Jadi, Model pembelajaran langsung berbantuan media gambar adalah cara guru dalam menyampaikan materi terlibat aktif dengan bantuan media gambar.
Tabel 2.2. Langkah-Langkah Pembelajaran Langsung Berbantuan Media Gambar
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1: Estabishing Set Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan peserta didik Menjelaskan tujuan pembelajaran,
informasi latar belakang pelajaran, mempersiapkan peserta didik untuk
belajar
Fase 2: Demonstrating Mendemonstrasikan pengetahuan atau
keterampilan Mendemonstrasikan keterampilan
yang benar, menyajikan informasi tahap demi tahap dengan bantuan
media gambar
Fase 3: Guided Practice Membimbing pelatihan
Merencakan dan memberi pelatihan awal
Fase 4: Feed Back Mengececek pemahaman dan
memberikan umpan balik Mengecek apakah peserta didik telah
berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik
Fase 5: Extended Practice Memberikan kesempatan untuk
pelatihan lanjutan dan penerapan Mempersiapkan kesempaatan
melakukan pelatihan lanjutan, dengan pelatihan khusus pada penerapan
kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari- hari
Sumber: Suprijono, 2013: 50
14. Memelihara sistem rem
a. Rem
Rem merupakan bagian mobil yang penting sekali, pemeliharaan rem yang baik adalalah sangat penting karena menyangkut faktor keselamatan
penumpangnya Daryanto, 2005a: 279. Fungsi rem adalah mengurangi kecepatan kendaraan atau menghentikan kendaraan Daryanto, 2005b: 1. Pengereman bisa
tidak bekerja dengan baik apabila kanvas rem tipis, permukan rem habis, silinder-
silinder roda macet, atau slang-slang minyak rem kemasukan udara Boentarto, 1995: 34.
Jadi setiap komponen pada kendaraan harus dirawat agar tidak terjadi kerusakan termasuk sitem rem. Rem merupakan komponen penting bagi
keselamatan pengendara, sehingga perawatan rem sebaiknya dilakukan secara rutin.
Sebab-sebab utama dari kerusakan rem menurut Arismunandar dan Hirao 1998: 88 adalah sebagai berikut:
1. Kekurangan minyak rem. 2. Terdapat kebocoran pada pipa-pipa atau sambungan-sambungannya.
3. Terdapat kebocoran minyak rem dari sebelah dalam dari roda. 4. Kebocoran-kebocoran dari silinder utama.
5. Terdapat gelembung-gelembung udara di dalam saluran-saluran minyak
rem. 6. Jarak bebas antara bidang rem dan selubung rem terlalu besar.
b. Pemeliharaan Rem Cakram
Cakram rem dipasangkan pada poros roda yang dapat berputar diantara kanvas rem. Jika terjadi pengereman maka tekanan hidrolis dari silinder master
akan menekan piston, dan piston mendorong kanvas rem untuk menekan cakram sehingga terjadi gesekan dan pengereman Boentarto, 1995: 44. Adapun
pemeriksaan sistem rem cakram secara visual adalah sebagai berikut : 1 Periksa ketinggian cairan rem dalam master silinder dan memeriksa sistem
hidrolik rem.
Gambar 2.1. Ketinggian fluida Sugeng, 2013: 146
2 Pemeriksaan kampas rem. Periksa ketebalan kampas sepatu rem dan balok rem. Ada tiga jenis indikator
keausan pad rem cakram adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2. Keausan Mekanis Sugeng, 2013: 148
Yang pertama adalah indikator keausan mekanis atau bunyi yang terdengar menggunakan strip logam yang melekat pada pad rem dan diposisikan untuk
membuat kontak dengan cakram rem ketika pad mencapai tingkat ketebalan yang ditentukan.
Gambar 2.3. Keausan Pad Rem Dengan Listrik Sugeng, 2013: 148
Tipe kedua adalah indikator keausan pad rem dengan listrik elektronik, dengan menggunakan konektor listrik yang tertanam dalam materi pad rem.
Ketika bearing mencapai titik yang telah ditentukan, konektor listrik di pad akan kontak dengan permukaan cakram, yang akan menghubungkan rangkaian antara
konektor pad denga ground dan menyalakan lampu peringatan rem pada panel instrumen.
Gambar 2.4. Alur Pada Pad Sugeng, 2013: 148
Tipe ke tiga adalah dengan alur pada pad. Adapun pemeriksaan sistem rem cakram dengan pengukuran adalah
sebagai berikut: 1 Periksa ketebalan cakram.
