39
F. Metode Analisis Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi, begitupun sebaliknya Arikunto 2006: 168. Rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus korelasi
point biserial point biserial corellation yaitu :
=
Keterangan : = Koefisien korelasi point biserial
= Mean skor dari subyek-subyek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya dengan test
= Mean skor total skor rata-rata dari seluruh pengikut test = Standar deviasi skor total
= Proporsi item yang menjawab benar item tersebut =
1 Arikunto 2006: 283
Uji coba instrumen dilakukan di kelas XI TKR 1 yang berjumlah 30 siswa menggunakan 35 soal pilihan ganda dengan empat opsi dimasing-masing butir
soal. Setelah didapatkan hasil nilai koefisien point biserial pada tiap butir soal, maka hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai r
tabel
pada tabel harga
40 kritik dari r product moment. Untuk r
Pbis
r
tabel
maka soal tersebut valid, tetapi jika r
Pbis
≤ r
tabel
maka soal tersebut tidak valid. Harga kritik dari r product moment pada N=30 adalah 0,339.
Hasil perhitungan dari 35 soal yang diujikan, 3 soal dinyatakan tidak valid, soal yang tidak valid tersebut adalah soal dengan nomor 17, 24, dan 31.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah ketepatan suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabel
artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan Arikunto 2006: 178. Reliabilitas dapat diukur dengan rumus K-R 21. Rumus K-R 21 dapat digunakan untuk
mengukur reliabilitas butir soal atau pertanyaan. Adapun rumus K-R 21 sebagai berikut :
kV r
t
M k
M k
k 1
1
11
Keterangan : = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir soal
= Skor rata-rata mean = Varians total
Arikunto 2006: 189 Hasil r
11
dibandingkan dengan nilai tabel product momen. Jika nilai r
11
r
tabel
maka instrumen tersebut tidak reliabel tetapi jika r
11
r
tabel
maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel.
41 Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien sebesar 0,951. Harga r
tabel
yang diperoleh untuk N = 30 pada taraf kesalahan 5 sebesar 0,339. Dengan demikian,
instrumen dinyatakan reliabel karena koefisien reliabilitas tersebut lebih besar dari nilai r
tabel
, selanjutnya dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian. 3.
Taraf Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit.
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut taraf kesukaran Arikunto 2007: 207. Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat
kesukaran : =
Keterangan: P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar JS = Jumlah siswa peserta tes
Arikunto 2007: 208 Tabel 2. Klasifikasi Indeks Kesukaran
Range Tingkat Kesukaran
0,00 p ≤ 0,30 Sukar
0,30 p ≤ 0,70 Sedang
0,70 p ≤ 1,00 Mudah
Arikunto 2007: 210
Hasil uji coba inst indeks kesukaran buti
dengan indeks kesuka dengan nomor 1, 6, 9, 10
32, 33, dan 34. Sedang butir soal 0,70 p ≤ 1,00 a
8, 14, 16, 19, 23, 25, 30, da 4.
Daya Pembeda S Daya pembeda
antara siswa yang be rendah Arikunto 2007:
menggunakan rumus :
Keterangan : D
= inde J
A
= bany J
B
= bany B
A
= bany B
B
= bany
= pe
42 instrumen mendapatkan soal dengan krieria suka
n butir soal 0,00 p ≤ 0,30 tidak ada. Soal dengan kr sukaran butir soal 0,30 p ≤ 0,70 ada 22 butir soa
1, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 31, dangkan soal dengan kriteria mudah dengan inde
≤ 1,00 ada 13 butir soal yaitu soal dengan nomor 8, 14, 16, 19, 23, 25, 30, dan 35.
a Soal da merupakan kemampuan suatu soal untuk
berkemampuan tinggi dengan siswa yang 2007: 211.. Untuk menghitung daya pem
us :
P P
J B
J B
B A
B B
A A
D
Arikunt n :
ndeks diskriminasi banyaknya peserta kelas atas
banyaknya peserta kelas bawah banyaknya peserta kelas atas yang menjawab denga
nyaknya peserta kelas bawah yang menjawab de
= perbandingan peserta kelompok atas yang me 42
sukar dengan an kriteria sedang
soal yaitu soal , 11, 12, 13, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 31,
ndeks kesukaran nomor 2, 3, 4, 5, 7,
untuk membedakan g berkemampuan
pembeda tiap soal
rikunto 2007: 213
engan benar b dengan benar
menjawab benar
= pe
Hasil uji coba dengan indeks diskri
nomor 15. Soal denga 0,70 ada 5 butir soal,
kriteria cukup dengan yaitu soal dengan nom
26, 27, 29, 30, 32, 33, indeks diskriminasi a
17, 24 dan 31.
43 = perbandingan peserta kelompok bawah yang m
Tabel 3. Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Interpretasi
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
Arikunt oba instrumen mendapatkan soal dengan krite
skriminasi antara 0,71 – 1,00 ada 1 soal, ya dengan kriteria baik dengan indeks diskriminasi
soal, yaitu soal dengan nomor 6, 18, 19, 22, dan gan indeks diskriminasi antara 0,21 – 0,40 ada
nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 33, 34, dan 35. Sedangkan Soal dengan kriter
si antara 0,00 - 0,20 ada 3 butir soal yaitu den 43
g menjawab benar
kunto 2007: 218. kriteria baik sekali
yaitu soal dengan nasi antara 0,41 –
n 28. Soal dengan ada 26 butir soal,
14, 16, 20, 21, 23, 25, iteria jelek dengan
dengan soal nomor
44
G. Analisis Data