METODE PENELITIAN Dra. Nisrul Irawati, MBA 4. Dr. Khaira Amalia F, MBA, Ak

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan menggunakan situs www.idx.co.id serta situs-situs lain yang mendukung penelitian. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Nopember 2010 sampai dengan Februari 2011. III.2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status akhir dari subjek penelitian Kuncoro, 2003:12. Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menguraikan atau menggambarkan tentang sifat – sifat karakteristik dari suatu keadaan atau objek penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta pengujian statistik. III.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 yang berjumlah 193 perusahaan Lampiran 1. Sasaran target populasi untuk penelitian ini diambil berdasarikan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Kriteria sasaran target populasi penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 51 Universitas Sumatera Utara 1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Dari 196 perusahaan, hanya 167 perusahaan yang memenuhi kriteria ini sedangkan 26 perusahaan tidak termasuk dalam populasi karena terdaftar di Bursa Efek Indonesia setelah tahun 2005 Lampiran 2 : A-B. 2. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang lengkap selama periode penelitian dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Berdasarkan kriteria ini maka diperoleh 92 perusahaan yang memenuhi kriteria sedangkan 75 perusahaan tidak termasuk dalam populasi karena tidak memiliki laporan keuangan yang lengkap pada periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 Lampiran 3: C-D. 3. Perusahaan yang membagikan dividen kas tunai selama periode penelitian dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Dari 92 perusahaan, hanya 31 perusahaan yang berturut-turut membagikan dividen pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 dan memenuhi kriteria menjadi populasi dalam penelitian ini. Berdasarkan kriteria diatas, maka terdapat 31 perusahaan manufaktur yang menjadi populasi dalam penelitian ini yang tertera pada Tabel III.1. Universitas Sumatera Utara Tabel III.1. Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Populasi Penelitian No. Kode Emiten Nama Emiten 1 AQUA Aqua Golden Missisipi Tbk 2 DLTA Delta Jakarta Tbk 3 INDF Indofood Suksess Makmur Tbk 4 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 5 MYOR Mayora Indah Tbk 6 RMBA Bentoel International Investama Tbk 7 GGRM Gudang Garam Tbk 8 BATA Sepatu Bata Tbk 9 CLPI Colorpak Indonesia Tbk 10 IGAR Kageo Igar Jaya Tbk 11 TRST Trias Sentosa Tbk 12 INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk 13 SMGR Semen Gresik Tbk 14 CTBN Citra Tubindo Tbk 15 JPRS Jaya Pari Steel Tbk 16 LMSH Lion Mesh Prima Tbk 17 LION Lion Metal Works Tbk 18 ARNA Arwana Citramulia Tbk 19 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 20 SCCO Supreme Cable Manufacturing Commerce Tbk 21 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk 22 ASII Astra International Tbk 23 AUTO Astra Otoparts Tbk 24 GJTL Gajah Tunggal Tbk 25 HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk 26 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk 27 UNTR United Tractors Tbk 28 KAEF Kimia Farma Tbk 29 MERK Merck Tbk 30 TCID Mandom Indonesia Tbk 31 UNVR Unilever Indonesia Tbk III.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen laporan keuangan dari perusahaan manufaktur pada periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 yang tersedia pada situs Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain, dalam penelitian ini data yang digunakan yaitu data laporan keuangan yang telah dipublikasikan Bursa Efek Indonesia. III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel terikat dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. a. Dividend payout ratio merupakan persentase jumlah pembayaran dividen tunai yang diberikan perusahaan berdasarkan laba bersih setelah pajak. b. Return on asset merupakan rasio untuk mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh dari total aktiva perusahaan. 2. Variabel bebas independent variable adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan variabel terikat. a. Cash position X 1 , return on assets X 2 , firm size X 3 dan debt to equity X 4 terhadap dividend payout ratio Y. b. Net profit margin X 1 , total assets turnover X 2 , sales growth X 3 dan debt to total assets X 4 terhadap return on assets Y. Universitas Sumatera Utara Tabel III.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran Cash Position Rasio yang mengukur saldo kas akhir tahun yang dihasilkan dari laba bersih setelah pajak. Skala Rasio Return on Assets Rasio untuk mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh dari total aktiva perusahaan. Skala Rasio Firm Size Simbol ukuran perusahaan yang menjelaskan fleksibilitas dalam memperoleh modal. FS = Log natural total asset Skala Rasio Debt to Equity Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang . Skala Rasio Dividend Payout Ratio Persentase jumlah pembayaran dividen tunai yang diberikan perusahaan berdasarkan laba bersih setelah pajak. Skala Rasio Net Profit Margin Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari penjualan . Skala Rasio Total Assets Turnover Rasio untuk mengukur seberapa besar aktiva telah dipergunakan dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan penjualan. Skala Rasio Sales Growth Rasio yang menunjukkan suatu peningkatan penjualan yang dapat dicapai perusahaan. Skala Rasio Debt to Total Assets Rasio yang menunjukkan berapa banyak hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Skala Rasio Universitas Sumatera Utara III.7. Model Analisis Data Penelitian Model analisis data yang digunakan dalam hipotesis penelitian ini adalah Model Analisis Regresi Linier Berganda. Model analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel–variabel independen baik secara bersama–sama maupun secara parsial terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program Software SPSS 15.0 for windwos Statistical Package for Social Science. Adapun persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut Salvatore, 2005:173: Y Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana: Y = Dividend Payout Ratio DPR a = Konstanta b 1, b 2, b 3, b 4 = Koefisien Regresi Variabel X 1, X 2, X 3, X 4 X 1 = Cash Position CP X 2 = Return on Assets ROA X 3 = Firm Size FS X 4 = Debt to Equity DER e = Terms of error variabel yang tidak diteliti = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana: Y = Return on Assets ROA a = Konstanta b 1, b 2, b 3, b 4 = Koefisien Regresi Variabel X 1, X 2, X 3, X 4 X 1 = Net Profit Margin NPM X 2 = Total Assets Turnover TATO X 3 = Sales Growth SG X 4 = Debt to Total Assets DTA e = Terms of error variabel yang tidak diteliti Universitas Sumatera Utara Kriteria pengujian hipotesis secara serempak simultan adalah sebagai berikut: H 0 : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0 cash position, return on assets, firm size dan debt to equity secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. H 1 : minimal satu dari b i ≠ 0 cash position, return on assets, firm size dan debt to equity secara simultan berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. H 0 : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0 net profit margin, total assets turnover, sales growth dan debt to total assets secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. H 1 : minimal satu dari b i ≠ 0 net profit margin, total assets turnover, sales growth dan debt to total assets secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel , pada tingkat signifikan α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji F ini adalah: H diterima jika : F hitung ≤ F tabel H 1 diterima jika : F hitung F tabel Kriteria pengujian hipotesis secara parsial individual adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara H 0 : H 0 : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0 cash position; return on assets; firm size; debt to equity secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. H 1 : b i ≠ 0 cash position; return on assets; firm size; debt to equity; secara parsial berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. H : H 0 : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0 net profit margin; total assets turnover; sales growth; debt to total assets; secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. H 1 : b i ≠ 0 net profit margin; total assets turnover; sales growth; debt to total assets secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel , pada tingkat signifikan α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah : H diterima jika -t tabel ≤t hitung ≤ t tabel H 1 diterima jika : t hitung t tabel atau t hitung ≤ -t tabel III.8. Pengujian Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang ditetapkan telah dapat dilakukan analisis dan melihat apakah model prediksi yang dirancang telah dapat dimasukkan ke dalam serangkaian data, maka perlu dilakukan pengujian data. Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus Universitas Sumatera Utara terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari normalitas, multikolonieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Cara yang digunakan untuk menguji penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut Ghozali, 2009: 74 III.8.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk melihat normalitas residual dilakukan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Selain menggunakan grafik, untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal bisa juga dilakukan dengan menggunakan uji statistic non parametric Kolmogorov-Smirnov, yaitu dengan menggunakan tabel Kolmogorov- Smirnov Test Ghozali, 2009:74. III.8.2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas ini dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor VIF. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik, sebaiknya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya dengan melihat 1 nilai tolerance dan lawannya, 2 variance inflation factor. Universitas Sumatera Utara Kedua ukuran ini menujukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF karena VIF = 1tolerance dan menunjukkan adanya kolenieritas yang tinggi. Nilai cut off yang dipakai oleh nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Apabila terdapat variabel bebas yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi Ghozali, 2009:57. III.8.3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 periode sebelumnya Ghozali, 2009:95. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi jika observasi yang berturut- turut sepanjang waktu mempunyai korelasi antara satu dengan yang lainnya Nachrowi, 2006:185. Jika terjadi autokorelasi maka dikatakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Durbin Watson test DW. Menurut Ghozali 2009:100, autokorelasi tidak terjadi bila Durbin Watson terletak anatara d u dan 4-d u dimana d u DW 4-d u Kriteria pengambilan uji autokorelasi ditunjukkan pada Tabel III.4 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel III.3. Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis Nol Jika Keputusan Tidak ada autokorelasi positif 0 DW d L Ditolak Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif atau negatif d L ≤ DW ≤ d U 4-d L DW 4 4-d U ≤ DW ≤ 4-d L d U DW 4-d U No Decision Ditolak No Decision Tidak Ditolak Sumber : Ghozali 2009:100 Keterangan : d L = batas bawah d U = batas atas III.8.4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual data yang ada. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2009:125 salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot dengan dasar analisis: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka O pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas juga dapat diuji dengan menggunakan Uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen Ghozali, 2009:129. Heteroskedastisitas dengan uji Glejser tidak terjadi apabila tidak satupun Universitas Sumatera Utara variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel nilai absolute Ut AbsUt. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 65 120

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSETS, CURRENT RATIO DAN FIRM SIZE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

2 30 130

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2009 – 2011.

0 1 16

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2009 – 2011.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 23

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 9

ANALISIS CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 81

PENGARUH CASH POSITION, FIRM SIZE, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR.

0 1 126

ANALISIS CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 20

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO EQUITY RATIO, ASSETS GROWTH, CASH RATIO, DAN FIRM SIZE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

0 0 18