu mengetahui prinsip kerja sistem baterai dan mengidentifikasi tipe-tipe baterai.

b. Kegiatan Inti Eksplorasi

 Guru menjelaskan materi tentang prinsip kerja sistem baterai  Guru menjelaskan materi tentang tipe-tipe baterai Elaborasi  Memberikan tugas kepada peserta didik tentang prinsip kerja dan tipe-tipe baterai. Konfirmasi  Guru memberikan kesempatatan kepada peserta didik untuk bertanya  Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa  Guru memberikan catatan – catatan penting secara kreatif mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.

c. Kegiatan Akhir

 Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya  Absensi  Doa. PERTEMUAN 2 a. Kegiatan Awal  Guru melakukan 5 S Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan Santun.  Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujud kepedulian lingkungan.  Memberikan pertanyaan secara singkat untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.  Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu mengetahui konstruksi baterai dan komponen-komponen baterai yang perlu dirawat.

b. Kegiatan Inti Eksplorasi

 Guru menjelaskan materi tentang konstruksi baterai  Guru menjelaskan materi tentang komponen-komponen baterai yang perlu dirawat. Elaborasi  Memberikan tugas kepada peserta didik tentang konstruksi baterai dan komponen-komponen baterai yang perlu dirawat. Konfirmasi  Guru memberikan kesempatatan kepada peserta didik untuk bertanya  Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa  Guru memberikan catatan – catatan penting secara kreatif mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.

c. Kegiatan Akhir

 Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya  Absensi  Do’a PERTEMUAN 3 a. Kegiatan Awal  Guru melakukan 5 S Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan Santun.  Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujud kepedulian lingkungan.  Memberikan pertanyaan secara singkat untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.  Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu prosedur perawatan baterai dan mengetahui K3 dalam perawatan baterai.

b. Kegiatan Inti Eksplorasi

 Guru menjelaskan materi tentang prosedur perawatan baterai.  Guru menjelaskan materi tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dalam prosedur perawatan baterai. Elaborasi  Memberikan tugas kepada peserta didik tentang prosedur perawatan baterai.. Konfirmasi  Guru memberikan kesempatatan kepada peserta didik untuk bertanya  Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa  Guru memberikan catatan – catatan penting secara kreatif mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.

c. Kegiatan Akhir

 Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.  Absensi  Do’a

V. Alat dan Sumber Belajar

 Modul  Buku Step1 Toyota  Spidol  Whiteboard

VI. Penilaian

1. Tes Lisan 2. Tes tertulis Kendal, Maret 2013 Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Praktikan Wiji Ahmanto, S.Pd. Muhammad Manshur NBM : 580 504 NIM. 5201408119 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JIGSAW Sekolah : SMK Muhammadiyah 2 Boja Mata Pelajaran : Produktif Kelas Semester : X Genap Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran 45 menit Standar Kompetensi : Memelihara baterai Kode Kompetensi : 020. KK. 15 Kompetensi Dasar : Merawat baterai Indikator : 1. Dapat memahami prinsip kerja baterai. 7. Dapat memahami tipe-tipe baterai. 8. Dapat memahami konstruksi baterai. 9. Dapat mengetahui komponen baterai yang perlu dirawat. 10. Dapat memahami prosedur perawatan baterai 11. Seluruh kegiatan perawatan dilaksanakan berdasarkan SOP Standard Operation Procedures, undang-undang K 3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, peraturan perundang-undangan dan prosedur kebijakan perusahaanSemua prosedur perawatan dilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik.

I. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat melakukan perawatan pada baterai

