Saran. KESIMPULAN DAN SARAN

114 Sertipikat yang menjadi objek sengketa. Eksekusi terhadap Putusan Pengadilan Agama tersebut tidak dapat dijalankan noneksekutabel karena amar putusan declaratoir tersebut tidak disertai dengan putusan condemnatoir dan pihak BPN kabupaten Serdang Bedagai tidak diikutsertakan sebagai pihak Tergugat dalam perkara. 3. Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No. 52Pdt.G2008PA-TTD tanggal 25 September 2008 tidak dapat dijadikan dasar permohonan pembatalan Sertipikat Hak Milik di Badan Pertanahan Nasional BPN kabupaten Serdang Bedagai. Pengadilan Agama tidak diberi kewenangan untuk memutus sengketa Tata Usaha Negara. Sertipikat Hak Milik Atas Tanah merupakan suatu Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional BPN. Pengadilan yang memiliki kewenangan untuk mengadili objek perkara berupa Sertipikat Hak Milik atas tanah adalah Peradilan Tata Usaha Negara PTUN, bukan Pengadilan Agama. Pengadilan Agama tidak diberikan kewenangan untuk menyatakan Sertipikat Hak Milik atas tanah batal atau tidak mempunyai kekuatan hukum atau yang pada intinya sama dengan itu. Oleh sebab itu, Kepala Kantor Pertanahan Serdang Bedagai menolak permohonan pembatalan Sertipikat Hak Milik tersebut.

B. Saran.

1. Hakim Pengadilan Agama harus teliti dalam memeriksa dan mengadili perkara waris yang didalamnya masih memiliki sengketa kepemilikan antara ahli waris Universitas Sumatera Utara 115 dengan Tergugat pihak ketiga. Objek perkara yang masih memiliki sengketa kepemilikan antara para pihak harus diselesaikan terlebih dahulu di Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Deli untuk mengetahui pihak mana yang berhak atas tanah perkara tersebut. Majelis Hakim Pengadilan Agama, sepanjang mengenai objek perkara Sertipikat, seharusnya menyatakan tidak berwenang mengadilinya sampai dengan adanya keputusan yang tetap dari Pengadilan Negeri mengenai siapa yang berhak atas tanah tersebut. 2. Hakim dalam mengambil keputusan perkara contentiosa harus sesuai dengan ketentuan agar Putusan Hakim tersebut eksekusinya dapat dijalankan. Putusan Pengadilan secara administratif dapat ditindaklanjuti pelaksanaannya apabila telah mempunyai kekuatan hukum tetap yang bersifat menghukum condemnatoir dan bersifat constitutif menciptakan status hukum baru sedangkan putusan yang bersifat declaratoir tidak dapat ditindaklanjuti pelaksanaannya karena hanya bersifat pernyataan sesuatu yang telah jelas. Jadi, supaya putusan Pengadilan Agama eksekusinya dapat dijalankan, selain memuat amar declaratoir juga harus disertai dengan amar condemnatoir. 3. Penggugat ahli waris yang memenangkan perkara harus mengajukan gugatan baru ke Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Deli untuk menggugat hak kepemilikan atas objek perkara berupa tanah seluas lebih kurang 8.501 m 2 delapan ribu lima ratus satu meter bujur sangkar yang terletak di dusun V, Desa Pematang Ganjang, kecamatan Sei Rampah, kabupaten Serdang Bedagai dengan batas-batas sebagaimana gugatan Penggugat di Pengadilan Agama yang masih atas nama Universitas Sumatera Utara 116 KADIR. Penggugat juga dapat mengajukan gugatan tata usaha Negara terhadap Badan Pertanahan Nasional kabupaten Serdang Bedagai yang telah menerbitkan Sertipikat Hak Milik atas tanah atas nama KADIR di atas tanah almarhum kedua orang tuanya. Putusan Pengadilan Negeri maupun putusan Pengadilan Tata Usaha Negara dapat dijadikan dasar pembatalan Sertipikat Hak Milik atas tanah di Badan Pertanahan Nasional BPN Serdang Bedagai. Universitas Sumatera Utara 117 DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku.

Dokumen yang terkait

Analisa Hukum Penetapan Ahli Waris (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1229/Pdt.G/2010/PA/Mdn)

10 177 117

Jatuhnya Hak Hadhanah Kepada Orang Tua Laki-Laki Karena Perceraian Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama. (Studi Pada Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1521/Pdt.G/2011/PA.Mdn)

1 59 103

Analisis Hukum Tentang Pembatalan Hibah (Studi Putusan Pengadilan Agama No : 887/PDT.G/2009/PA. MDN)

13 145 141

Analisis Hadhanah Pada Putusan Hadhanah Di Pengadilan Agama Medan (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan Tahun 2010-2012)

2 91 165

Tinjauan Yuridis Hak Dan Bagian Anak Laki-Laki (Studi Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No.120/Pdt-G/2007/PA-TTD)

0 34 86

Analisis Hukum Putusan Pengadilan Agama Yang Memutuskan Sertipikat Hak Milik Atas Tanah Tidak Berkekuatan Hukum (Studi Kasus : Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No. 52/Pdt.G/2008/PA-TTD jo. Putusan Pengadilan Tinggi Agama Sumatera Utara No. 145/Pdt.G

3 62 135

Hak Pemeliharaan Dan Kewajiban Memberi Nafkah Terhadap Anak Di Bawah Umur Akibat Perceraian Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Di Kota Binjai (Studi Putusan Pada Wilayah Hukum Pengadilan Agama Binjai)

1 42 105

Penerapan Hermeneutika Hukum di Pengadilan Agama Dalam Penyelesaian Sengketa (Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Bekasi Tentang Harta Bersama)

0 12 172

Analisis Hadhanah Pada Putusan Hadhanah Di Pengadilan Agama Medan (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan Tahun 2010-2012)

0 2 14

Tinjauan Yuridis Hak Dan Bagian Anak Laki-Laki (Studi Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No.120/Pdt-G/2007/PA-TTD)

0 0 9