9. Pengertian Media Video
Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara pendidik dengan peserta didik Fathurrohman dan Sutikno, 2009: 65. Sedangkan menurut Sadiman, dkk, 2014: 7 media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian siswa
sedemikian rupa sedemikan proses belajar terjadi.
Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh keterampilan yang menyangkut gerak Anderson, 1994: 103. Video juga, sebagai
media audio-visual yang menampilkan gerak Sadiman, dkk, 2014: 74. Selain pengertian tersebut Daryanto 2013: 86-87 mengemukakan bahwa video
merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran massal, individual, maupun berkelompok.
Video juga merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan tuntas
karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung.
Media Video adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekunsial Daryanto, 2013:
88. Jadi dapat disimpulkan bahwa media video adalah sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan ataupun informasi dengan gambar
bergerak dan suara yang dapat langsung sampai kehadapan siswa secara langsung untuk membantu proses pembelajaran.Media video yang digunakan untuk
penelitian di buat oleh Ditbinsuslat Ditjen PAUDNI 2013 yang dapat diakses di https:www.youtube.comwatch?v=KjTBJoR6_7Q.
10. Keuntungan Media Video
Menurut Daryanto 2013: 90 keuntungan menggunakan media video antara lain:
a. Ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
b. Video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugas
karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung. c. Video menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran.
11.
Kelemahan Media Video
Menurut Daryanto 2013: 90 kelemahan media video antara lain: a. Fine details artinya media tayangnya tidak dapat menampilkan obyek
sampai yang sekecil-kecilnya dengan sempurna. b. Size information artinya tidak dapat menampilkan obyek dengan ukuran
yang sebenarnya. c. Third dimention artinya gambar yang diproyeksikan oleh video
umumnya berbentuk dua dimensi d. Opposition artinya pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan
timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang diliahatnya.
e. Setting artinya kalau kita tampilkan adegan dua orang yang sedang bercakap-cakap diantara kerumnan orang, akan sulit bagi penonton
untuk menebak dimana kejadian tersebut berlangsung, bisa saja ditafsirkan di pasar, di stasiun, atau tempat keramaian lain.
f. Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat
menampilkan gambar yang ada didalamnya.
g. Budget artinya biaya untuk membuat program video membutuhkan
biaya yang tidak sedikit.
12.
Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Media Video
Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah bantuan media video dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Media Video
No. Langkah-langkah PBM
Arends 2008: 57 Langkah
pembelajaran dengan media
video Daryanto
2013: 47-49 Langkah-langkah