II. Materi Pembelajaran

Merawat Baterai Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starter dan sistem kelistrikan yang lain. Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Baterai yang digunakan untuk motor, mobil maupun truk adalah baterai jenis basah. Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah: 4. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb. 5. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter 6. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator. Kegiatan yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi: 7 Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain. Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah dan terjadi penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal. Untuk mencegah hal tersebut maka terminal harus dibersihkan. Langkah membersihkan adalah: k Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai. l Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus. m Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus. n Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan kencangkan baut pengikatnya o Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter. Caranya: Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitip baterai dan colok ukur negatip dihubungkan konektor baterai Lakukan starter mesin, dan tegangan pada volt meter harus tetap Nol, bila volt meter menunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada terminal baterai. 8 Pemeriksaan elektrolit e Pemeriksaan jumlah elektrolit Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efek panas sehingga eletrolit baterai menguap dan elektrolit baterai berkurang, untuk itu secara periodik jumlah elektrolit baterai perlu diperiksa dan bila jumlah elektrolit baterai kurang maka harus ditambah. Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu. Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila elektrolit dengan cepat maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian yang terkena elektrolit akan korosi. Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan air zuur. Air accu merupakan air murni H2O dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuur kandungan asam sulfatnya cukup besar sehingga berat jenisnya lebih tinggi. Air accu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang pemeriksaan elektrolit berkurang, sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi kosong. f Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh mempunyai Bj 1,27-1,28, baterai kosong Bj 1,100 -1,130. 9 Mengisi Baterai Mengisi baterai merupakan mengalirkan energi listrik dari luar sehingga terjadi reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai. Pengisian baterai dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu: Pengisian Normal, dan Pengisian Cepat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sebelum melaksanakan pengujian tersebut perlu diperhatikan masalah keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain: 29 Baterai pada umumnya berukuran besar dan berisi larutan asam sulfat, oleh karena itu harus hati-hati jangan sampai cairan baterai mengenahi pakaian, kulit maupun kendaraan. 30 Saat melepas baterai untuk menguji baterai perlu diperhatikan keamanan awal yang diperlukan untuk menghindari pemakai atau kerusakan alat elektronik akibat pelepasan baterai. 31 Gunakan alat pelindung atau alat pengaman, termasuk pemakaian alas kaki yang sesuai dan pelindung mata. 32 Putuslah hubungan kabel baterai pada saat anda akan memperbaiki beberpa bagian dari suatu sistem rangkaian kelistrikan. 33 Lepas hubungan terminal baterai ke ground terlebih dahulu, karena bila melepas terminal positip akan kemungkinan terjadi hubungan pendek melalui kunci ke kodi kendaraan. 34 Ingatlah baterai mudah menimbulkan arus energi listrik pada tenggang tinggi, sehingga jam tangan logam perhiasan dan gelang sebaiknya tidak dikenakan pada saat anda bekerja dengan baterai. 35 Gas yang keluar dari bagian atas sel baterai selama proses pengisisan dan pengosongan bersifat mudah meledak, jangan menyalakan korek atau merokok dekat lokasi pengisian baterai. 36 Sebelum menghubungkan pengisian baterai, kedua terminal baterai positif dan negatif harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik. 37 Pada saat melakukan pengisian baterai, anda membutuhkan udara yang bersih dan ventilasi udara yang bebas dari bunga api atau kemungkinan terjadi kebakaran. 38 Apabila baterai anda memiliki lubang ventilasi pengaman jangan buka tutup penyumbatnya ketika melakukan proses pengisian, bila baterai anda tidak memiliki lubang pengaman, bukalah tutup penyumbatnya agar gas hodrogen yang dihasilkan pada saat proses pengisian dapat keluar. 39 Jangan melepas atau menghubungkan terminal baterai saat alat pengisian bekerja. ini akan menyebabkan munculnya bunga api dan menyalakanmembakar gas hidrogen yang ada dalam baterai. 40 Jangan meniup baterai dengan aliran udara, compresor udara dapat membuka tutup sel dan menyebarkan larutan elektrolit ke tubuh anda. 41 Untuk mencegah yang aman, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akan membalik polarisasi dan mengakibatkan rusaknya alternator dan sistem elektronik yang mempergunakan semikonduktor. 42 Untuk pencegahan, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akan membalik polarisasi arus yang akan merusak alternator dan sistem kelistrikan yang menggunakan semi konduktor.

III. Metode Pembelajaran

Model pembelajaran Jigsaw: 1. Pengelompokan 2. Diskusi kelompok ahli 3. Laporan tim 4. Tes

IV. Kegiatan Pembelajaran

PERTEMUAN 1 A. Kegiatan Awal  Guru melakukan 5 S Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan Santun.  Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujud kepedulian lingkungan.  Memberikan pertanyaan secara singkat untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.  Menjelaskan tujuan pembelajaran pembelajaran yang ingin dicapai yaitu mengetahui prinsip kerja sistem baterai dan mengidentifikasi tipe-tipe baterai.

B. Kegiatan Inti Eksplorasi

 Guru mengkoordinir siswa yang berjumlah 36 membentuk kelompok secara acakheterogen yang setiap kelompok beranggota 6 orang kelompok asal.  Guru memberikan sub materi yang meliputi : pengertian dasar baterai, tipe-tipe baterai, konstruksi baterai, komponen yang perlu dirawat, prosedur perawatan dan K3 dalam perawatan baterai kepada setiap siswa pada kelompoknya setiap siswa mendapatkan sub materi yang berbeda dengan teman satu kelompoknya. Elaborasi  Siswa yang mempunyai sub materi yang sama berdiskusi dalam kelompok ahli beranggota 6 orang.  Guru berkeliling di dalam kelas untuk memonitor kegiatan diskusi. Konfirmasi  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang kesulitan dalam pembelajaran materi baterai.  Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa secara komunikatif  Guru memberikan catatan–catatan penting secara kreatif mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa

C. Kegiatan Akhir

 Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya  Absensi  Do’a PERTEMUAN 2 A. Kegiatan Awal  Guru melakukan 5 S Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan Santun.  Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujud kepedulian lingkungan.  Memberikan pertanyaan secara singkat untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.  Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu mengetahui konstruksi baterai dan komponen-komponen baterai yang perlu dirawat.

