Gambar 2.17. Pasang Kaliper Pada Kerangka Sugeng, 2013: 154
Pasang kaliper pada kerangka dengan cara memasukkan busing kaliper pada batang pengantar tetap. Pasang selang rem. Bleeding semua sistem hidrolis
dan kaliper, periksa ketinggian minyak rem dalam master silinder. Jika memasang caliper roda belakang, sambungkan kabel rem parkir dan setel rem
parkir menurut petunjuk produsen. Pasang kembali roda ban dan kencangkan mur roda dengan torsi sesuai dengan spesifikasi.
c. Pemeliharaan Rem Tromol
Rem tromol hidrolik menggunakan minyak rem sebagai perantara untuk meneruskan tekanan dari pedal rem ke kanvas rem dalam tromol Boentarto,
1995: 34. Periksa sistem rem tromol secara visual. Lepaskan tromol sebelum melakukan pemeriksaan visual. Periksa level minyak rem dalam master silinder
dan memeriksa sistem hidrolik rem. Gunakan alat angkat yang tepat untuk menaikkan kendaraan. Lepaskan roda. Bersihkan semua komponen rem tromol.
Lepas tromol rem. Dalam beberapa sistem, tromol dapat dilepass dari hub roda. Dalam sistem lain, diperlukan untuk melepas bearing roda sebelum mengeluarkan
tromol.
Gambar 18. Pemberian Grease Sugeng, 2013: 156
Jika tromol rem beralur oleh paku keling sepatu rem sebagai akibat dari pemakaian kanvas sepatu ren yang buruk, alur membuat tromol rem sulit
dilepas. Jika ini terjadi, setel mundur mundur sepatu rem. putar roda bintang dengan sendok rem, untuk menjauhkan sepatu rem terhadap rem tromol. Periksa
komponen rem tromol. Hati-hati memeriksa komponen rem tromol dan mencatat setiap indikasi kebocoran cairan dan mengidentifikasi sumber kebocoran. Periksa
ketebalan kampas rem.
Gambar 2.19. Kampas Rem Sugeng, 2013: 157
Kepala keling harus setidaknya 164 inchi di bawah permukaan lapisan. Lapisan yang terikat pada sepatu harus setidaknya setebal sepatu itu sendiri.
Periksa kampas rem dari retak, paku keling longgar, hilang atau kawasan yang rusak, atau masalah lainnya. Ganti sepatu yang tidak jelas memenuhi standar
ketebalan.
Gambar 2.20. Backing plate Sugeng, 2013: 157
Periksa backing plate dari retak dan distorsi, ganti jika retak atau distorsi yang ditemukan. Pastikan backing plate dipasang dengan aman. Jika lokasi
kontak dengan sepatu ini beralur maka ganti backing plate. Periksa pegas pengembali sepatu rem dari retak dan distorsi. Pastikan pegas terhubung pada
kedua ujungnya.
Gambar 2.21. Roda Bintang Sugeng, 2013: 157
Pastikan roda bintang roda tidak hilang setiap gigi dan pastikan bahwa tuas pengatur diposisikan dengan baik untuk penyetelannya. Periksa rem tromol
Perhatikan apakah tromol oval atau berlekuk juga perhatikan juga apakah tromol retak atau bintik-bintik.
1 Memeriksa sistem rem tromol dengan pengukuran.
Gambar 2.22. Ukur Diameter Tromol Sugeng, 2013: 158
Mengukur diameter tromol. Diameter maksimal sering tertera pada tromol. Jika tromol tidak konsentris, dapat dibubut sampai batas diameter maksimal
tromol. Periksa tromol dari alur. Perkirakan kedalaman setiap alur, Tentukan apakah dengan membubut alur tromol akan menyebabkan tromol melebihi
diameter maksimalnya. Spesifikasi diameter maksimal tromol tertulis pada bagian luar atau bagian dalam tromol. Selama pemeriksaan rem, penyetel dapat
dilepas dan dibersihkan tanpa membongkar seluruh komponen rem. Prosedur umum untuk pembongkaran, pembersihan, dan pemasangan kembali dan
menyetel. 2 Melepas sepatu rem.
Gambar 2.23. Lepas Pegas Sugeng, 2013: 159
Lepas pegas pengembali menggunakan alat khusus pelepas pegas pengembali sepatu rem.
Gambar 2.24. Lepas Pegas Penahan Sepatu Rem Sugeng, 2013: 159
Lepas ring penahan pegas, penahan sepatu rem dengan memutar ring dan menahan pin dari belakang backing palte. Lepas unit pemegang sepatu rem. Lepas
sepatu rem.
