Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

Rasio pembayaran dividen dividend payout ratio dirumuskan sebagai berikut: Dengan demikian kebijakan pembayaran dividen yang tergambar pada dividend payout rationya merupakan penggunaan laba bersih setelah pajak yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan yang akan digunakan untuk membiayai investasi perusahaan. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba yang diperolehnya dalam bentuk dividen, maka akan mengurangi laba ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana internal. Sebaliknya, jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperolehnya, maka kemampuan pembentukan dana internal akan semakin besar. Dividend payout ratio merupakan perbandingan dividen kas per lembar saham terhadap laba yang diperoleh per lembar saham. Dalam penentuan dividend payout ratio yang optimal manajer keuangan harus mempertimbangkan berbagai faktor sehingga keputusan kebijakan pembayaran dividen yang diambil akan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan dan investor sebagai pemegang saham. Kebijakan dividen yang optimal adalah kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga dapat memaksimumkan harga saham perusahaan.

II.4. Kerangka Berpikir

Universitas Sumatera Utara Levy dan Sarnat 1990:407 menyatakan “a dividend as a sum of money paid to shareholders of a corporation out of earnings”. Tampubolon 2005:183 menyatakan pendapatan korporasi yang dibagikan kepada pemegang saham disebut sebagai dividen dividend. Dividen dibayarkan baik dalam cash maupun dalam bentuk saham yang biasanya diterbitkan secara kuartalan. Rosdini 2009:3 berpendapat bahwa dividen adalah suatu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada para pemiliknya, baik dalam bentuk kas maupun saham. Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung kepada kebijakan masing-masing perusahaan, sehingga memerlukan pertimbangan yang lebih serius dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan pembayaran dividen. Dalam penentuan dividend payout ratio maka ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan manajer keuangan. Menurut Sartono 2001:292 menyatakan faktor–faktor yang sesungguhnya terjadi dan harus dianalisis dalam kaitannya dengan kebijakan dividen sebagai berikut : 1 kebutuhan dana perusahaan; 2 likuiditas; 3 kemampuan meminjam; 4 keadaaan pemegang saham; 5 stabilitas dividen. Halim 2007:97 berpendapat bahwa manajer keuangan perlu memperhatikan faktor – faktor yang mempengaruhi kebjiakan dividen meliputi a posisi likuiditas; b kebutuhan pelunasan hutang; c pembatasan dalam perjanjian hutang; d tingkat ekspansi aset; e tingkat laba; f stabilitas laba; g akses ke pasar modal; h kendali perusahaan; i kemampuan meminjam. Universitas Sumatera Utara Menurut Tampubolon 2005:186 : Kebijaksanaan dividen dari suatu korporasi merupakan fungsi dari beberapa faktor. Faktor – faktor yang mempengaruhi kebijaksanaan dividen tersebut antara lain adalah : 1 tingkat pertumbuhan korporasi company growth rate; 2 keterikatan dalam rapat restrictive convenant; 3 profitability; 4 stabilitas laba earning stability; 5 kontrol perbaikan maintenance control; 6 memahami pengungkit keuangan degree of financial leverage; 7 kemampuan untuk kondisi keuangan eksternal ability to finance externally; 8 keadaan tak terduga uncertainity; 9 ukuran dan umur korporasi age and size. Kebijakan pembayaran dividen tergambar pada dividend payout rationya yaitu merupakan persentasi laba yang dibagikan dalam bentuk dividen tunai. Pembayaran dividen khususnya secara tunai kepada pemegang saham sangat tergantung pada cash position yang tersedia karena pembayaran dividen merupakan aliran kas keluar, sehingga semakin kuat posisi kas perusahaan, berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan merupakan arus keluar, sehingga posisi likuiditas atau posisi kas perusahaan penting untuk dipertimbangkan sebelum perusahaan membagikan dividennya. Semakin kuat posisi likuiditas atau kas perusahaan maka semakin besar kemampuannya membayar dividen Riyanto, 2001:202. Laba bersih setelah pajak yang dihasilkan perusahaan merupakan dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Perusahaan yang memperoleh laba yang besar cenderung akan akan membayar porsi laba yang lebih besar sebagai Universitas Sumatera Utara dividen. Semakin besar tingkat laba profitability yang diperoleh maka semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen. Muslich 2003:51 menyatakan bahwa pengukuran tingkat profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan tingkat return on asset dengan tingkat return yang diminta oleh investor dalam pasar modal. Jika hasil yang diharapkan lebih besar dari pada hasil yang diminta, maka investasi tersebut dikatakan sebagai menguntungkan. Return on assets menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam total aktiva untuk menghasilkan laba perusahaan. Semakin tinggi return on asset maka kemungkinan pembagian dividen juga semakin banyak Syamsudin, 2000:63. Firm size adalah simbol ukuran perusahaan. Proxy ini dapat ditentukan melalui log natural dari total assets Ln TA tiap tahun. Faktor ini menjelaskan bahwa suatu perusahaan yang mapan dan besar memiliki akses yang lebih mudah ke pasar modal, sedangkan perusahaan kecil tidak mudah Sudarsi, 2002:80. Debt to equity merupakan rasio leverage yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan untuk struktur modal suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula jumlah kewajibannya. Jika beban hutang semakin tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah, sehingga debt to equity mempunyai hubungan negatif dengan dividend payout ratio Sutrisno, 2001:5. Universitas Sumatera Utara Faktor likuiditas tergambar melalui rasio cash position, faktor profitabilitas tergambar melalui rasio return on assets, faktor firm size tergambar melalui log natural dari total assets tiap tahun dan faktor leverage tergambar melalui rasio debt to equity. Dengan demikian pihak manajemen perusahaan dapat mempertimbangkan cash position, tingkat return on assets, firm size dan debt to equity dalam menentukan persentase dividend payout ratio yang akan diberikan kepada pemegang saham. Untuk menggambarkan hubungan antar variabel–variabel yang telah diuraikan dapat dilihat dalam kerangka pemikiran pada Gambar I.1 berikut: Cash Position Return on Assets Firm Size Debt to Equity Net Profit Margin Total Assets Turnover Sales Growth Debt to Total Assets Dividend Payout Ratio Gambar II.1. Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian Untuk mengevaluasi tingkat return on assets pihak manajemen dapat memperhatikan perkembangan net profit margin dan total assets turnover dari tahun ke tahun. Brigham dan Houston 2001:94 menyatakan pendekatan Du Pont memperlihatkan bagaimana hubungan diantara tingkat return on asset, net profit Universitas Sumatera Utara margin dan total assets turnover. Menurut Atmadja 2005:419 berpendapat Du Pont Analys memperlihatkan bagaimana hubungan net profit margin dan total asset turnover dikombinasikan untuk menentukan tingkat return on assets. Du Pont memecah tingkat return on assets menjadi berbagai rasio lainnya yaitu net profit margin dan total assets turnover. Van Horne dan Wachowizc 2005:226 menyatakan bahwa return on assets merupakan fungsi dari net profit margin, dan total assets turnover. Kemudian Akbar 2005 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa faktor– faktor yang mempengaruhi profitabilitas return on assets perusahaan yaitu net profit margin, assets turnover, sales growth dan financial leverage debt to total assets Dengan demikian untuk dapat menganalisis tingkat return on assets dalam perusahaan maka dapat dinilai dari rasio net profit margin, total assets turnover, sales growth dan debt to total assets sehingga dapat dipahami secara lebih mendalam faktor yang mempengaruhi besar kecilnya tingkat return on assets.

II.5. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 65 120

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSETS, CURRENT RATIO DAN FIRM SIZE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

2 30 130

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2009 – 2011.

0 1 16

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2009 – 2011.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 23

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 9

ANALISIS CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 81

PENGARUH CASH POSITION, FIRM SIZE, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR.

0 1 126

ANALISIS CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 20

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO EQUITY RATIO, ASSETS GROWTH, CASH RATIO, DAN FIRM SIZE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

0 0 18