BAB III METODE PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan menggunakan situs www.idx.co.id serta situs-situs lain yang mendukung
penelitian. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Nopember 2010 sampai dengan Februari 2011.
III.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai
status akhir dari subjek penelitian Kuncoro, 2003:12. Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menguraikan atau menggambarkan tentang sifat – sifat
karakteristik dari suatu keadaan atau objek penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta pengujian statistik.
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2009
yang berjumlah 193 perusahaan Lampiran 1. Sasaran target populasi untuk penelitian ini diambil berdasarikan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Kriteria sasaran target populasi penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
51
Universitas Sumatera Utara
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Dari 196 perusahaan, hanya 167
perusahaan yang memenuhi kriteria ini sedangkan 26 perusahaan tidak termasuk dalam populasi karena terdaftar di Bursa Efek Indonesia setelah tahun 2005
Lampiran 2 : A-B. 2. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang lengkap selama periode
penelitian dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Berdasarkan kriteria ini maka diperoleh 92 perusahaan yang memenuhi kriteria sedangkan 75 perusahaan
tidak termasuk dalam populasi karena tidak memiliki laporan keuangan yang lengkap pada periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 Lampiran 3: C-D.
3. Perusahaan yang membagikan dividen kas tunai selama periode penelitian dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Dari 92 perusahaan, hanya 31 perusahaan
yang berturut-turut membagikan dividen pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 dan memenuhi kriteria menjadi populasi dalam penelitian ini.
Berdasarkan kriteria diatas, maka terdapat 31 perusahaan manufaktur yang menjadi populasi dalam penelitian ini yang tertera pada Tabel III.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.1. Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Populasi Penelitian
No. Kode Emiten
Nama Emiten
1 AQUA
Aqua Golden Missisipi Tbk 2
DLTA Delta Jakarta Tbk
3 INDF
Indofood Suksess Makmur Tbk 4
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
5 MYOR
Mayora Indah Tbk 6
RMBA Bentoel International Investama Tbk
7 GGRM
Gudang Garam Tbk 8
BATA Sepatu Bata Tbk
9 CLPI Colorpak
Indonesia Tbk
10 IGAR
Kageo Igar Jaya Tbk 11 TRST
Trias Sentosa
Tbk 12
INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk
13 SMGR Semen
Gresik Tbk
14 CTBN Citra
Tubindo Tbk
15 JPRS
Jaya Pari Steel Tbk 16
LMSH Lion Mesh Prima Tbk
17 LION
Lion Metal Works Tbk 18
ARNA Arwana Citramulia Tbk
19 TOTO
Surya Toto Indonesia Tbk 20
SCCO Supreme Cable Manufacturing Commerce Tbk
21 IKBI
Sumi Indo Kabel Tbk 22
ASII Astra International Tbk
23 AUTO
Astra Otoparts Tbk 24 GJTL
Gajah Tunggal
Tbk 25 HEXA
Hexindo Adiperkasa
Tbk 26
MASA Multistrada Arah Sarana Tbk
27 UNTR
United Tractors Tbk 28 KAEF
Kimia Farma
Tbk 29 MERK
Merck Tbk
30 TCID
Mandom Indonesia Tbk 31 UNVR
Unilever Indonesia
Tbk
III.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen laporan
keuangan dari perusahaan manufaktur pada periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 yang tersedia pada situs Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
III.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui media perantara diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain, dalam penelitian ini data yang digunakan yaitu data laporan keuangan yang telah dipublikasikan Bursa Efek Indonesia.
III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel terikat dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
a. Dividend payout ratio merupakan persentase jumlah pembayaran dividen tunai yang diberikan perusahaan berdasarkan laba bersih setelah pajak.
b. Return on asset merupakan rasio untuk mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh dari total aktiva perusahaan.
2. Variabel bebas independent variable adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan variabel terikat.
a. Cash position X
1
, return on assets X
2
, firm size X
3
dan debt to equity X
4
terhadap dividend payout ratio Y. b. Net profit margin X
1
, total assets turnover X
2
, sales growth X
3
dan debt to total assets
X
4
terhadap return on assets Y.
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Operasional
Indikator Pengukuran
Cash Position Rasio yang mengukur saldo kas akhir tahun yang dihasilkan dari
laba bersih setelah pajak. Skala Rasio
Return on Assets
Rasio untuk mengukur tingkat penghasilan bersih yang
diperoleh dari total aktiva perusahaan.
Skala Rasio
Firm Size Simbol ukuran perusahaan yang
menjelaskan fleksibilitas dalam memperoleh modal.
FS = Log natural total asset Skala Rasio
Debt to Equity
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh berapa
bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar
hutang . Skala Rasio
Dividend Payout Ratio
Persentase jumlah pembayaran dividen tunai yang diberikan
perusahaan berdasarkan laba bersih setelah pajak.
Skala Rasio
Net Profit Margin
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba dari
penjualan . Skala Rasio
Total Assets Turnover
Rasio untuk mengukur seberapa besar aktiva telah
dipergunakan dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan
penjualan. Skala Rasio
Sales Growth Rasio yang menunjukkan
suatu peningkatan penjualan yang dapat dicapai
perusahaan. Skala Rasio
Debt to Total Assets
Rasio yang menunjukkan berapa banyak hutang yang
digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan.
