Validitas dan Reabilitas METODE PENELITIAN

Tabel 3.2. Indikator dan Kisi-Kisi Soal No Indikator dan Kisi-kisi Soal Sebelum Uji Coba Setelah Uji Coba 1. Identifikasi sistem rem dan komponennya

1, 2,3, 4, 5, 6,7,8,9,10

1,3,4,5,6,7,8,9,10 2. Pemeliharaan sistem rem dan komponennya sesuai SOP 11,12.13,14, 15,16,17,18 11,12,14,15,17,18 3. Perbaikan sistem rem dan komponennya 19,20,21,22, 23,24,25 19,20,21, 22,23,25 4. Overhaul sistem rem 26,27,28,29.30, 31,32,33,34,35 26,27,28,29.30, 31,32,33,34, JUMLAH 35 30 Keterangan : angka yang dicetak tebal pada kolom sebelum uji coba merupakan soal yang tidak valid.

E. Validitas dan Reabilitas

a. Validitas Soal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalihan sesuat instrumen Arikunto, 2013:211. Rumus untuk menghitung validasi menggunakan korelasi point biserial. Rumus antara dua variabel, dalam penelitian ini digunakan untuk mencari korelasi antara item dengan seluruh tes atau validasi item. Adapun rumus korelasi point biserial yaitu : √ Arikunto,2012: 93 Keterangan: r pbis = Koefisien korelasi point biserial M p = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari korlasinya dengan tes M t = Mean skor total skor rata-rata dari seluruh pengikut tes S t = Standar deviasi skor total p = proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut q = 1-p Setelah didapat nilai r pbis kemudian dengan nilai r tabel korelasi product- moment. Apabila r pbis r tabel korelasi product-moment maka soal dikatakan valid, tetapi jika Apabila r pbis r tabel korelasi product-moment maka soal dikatakan tidak valid. Harga kritik dari r product-moment N= 38 0,320. Berdasarkan perhitungan dengan rumus korelasi point biserial, maka diperoleh hasil dari 35 soal, yang tidak valid adalah nomor 2, 13, 16, 24, dan 35. b. Reabilitas Reliabilitas menunjuk pada sesuatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu Arikunto, 2013: 221. ∑ Arikunto, 2012: 115 Keterangan: r 11 = reabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ∑ = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S = standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians Jika r 11 hitung r tabel product-moment maka perangkat soal tersebut realibel dan jika sebaliknya yaitu r 11 tabel r tabel product-moment tidak reliabel. Berdasarkan hasil uji reabilitas terhadap instrumen menggunakan rumus tersebut diperoleh koefisien sebesar 0,871. Pada taraf kesalahan 5 dengan n=38 diperoleh harga r tabel sebesar 0,320. Karena koefisien reabilitas tersebut lebih besar dari nilai r tabel , dapat dinyatakan bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian. c. Taraf Kesukaran Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan menghitung indeks kesukaran pada tiap butir soal dengan menggunakan rumus : Arikunto,2012:223 Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut ketentuan yang sering diikuti indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagi berikut : 1. Soal dengan P 0,00-0,030 adalah soal sukar 2. Soal dengan P 0,31-0,70 adalah soal sedang 3. Soal dengan P 0,71-1,00 adalah soal mudah Arikunto,2012:225 Setelah dilakukan analisis tingkat kesukaran pada soal uji coba dalam penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Yang termasuk kriteria mudah yaitu nomor 1, 7, 9, 10, 15, 17, 19, 22, 25, 27, 32, dan 35. 2. Yang termasuk kriteria sedang yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 6, 8, 12, 13, 14, 16, 20, 21, 24, 26, 28, 30, 31, dan 33. 3. Yang termasuk kriteria sukar yaitu nomor 11, 18, 23, 29, dan 34. d. Daya Pembeda Daya Pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah `Arikunto,2012: 226. Rumus untuk menemukan indeks diskriminasi adalah Arikunto, 2012: 228 Keterangan : J = Jumlah peserta tes J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelmpok bawah B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ingat P sebagai indeks kesukaran P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Daya beda kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut : D : 0,00 - 0,20 : jelek poor D : 0,21 - 0,40 : cukup satisfactory D : 0,41 - 0,70 : baik good D : 0,71 – 1,00 : baik sekali excellent Arikunto, 2012: 232 Untuk daya pembeda, soal yang tergolong baik sekali tidak ada. Soal yang tergolong baik ada 4 yaitu nomor 4, 5, 6, 17. Soal yang tergolong cukup ada 27 soal yaitu 1, 2, 3, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28.29, 30, 31, 32, 33, dan 34. Soal yang tergolong jelek ada 4 nomor yaitu nomor 13, 16, 24, dan 35.

F. Teknis Analisis Data