Debt to Total Assets

Menurut Weston Copeland 1992:187 dalam Akbar 2005:25 rasio sales growth dapat dirumuskan sebagai berikut:

II.2.9. Debt to Total Assets

Menurut Mathur 1988:27 menyatakan total debts to total assets ratio is obtained by dividing total debt by total assets and represents the proportion of assets that is financed by debt. Keown et al 2008:70 menyatakan rasio utang merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva, rasio ini menunjukkan berapa banyak hutang yang digunakan untuk membiayai aset-aset perusahaan. Kemudian Mannes 1990:53 menjelaskan ”Debt ratio is a ratio computed by dividing total liabilities by total assets, the debt ratio measures the proportion of a company’s total financing being supplied by debt sources, such as account payables, bank loan, bonds or mortgages”. Menurut Jensen 1986 dalam Ardiana 2010:17-18 menyatakan bahwa utang memainkan peran penting dalan memotivasi manajer untuk meningkatkan efisiensi organisasi dan rasio utang yang optimal diperoleh ketika tambahan manfaat marginal benefit dari utang tersebut sama dengan tambahan biayanya. Pendapat Jensen 1986 ini melengkapi pendapat yang diungkapkan oleh Brigham dan Houston 2004 bahwa pada range tertentu yaitu pada saat marginal benefit lebih besar daripada marginal cost, profitabilitas meningkat sampai titik tertentu seiring dengan Universitas Sumatera Utara meningkatnya utang. Akan tetapi, profitabilitas menurun seiring dengan meningkatnya utang pada saat marginal cost lebih besar daripada marginal benefit. Laksono 2006:21 dalam penelitiannya berpendapat bahwa debt to total assets merupakan rasio antara total hutang total debts baik hutang jangka pendek current liability dan hutang jangka panjang long term debt terhadap total aktiva total assets baik aktiva lancar current assets maupun aktiva tetap fixed assets dan aktiva lainnya other assets. Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Semakin besar rasio debt to total assets menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal kreditur dan semakin besar pula beban biaya hutang biaya bunga yang harus dibayar oleh perusahaan. Dengan semakin meningkatnya rasio debt to total assets dimana beban hutang juga semakin besar maka hal tersebut berdampak terhadap profitabilitas yang diperoleh perusahaan, karena sebagian digunakan untuk membayar bunga pinjaman. Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka profitabilitas earnings after tax semakin berkurang karena sebagian digunakan untuk membayar bunga, maka hak para pemegang saham dividen juga semakin berkurang menurun. Pendapat – pendapat tersebut telah menjelaskan pentingnya debt to total assets dalam analisis rasio keuangan untuk mengukur kinerja keuangan khususnya penggunaan hutang perusahaan. Perhitungan rasio debt to total assets adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara II.3. Teori tentang Dividen II.3.1 Pengertian Dividen

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 65 120

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSETS, CURRENT RATIO DAN FIRM SIZE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

2 30 130

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2009 – 2011.

0 1 16

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2009 – 2011.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 23

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 9

ANALISIS CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 81

PENGARUH CASH POSITION, FIRM SIZE, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR.

0 1 126

ANALISIS CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 20

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO EQUITY RATIO, ASSETS GROWTH, CASH RATIO, DAN FIRM SIZE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

0 0 18