Skala Rasio
Universitas Sumatera Utara
III.7. Model Analisis Data Penelitian
Model analisis data yang digunakan dalam hipotesis penelitian ini adalah Model Analisis Regresi Linier Berganda. Model analisis ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel–variabel independen baik secara bersama–sama maupun secara parsial terhadap variabel dependen.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program Software SPSS 15.0 for windwos Statistical Package for Social Science. Adapun persamaan regresi
yang digunakan adalah sebagai berikut Salvatore, 2005:173:
Y
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
Dimana: Y
= Dividend Payout Ratio DPR a
= Konstanta b
1,
b
2,
b
3,
b
4
= Koefisien Regresi Variabel X
1,
X
2,
X
3,
X
4
X
1
= Cash Position CP X
2
= Return on Assets ROA X
3
= Firm Size FS X
4
= Debt to Equity DER e
= Terms of error variabel yang tidak diteliti
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
Dimana: Y
= Return on Assets ROA a
= Konstanta b
1,
b
2,
b
3,
b
4
= Koefisien Regresi Variabel X
1,
X
2,
X
3,
X
4
X
1
= Net Profit Margin NPM X
2
= Total Assets Turnover TATO X
3
= Sales Growth SG X
4
= Debt to Total Assets DTA e
= Terms of error variabel yang tidak diteliti
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengujian hipotesis secara serempak simultan adalah sebagai berikut:
H
0 :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0 cash position, return on assets, firm size dan debt to equity secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio
pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
H
1
:
minimal satu dari b
i
≠ 0 cash position, return on assets, firm size dan debt to equity secara simultan berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio pada
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
H
0 :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0 net profit margin, total assets turnover, sales growth dan debt to total assets secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap return on
assets pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
H
1
:
minimal satu dari b
i
≠ 0 net profit margin, total assets turnover, sales growth dan debt to total assets secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return on
assets pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
, pada tingkat signifikan
α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji F ini adalah: H
diterima jika : F
hitung
≤ F
tabel
H
1
diterima jika : F
hitung
F
tabel
Kriteria pengujian hipotesis secara parsial individual adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
H
0 :
H
0 :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0 cash position; return on assets; firm size; debt to equity secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio
pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
H
1
:
b
i
≠ 0 cash position; return on assets; firm size; debt to equity; secara parsial berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur
di Bursa Efek Indonesia.
H
:
H
0 :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0 net profit margin; total assets turnover; sales growth; debt to total assets; secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
return on assets pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
H
1
:
b
i
≠ 0 net profit margin; total assets turnover; sales growth; debt to total assets secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return on assets pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
, pada tingkat signifikan
α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah : H
diterima jika -t
tabel
≤t
hitung
≤ t
tabel
H
1
diterima jika : t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
≤ -t
tabel
III.8. Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang ditetapkan telah dapat dilakukan analisis dan melihat apakah model
prediksi yang dirancang telah dapat dimasukkan ke dalam serangkaian data, maka perlu dilakukan pengujian data. Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus
Universitas Sumatera Utara
terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari normalitas, multikolonieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Cara yang digunakan untuk menguji
penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut Ghozali, 2009: 74 III.8.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk melihat normalitas
residual dilakukan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu
garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Selain
menggunakan grafik, untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal bisa juga dilakukan dengan menggunakan uji statistic non
parametric Kolmogorov-Smirnov, yaitu dengan menggunakan tabel Kolmogorov- Smirnov Test Ghozali, 2009:74.
III.8.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas ini dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor VIF. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik, sebaiknya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya dengan
melihat 1 nilai tolerance dan lawannya, 2 variance inflation factor.
Universitas Sumatera Utara
Kedua ukuran ini menujukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas bebas yang terpilih
yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF karena VIF = 1tolerance dan menunjukkan adanya
kolenieritas yang tinggi. Nilai cut off yang dipakai oleh nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Apabila terdapat variabel bebas yang memiliki nilai
tolerance lebih dari 0,10 nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi Ghozali,
2009:57.
III.8.3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 periode sebelumnya Ghozali, 2009:95. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi jika observasi yang berturut-
turut sepanjang waktu mempunyai korelasi antara satu dengan yang lainnya Nachrowi, 2006:185. Jika terjadi autokorelasi maka dikatakan ada problem
autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Durbin Watson test DW.
Menurut Ghozali 2009:100, autokorelasi tidak terjadi bila Durbin Watson terletak anatara d
u
dan 4-d
u
dimana d
u
DW 4-d
u
Kriteria pengambilan uji autokorelasi ditunjukkan pada Tabel III.4 sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.3. Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Hipotesis Nol Jika
Keputusan
Tidak ada autokorelasi positif 0 DW d
L
Ditolak Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif d
L
≤ DW ≤ d
U
4-d
L
DW 4 4-d
U
≤ DW ≤ 4-d
L
d
U
DW 4-d
U
No Decision Ditolak
No Decision Tidak Ditolak
Sumber : Ghozali 2009:100
Keterangan : d
L
= batas bawah d
U
= batas atas
III.8.4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual data yang ada. Model regresi yang baik adalah
yang tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2009:125 salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot dengan dasar analisis: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka O pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gejala heteroskedastisitas juga dapat diuji dengan menggunakan Uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen Ghozali,
2009:129. Heteroskedastisitas dengan uji Glejser tidak terjadi apabila tidak satupun
Universitas Sumatera Utara
variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel nilai absolute Ut AbsUt.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN