20
c. Bagaimana perlindungan hukum bagi pemegang Sertipikat Hak Milik dari Stelsel Negatif yang Bertendensi Positif tersebut di Kota Medan?
4. Penelitian yang dilakukan oleh saudari Reno Yanti NIM. 067011011, mahasiswa program Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, dengan judul
penelitian “Peralihan Sertipikat Hak Milik Melalui Hibah Kepada Anak Kandung Yang Belum Dewasa.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi. 1. Kerangka Teori.
Teori adalah untuk menerangkan atau menjelaskan mengapa gejala spesifik atau proses tertentu terjadi dan satu teori harus diuji dengan menghadapkannya pada
fakta-fakta yang dapat menunjukkan ketidakbenarannya.
18
Kerangka teori adalah kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori, tesis mengenai sesuatu kasus atau
permasalahan problem yang menjadi bahan perbandingan, pegangan teoritis.
19
Fungsi teori dalam penelitian tesis ini adalah untuk memberikan arahan atau petunjuk dan perkiraan serta menjelaskan gejala yang diamati. Penelitian ini
merupakan penelitian hukum yang diarahkan secara khas pada ilmu hukum. Maksudnya adalah penelitian ini berusaha untuk memahami jalannya penyelesaian
sengketa waris yang diatur dalam undang-undang. Teori yang dipakai dalam penulisan tesis ini adalah teori sistem hukum dari
Lawrence M. Friedman, menyatakan bahwa sebagai suatu sistem hukum dari sistem
18
M. Hisyam, Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Jilid I, FE UI, Jakarta, 1996, halaman 203.
19
M. Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Mandar Maju, Bandung, 1994, halaman 80.
Universitas Sumatera Utara
21
kemasyarakatan, maka hukum mencakup tiga komponen, yaitu legal substance substansi hukum, legal structure struktur hukum dan legal culture budaya
hukum. Sistem hukum mempunyai dua pengertian yang penting untuk dikenali,
sekalipun dalam pembicaraan-pembicaraan keduanya sering dipakai secara tercampur begitu saja. Pertama adalah pengertian sistem sebagai jenis satuan, yang mempunyai
tatanan tertentu. Tatanan tertentu menunjuk kepada suatu struktur yang tersusun dari bagian-bagian. Kedua, sistem sebagian suatu rencana, metoda, atau prosedur untuk
mengerjakan sesuatu. Pemahaman yang umum mengenai sistem menurut Shrode dan Voich yang
dikutip oleh Satjipto Rahardjo mengatakan, bahwa suatu sistem adalah suatu kesatuan yang bersifat kompleks, yang terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan satu sama
lain. Pemahaman yang demikian itu hanya menekankan pada ciri keterhubungan dari bagian-bagiannya tetapi mengabaikan cirinya yang lain, yaitu bahwa bagian-bagian
tersebut bekerja bersama secara aktif untuk mencapai tujuan pokok dari kesatuan tersebut. Apabila suatu sistem tersebut ditempatkan pada pusat pengamatan yang
demikian itu maka pengertian-pengertian dasar yang terkandung didalamnya adalah sebagai berikut : Satjipto Rahardjo, 2000 : 48-49
a. Sistem itu berorientasi kepada tujuan. b. Keseluruhan adalah lebih dari sekedar jumlah dari bagian-bagiannya
wholism.
Universitas Sumatera Utara
22
c. Suatu sistem berinteraksi dengan yang lebih besar, yaitu lingkungannya keterbukaan sistem.
d. Bekerjanya bagian-bagian dari sistem itu menciptakan sesuatu yang berharga transformasi.
e. Masing-masing bagian harus cocok satu sama lain keterhubungan. f.
Ada kekuatan pemersatu yang mengikat sistem itu mekanisme kontrol. Legal substance
substansi hukum merupakan aturan-aturan, norma-norma dan pola perilaku nyata manusia yang berada dalam sistem itu termasuk produk yang
dihasilkan oleh orang yang berada di dalam sistem hukum itu, mencakup keputusan yang mereka keluarkan atau aturan baru yang mereka susun. Legal substance
substansi hukum digunakan untuk melihat kewenangan mengadili Peradilan Agama dan penerapan hukum materiil yang berlaku didalam memeriksa dan memutus
perkara objek yang diteliti. Legal structure
struktur hukum merupakan kerangka, bagian yang tetap bertahan, bagian yang memberikan semacam bentuk dan batasan terhadap
keseluruhan instansi-instansi penegak hukum. Di Indonesia yang merupakan struktur dari sistem hukum antara lain: institusi atau penegak hukum, seperti advokat, polisi,
jaksa dan hakim. Legal structure digunakan untuk melihat Peradilan Agama dari aspek status dan kedudukannya sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman
yang memeriksa dan memutus perkara objek yang diteliti. Legal culture
budaya hukum merupakan suasana pikiran sistem dan kekuatan sosial yang menentukan bagaimana hukum itu digunakan, dihindari atau
Universitas Sumatera Utara
23
disalahgunakan oleh masyarakat. Legal culture budaya hukum digunakan untuk melihat peran dan pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara objek yang
diteliti. Ketiga sub sistem tersebut di atas tidak dapat dipisah-pisahkan dan tidak boleh
bertentangan satu sama lainnya. Ketiganya merupakan suatu kesatuan yang saling berkait dan saling menopang sehingga pada akhirnya mengarah kepada tujuan
hukum yaitu kedamaian. Bilamana ketiga komponen hukum tersebut bersinergi secara positif,
maka akan mewujudkan tatanan sistem hukum yang ideal seperti yang diinginkan. Dalam hal ini, hukum tersebut efektif mewujudkan tujuan hukum keadilan,
kemanfaatan dan kepastian hukum. Sebaliknya, bila ketiga komponen hukum bersinergi negatif maka akan melahirkan tatanan sistem hukum yang semrawut dan
tidak efektif mewujudkan tujuan hukum. Hukum,
kaidahnorma, perundang-undangan
substansi hukum
yang merupakan komponen dari sistem hukum memiliki fungsi sebagai alat untuk
melindungi kepentingan manusia atau sebagai perlindungan kepentingan manusia. Upaya yang semestinya dilakukan guna melindungi kepentingan manusia ialah
hukum harus dilaksanakan secara layak. Pelaksanaan hukum itu sendiri dapat berlangsung secara damai dan normal, tetapi dapat terjadi pula karena pelanggaran
hukum. Dalam hal ini hukum yang telah dilanggar tersebut haruslah ditegakkan dan diharapkan dalam penegakan hukum inilah hukum tersebut menjadikan kenyataan.
Universitas Sumatera Utara
24
2. Konsepsi.