B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian relevan merupakan penelitian yang telah dilakukan yang membantu penelitian untuk melakukan penelitian serupa.
Penelitian pertama Budiharyanto, 2015. Meningkatkan Hasil Belajar Praktik Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem
Based Learning Pada Standar Kompetensi AC di Kelas XI Kompetensi Keahlian Tehnik Ototronik SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen Tahun
Pelajaran 20132014 menyimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil belajar praktek siswa kelas XI OTO 3
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen. Hal itu dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai hasil belajar pada pra siklus sebesar 72.5, pada siklus 1
sebesar 77.3 dan pada siklus 2 sebesar 81.7. Selain itu juga dilihat dari peningkatan ketuntasan belajar siswa pada pra siklus sebanyak 13 siswa 32.5,
pada siklus 1 sebanyak 25 siswa 62.5 dan pada siklus 2 sebanyak 40 siswa 100.
Penelitian kedua Hidayat dan Suwito, 2014. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Kompetensi Dasar Menguji Baterai
Kelistrikan Otomotif Kelas XII di SMK PGRI 1 Lamongan menyimpulkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan aktivitas guru dalam menyiapkan RPP adalah 81,36
sangat baik dan aktivitas guru dalam menerapkan RPP adalah 81,46 sangat baik. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran adalah 80, 62
baik. Respon minat siswa terhadap penerapan model pembelajaran masalah
adalah 91,12 sangat baik. Hasil belajar siswa yang tuntas pada siklus I adalah 15 siswa dengan ketuntasan klasikal 60 dan pada siklus II adalah 20 siswa
dengan ketuntasan klasikal 80 .
C. Kerangka Pikir Penelitian
Permasalahan yang ada di sekolah pada umumnya adalah model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran yang masih berpusat
pada guru. Siswa hanya menerima materi yang disampaikan guru begitu saja. Hal ini akan berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah karena proses
belajar yang membosankan. Model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video memberi kesempatan kepada siswa bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil untuk menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah secara bersama. Selain itu, pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video
dapat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran chasis dan pemindah daya. Pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video memberi
kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan ide, siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam
memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan dalam kelompoknya. Ketika siswa melakukan kegiatan diskusi dengan kelompoknya, maka dengan sendirinya akan
mendorong potensi siswa untuk melakukan kegiatan yang mengasah kemampuan tentang materi yang diberikan kepada siswa ke tingkat berpikir yang lebih
tinggi sehingga pada akhirnya akan berpengaruh pada pencapaian hasil belajar siswa yang meningkat. Untuk mempermudah keterangan dari pemikiran pada
kerangka pikir penelitian, maka digambarkan dengan model skema di bawah ini
Gambar 2.31. Kerangka Pikir Penelitian
D. Hipotesis