Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

113

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pengadilan Agama tidak memiliki kewenangan mengadili mengenai objek perkara Sertipikat Hak Milik atas tanah. Sertipikat Hak atas tanah dikelompokkan dalam Keputusan Tata Usaha Negara kebendaan, yaitu Keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan atas dasar kualitas kebendaan. Sertipikat hak atas tanah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional. Sertipikat hak atas tanah memiliki sisi ganda, pada satu sisi sebagai Keputusan Tata Usaha Negara KTUN dan di sisi lain sebagai Tanda Bukti Hak Keperdataan kepemilikan seseorang atau badan hukum atas tanah. Oleh karena itu, ada 2 dua badan peradilan yang berwenang memeriksa perkara dengan objek gugatan Sertipikat hak atas tanah, yaitu Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara. 2. Status putusan Pengadilan Agama No. 52Pdt.G2008PA-TTD yang memutus perkara yang bukan kewenangannya tidak memiliki kekuatan eksekutorial. Putusan tersebut tidak memiliki kekuatan untuk dilaksanakannya apa yang ditetapkan dalam putusan itu secara paksa oleh alat-alat Negara. Salah satu amar putusan hanya menyatakan Sertipikat Hak Milik atas nama KADIR tidak berkekuatan hukum tanpa disertai dengan amar penghukuman kepada Badan Pertanahan Nasional BPN kabupaten Serdang Bedagai untuk membatalkan 113 Universitas Sumatera Utara 114 Sertipikat yang menjadi objek sengketa. Eksekusi terhadap Putusan Pengadilan Agama tersebut tidak dapat dijalankan noneksekutabel karena amar putusan declaratoir tersebut tidak disertai dengan putusan condemnatoir dan pihak BPN kabupaten Serdang Bedagai tidak diikutsertakan sebagai pihak Tergugat dalam perkara. 3. Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No. 52Pdt.G2008PA-TTD tanggal 25 September 2008 tidak dapat dijadikan dasar permohonan pembatalan Sertipikat Hak Milik di Badan Pertanahan Nasional BPN kabupaten Serdang Bedagai. Pengadilan Agama tidak diberi kewenangan untuk memutus sengketa Tata Usaha Negara. Sertipikat Hak Milik Atas Tanah merupakan suatu Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional BPN. Pengadilan yang memiliki kewenangan untuk mengadili objek perkara berupa Sertipikat Hak Milik atas tanah adalah Peradilan Tata Usaha Negara PTUN, bukan Pengadilan Agama. Pengadilan Agama tidak diberikan kewenangan untuk menyatakan Sertipikat Hak Milik atas tanah batal atau tidak mempunyai kekuatan hukum atau yang pada intinya sama dengan itu. Oleh sebab itu, Kepala Kantor Pertanahan Serdang Bedagai menolak permohonan pembatalan Sertipikat Hak Milik tersebut.

B. Saran.

Dokumen yang terkait

Analisa Hukum Penetapan Ahli Waris (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1229/Pdt.G/2010/PA/Mdn)

10 177 117

Jatuhnya Hak Hadhanah Kepada Orang Tua Laki-Laki Karena Perceraian Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama. (Studi Pada Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1521/Pdt.G/2011/PA.Mdn)

1 59 103

Analisis Hukum Tentang Pembatalan Hibah (Studi Putusan Pengadilan Agama No : 887/PDT.G/2009/PA. MDN)

13 145 141

Analisis Hadhanah Pada Putusan Hadhanah Di Pengadilan Agama Medan (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan Tahun 2010-2012)

2 91 165

Tinjauan Yuridis Hak Dan Bagian Anak Laki-Laki (Studi Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No.120/Pdt-G/2007/PA-TTD)

0 34 86

Analisis Hukum Putusan Pengadilan Agama Yang Memutuskan Sertipikat Hak Milik Atas Tanah Tidak Berkekuatan Hukum (Studi Kasus : Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No. 52/Pdt.G/2008/PA-TTD jo. Putusan Pengadilan Tinggi Agama Sumatera Utara No. 145/Pdt.G

3 62 135

Hak Pemeliharaan Dan Kewajiban Memberi Nafkah Terhadap Anak Di Bawah Umur Akibat Perceraian Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Di Kota Binjai (Studi Putusan Pada Wilayah Hukum Pengadilan Agama Binjai)

1 42 105

Penerapan Hermeneutika Hukum di Pengadilan Agama Dalam Penyelesaian Sengketa (Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Bekasi Tentang Harta Bersama)

0 12 172

Analisis Hadhanah Pada Putusan Hadhanah Di Pengadilan Agama Medan (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan Tahun 2010-2012)

0 2 14

Tinjauan Yuridis Hak Dan Bagian Anak Laki-Laki (Studi Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No.120/Pdt-G/2007/PA-TTD)

0 0 9