Gambar 2.25. Lepas Sepatu Rem Sugeng, 2013: 159
Lepas sepatu rem dengan menark kedua seaptu rem menjauh dari backing plate. Bersihkan backing plate dengan air dan sabun cuci, segera keringkan.
Pastikan untuk menghilangkan semua kotoran dan karat. Lumasi dudukan sepatu rem.
Gambar 2.26. Lumasi Dudukan Sepatu Rem Sugeng, 2013: 159
Pemeriksa daerah yang menjadi persinggungan dengan sepatu rem dari tanda-tanda keausan. Selanjutnya melumasi daerah tersebut dengan pelumas yang
dirancang untuk menahan suhu tinggi. Bersihkan dan lumasi semua perangkat keras rem. Periksa pegas dari korosi dan distorsi. Ganti komponen yang
berkualitas buruk. Bersihkan dan lumasi penyetel sesuai dengan prosedur pabrik. Prosedur perawatan silinder roda. Lepas baut pengikat silinder roda dari backing
plate. Dorong keluar semua komponen dalam roda silinder - piston, pegas, seal
Gambar 2.27. Komponen Silinder Roda Sugeng, 2013: 160
Hati-hati membersihkan silinder roda dan dua piston dengan pelarut yang direkomendasikan untuk sistem rem. Periksa silinder dan kedua piston dari
karat, lubang-lubang. Setelah menghoning silinder roda, cuci silinder dengan larutan pembersih rem. Pastikan bahwa semua bagian dilumasi dengan minyak
rem bersih atau pembersi lain yang disetujui rem perakitan pelumas. Pasang seal baru dan pegas baru. Dorong kedua seal ke dalam silinder, sehingga menekan
pegas. seal harus menghadap ke pegas. Pasang kedua piston dengan sisi datar menghadap ke arah seal. Kemudian mendorong piston ke silinder sampai rata
dengan silinder. Pasang boot dan harus bisa memegang piston. Pasang baut bleeding. Pastikan bahwa baut bleeding bersih. Pasang silinder roda pada
backing plate. Pasang pipa atau selang hidrolis sesuai dengan prosedur manual perbaikan.
3 Memasang sepatu rem
Gambar 2.28. Periksa Sepatu Rem Sugeng, 2013: 161
Periksa sepatu rem baru dan tentukan apakah ada perbedaan antara sepatu rem baru dan yang lama, kebanyakan tipe rem servo menggunakan sepatu rem
yang berbeda pada setiap roda, lapisan rem satu sepatu lebih panjang dari yang lain. Pasang sepatu rem terletak di masing-masing sisi silinder roda dengan
menghubungkan ke ujung penyetel sepatu rem dengan pegas. Pasang pegas pemegang sepatu rem. Setel sepatu rem.
Gambar 2.29. Pegas Sepatu Rem Sugeng, 2013: 161
Gambar 2.30. Sesuaikan Sepatu Rem Dengan Pengukur Diameter Tromol Sugeng, 2013: 162
Sesuaikan sepatu rem dengan pengukur diameter tromol. Kencangkan kenop untuk mengunci pengukur dalam posisi yang tepat. mSesuaikan sepatu
rem melalui unit penyetel sampai menyentuh pengukur.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian relevan merupakan penelitian yang telah dilakukan yang membantu penelitian untuk melakukan penelitian serupa.
Penelitian pertama Budiharyanto, 2015. Meningkatkan Hasil Belajar Praktik Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem
Based Learning Pada Standar Kompetensi AC di Kelas XI Kompetensi Keahlian Tehnik Ototronik SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen Tahun
Pelajaran 20132014 menyimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil belajar praktek siswa kelas XI OTO 3
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen. Hal itu dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai hasil belajar pada pra siklus sebesar 72.5, pada siklus 1
sebesar 77.3 dan pada siklus 2 sebesar 81.7. Selain itu juga dilihat dari peningkatan ketuntasan belajar siswa pada pra siklus sebanyak 13 siswa 32.5,
pada siklus 1 sebanyak 25 siswa 62.5 dan pada siklus 2 sebanyak 40 siswa 100.
Penelitian kedua Hidayat dan Suwito, 2014. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Kompetensi Dasar Menguji Baterai
Kelistrikan Otomotif Kelas XII di SMK PGRI 1 Lamongan menyimpulkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan aktivitas guru dalam menyiapkan RPP adalah 81,36
sangat baik dan aktivitas guru dalam menerapkan RPP adalah 81,46 sangat baik. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran adalah 80, 62
baik. Respon minat siswa terhadap penerapan model pembelajaran masalah