B. Kegiatan Inti Eksplorasi

 Guru mengkoordinir siswa yang berjumlah 36 membentuk kelompok secara acakheterogen yang setiap kelompok beranggota 6 orang kelompok asal.  Guru memberikan sub materi yang meliputi : pengertian dasar baterai, tipe-tipe baterai, konstruksi baterai, komponen yang perlu dirawat, prosedur perawatan dan K3 dalam perawatan baterai kepada setiap siswa pada kelompoknya setiap siswa mendapatkan sub materi yang berbeda dengan teman satu kelompoknya. Elaborasi  Siswa yang mempunyai sub materi yang sama berdiskusi dalam kelompok ahli beranggota 6 orang.  Guru berkeliling di dalam kelas untuk memonitor kegiatan diskusi. Konfirmasi  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang kesulitan dalam pembelajaran materi baterai.  Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa secara komunikatif  Guru memberikan catatan – catatan penting secara kreatif mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.

C. Kegiatan Akhir

 Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.  Absensi  Do’a PERTEMUAN 3 A. Kegiatan Awal  Guru melakukan 5 S Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan Santun.  Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujud kepedulian lingkungan.  Guru memberikan pertanyaan secara singkat untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.  Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu prosedur perawatan baterai dan mengetahui K 3 dalam perawatan baterai.

B. Kegiatan Inti Eksplorasi

 Guru mengkoordinir siswa yang berjumlah 36 membentuk kelompok secara acakheterogen yang setiap kelompok beranggota 6 orang kelompok asal.  Guru memberikan sub materi yang meliputi : pengertian dasar baterai, tipe-tipe baterai, konstruksi baterai, komponen yang perlu dirawat, prosedur perawatan dan K3 dalam perawatan baterai kepada setiap siswa pada kelompoknya setiap siswa mendapatkan sub materi yang berbeda dengan teman satu kelompoknya. Elaborasi  Siswa yang mempunyai sub materi yang sama berdiskusi dalam kelompok ahli beranggota 6 orang  Guru berkeliling di dalam kelas untuk memonitor kegiatan diskusi Konfirmasi  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang kesulitan dalam pembelajaran materi baterai.  Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa secara komunikatif  Guru memberikan catatan – catatan penting secara kreatif mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.

C. Kegiatan Akhir

 Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya  Absensi  Do’a

V. Alat dan Sumber Belajar

1. Modul dan buku yang relevan 2. Gambar dan video tentang baterai 3. Komputer Laptop 4. LCD projektor 5. Spidol 6. Whiteboard

VI. Penilaian

3. Tes Lisan 4. Tes tertulis Kendal, Maret 2013 Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Praktikan Wiji Ahmanto, S.Pd. Muhammad Manshur NBM : 580 504 NIM. 5201408119 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NHT Sekolah : SMK Muhammadiyah 2 Boja Mata Pelajaran : Produktif Kelas Semester : X Genap Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran 45 menit Standar Kompetensi : Memelihara baterai Kode Kompetensi : 020. KK. 15 Kompetensi Dasar : Merawat baterai Indikator : 1. Dapat memahami prinsip kerja baterai. 12. Dapat memahami tipe-tipe baterai. 13. Dapat memahami konstruksi baterai. 14. Dapat mengetahui komponen baterai yang perlu dirawat. 15. Dapat memahami prosedur perawatan baterai 16. Seluruh kegiatan perawatan dilaksanakan berdasarkan SOP Standard Operation Procedures, undang-undang K 3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, peraturan perundang-undangan dan prosedur kebijakan perusahaanSemua prosedur perawatan dilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik.

VII. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat melakukan perawatan pada baterai

VIII. Materi Pembelajaran Merawat Baterai

Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starter dan sistem kelistrikan yang lain. Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Baterai yang digunakan untuk motor, mobil maupun truk adalah baterai jenis basah. Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah: 7. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb. 8. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter 9. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 3 19

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 2 18

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

0 0 10

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

0 0 8