Gambar 2.5. Ketebalan Piringan Sugeng, 2013: 149
Gambar 2.6. Keolengan Piringan Sugeng, 2013: 149
2 Periksa alur cakram. 3 Prosedur untuk mengukur run-out cakram.
Jika cakram tidak bisa dilepas dari hub, kencangkan kembali mur roda ke hub untuk menahan cakram di tempat. Dalam beberapa kasus, mungkin perlu
untuk menginstal spacer sebelum mengencangkan roda. Ikuti prosedur yang direkomendasikan produsen. Putar cakram sambil melihat jarum dial indikator.
seting dial indicator pada angka nol pada titik terbaca terendah. Terus putar cakram. Hentikan putaran saat dial indikator di angka tertinggi. Kurangi
pembacaan tertinggit dari yang terendah, perbedaannya adalah runout cakram. Jika tidak ada perbedaan antara pembacaan tertinggi dan terendah, maka runout
adalah nol. Jika perbedaannya lebih besar dari 0, 005 maka bubut cakram. 4 Melepas, memeriksa dan memasang kaliper rem cakram.
Lepas dan periksa caliper. Selalu gunakan alat angkat yang tepat untuk menaikkan kendaraan. Lepaskan roda, Tandai roda untuk pemasangan ulang di
lokasi aslinya. Periksa roda dari retak dan memakaian pola yang tidak biasa. Simpan roda ditempat yang aman. Identifikasi apakah kaliper untuk tetap atau.
Sebuah caliper mengambang mempunyai satu sisi piston. Kaliper tetap biasanya mengandung empat piston dua di setiap sisi.
Gambar 2.7. Angkat Kaliper Sugeng, 2013: 150
Angkat kaliper dan keluarkan balok-balok rem. Bersihkan semua komponen rem. Gunakan hanya pelarut pembersih rem untuk membersihkan
komponen rem. Jangan gunakan pelarut mesin atau bensin. Membongkar caliper dengan meniupkan udara bertekanan pada lubang selang pleksibel untuk
mengeluarkan piston. Slipkan kain antara piston dan caliper untuk melindungi Piston. P a d a caliper tetap, setelah salah satu piston keluar, maka lepaskan
piston lainnya satu per satu dengan penarik khusus.
Gambar 2.8. Torak bergerak keluar Sugeng, 2013: 151
Tekan pedal, torak harus bergerak keluar. Jika torak macet, kaliper rem harus dioverhaul. Untuk mengembalikan posisi torak, pakai alat penekan khusus.
Periksa komponen caliper. Setelah membersihkan semua bagian internal dengan pelarut rem yang disarankan, memeriksa piston dari karat, retak, dan lubang-
lubang. Jika ada salah satu hal tersebut ditemukan, ganti piston. Periksa busing, batang dan tabung pengantar
Gambar 2.9. Pasang Kaliper Sugeng, 2013: 152
Pasang kaliper pada kerangka, keraskan baut pengikatnya. Kaliper harus dapat bergerak ke kanan dan ke kiri dengan baik. Jika gerakannya beratatau
macet, maka busing, batang dan tabung pengantar harus diperbaiki
Gambar 2.10. Komponen Rem Cakram Sugeng, 2013: 152
Pasang kembali caliper. Lumasi semua bagian yang bergerak.
Gambar 2.11. Lumasi Semua Bagian Yang Bergerak Sugeng, 2013: 152
Selama pemasangan, lumasi semua bagian yang bergerak dengan minyak rem bersih atau pelumas lain yang sesuai. Lumasi seal piston, Perlahan- lahan
menekan kedalam dengan jari. Kemudian pasang piston
Gambar 2.12. Pasang Piston Sugeng, 2013: 153
Lumasi piston dengan vet silicon. Masukkan kedalam silinder kaliper, menekan perlahan
– lahan dengan jari. Lalu pasang boot
Gambar 2.13. Pasang Boot Sugeng, 2013: 153
Lumasi tutup karet dengan vet silicon. Pasang perlahan-lahan dengan jari. Pasang cincin pengunci penahan. Pasang balok
– balok rem
Gambar 2.14. Pasang Balok-Balok Rem Sugeng, 2013: 153
Pasang balok –balok rem pada dudukannya dalam kerangka. Lalu pasang busing
Gambar 2.15. Pasang Busing Sugeng, 2013: 153
Pasang busing, batang dan tabung pengantar pada busing dalam kaliper. Kemudian pasang kaliper
Gambar 2.16. Pasang Kaliper Sugeng, 2013: 154
Pasang kaliper pada kerangka dengan cara memasukkan busing kaliper pada batang pengantar tetap. Pasang kaliper pada kerangka
Gambar 2.17. Pasang Kaliper Pada Kerangka Sugeng, 2013: 154
Pasang kaliper pada kerangka dengan cara memasukkan busing kaliper pada batang pengantar tetap. Pasang selang rem. Bleeding semua sistem hidrolis
dan kaliper, periksa ketinggian minyak rem dalam master silinder. Jika memasang caliper roda belakang, sambungkan kabel rem parkir dan setel rem
parkir menurut petunjuk produsen. Pasang kembali roda ban dan kencangkan mur roda dengan torsi sesuai dengan spesifikasi.
c. Pemeliharaan Rem Tromol