Alasan Memilih Bus Damri Kinerja Pelayanan Bus Damri

72 perjalanan adalah ketempat pekerjaan. Sebahagian lagi penumpang merupakan penumpang yang transit dikedua kotakabupaten tujuan. Tabel 4.9 Biaya perjalanan Trayek No. Biaya perjalanan Medan- Binjai Medan - Lubuk Pakam Jumlah 1 ≤ Rp 2.500 8 7 15 2 Rp 2.500 - Rp. 4.000 13 4 17 3 Rp 4.000 - Rp. 5.000 19 12 31 4 ≥ Rp 5.000 10 27 37 Jumlah 50 50 100 Sumber: Data lapangan, 2010 Tabel 4.10. Tujuan perjalanan Trayek No. Tujuan perjalanan Medan- Binjai Medan - Lubuk Pakam Jumlah 1 Terminal 10 15 25 2 Tempat kerjaan 25 26 31 3 Bisnisdinas 17 10 17 4 Kunjungan keluarga 6 11 15 5 Sekolahpendidikan 1 1 7 6 Dan lain-lain 1 2 5 Jumlah 50 50 100 Sumber: Data lapangan, 2010

4.2.3 Alasan Memilih Bus Damri

Angkutan umum sebagai bagian dari system transportasi perkotaan merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat kota dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan kota pada umumnya. Angkutan umum ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam melayani transportasi perkotaan dan memberi kemudahan bagi masyarakat untuk melaksanakan Universitas Sumatera Utara 73 aktifitasnya disemua lokasi yang berbeda dan tersebar diwilayah perkotaan. Keberadaan angkutan umum sangat dibutuhkan, terutama bagi masyarakat yang tidak mempunyai alat transportasi pribadi. Ada beberapa alasan yang dikemukakan penumpang mengapa lebih memilih bus Damri sebagai sarana moda transportasi umumnya. Dari Gambar 4.11 dapat dilihat bahwa pada umumnya alasannya adalah tarif angkutan yang murah 99 responden, perilaku supir dan kernet 78 responden. Pelayanan supir dan kernet dimaksud adalah bahwa supir bus Damri tidak ugal-ugalan di jalan dan melayani penumpang dengan baik. Hal ini disebabkan bahwa secara administrasi pelayanan bus Damri bukan dinaungi oleh kelompok swasta tetapi pemerintah. Artinya supir bus Damri bukan untuk mengejar setoran setiap harinya. Gambar 4.21 Alasan responden menggunakan Bus Damri Sumber: Data lapangan, 2010

4.2.4 Kinerja Pelayanan Bus Damri

Transportasi merupakan salah satu elemen penting dari suatu daerah perkotaan. Fasilitas transportasi memiliki potensi untuk mengendalikan arah dan Universitas Sumatera Utara 74 besarnya perkembangan kota baik dalam sektor perekonomian maupun sektor lainnya. Transportasi merupakan bagian penting dari suatu kota, dimana kemajuan suatu kota dapat diukur dari seberapa jauh perkembangan dan kemajuan transportasi yang ada di kota tersebut Angkutan umum sebagai bagian dari sistem transportasi perkotaan merupakan salah satu kebutuhan masyarakat. Angkutan umum memberikan kontribusi yang besar dalam suatu system transportasi perkotaan. Untuk itu dibutuhkan suatu kinerja yang baik yang dapat menunjang keberdaan angkutan umum. Karakteristik tingkat pelayanan angkutan umum meliputi keamanan, kenyamanan, waktu perjalanan, frekuensi, biaya perjalanan serta kemudahan moda AASHTO, 1983

A. Trayek Medan - Binjai

Kinerja pelayanan bus Damri dapat dilihat dari faktor-faktor seperti headway, load factor, frekuensi dan waktu perjalanan. Dari pelayanan yang diberikan bus Damri dapatlah dianalisis terhadap keinginan pengguna Damri itu sendiri. Tabel 4.11 menunjukkan bahwa waktu antara kedatangan headway bus rata-rata ± 32 menit Universitas Sumatera Utara 75 Tabel 4.11 Headway Bus Damri Trayek Medan - Binjai RIT I RIT II RIT III RIT IV No bus Pukul Hw menit Pukul Hw menit Pukul Hw menit Pukul Hw menit 4261 7.45 10.05 12.50 15.50 25 55 40 30 4260 8.10 11.00 13.35 16.20 20 25 25 25 4265 8.30 11.25 14.00 16.45 25 25 40 45 4263 8.55 11.50 14.40 17.30 20 40 30 35 4266 9.15 12.30 15.10 18.05 Rata-rata headway menit 23 36 34 34 Sumber: Hasil penelitian, 2010 Headway adalah waktu antara kedatangankeberangkatan kendaraan pertama dengan kedatangankeberangkatan kendaraan berikutnya yang diukur pada satu titik pengamatan di terminal atau waktu antara kendaraan yang melintas pada ruas jalan. Headway yang ideal adalah 5–10 menit Abubakar, 1996. Sedangkan menurut keputusan Direktur Jendral Perhubungan Darat no. 274HK.105DRJD1996, waktu tunggu di pemberhentian bus rata-rata 5-10 menit dan maksimum 10-20 menit guna menjamin kepastian pelayanan Kondisi ideal headway masih jauh dari kondisi ideal, sehingga ini menjadi kendala bagi pengguna angkutan bus Damri. Load Factor Faktor Muat adalah perbandingan antara jumlah penumpang yang ada dalam kendaraan dengan kapasitas kendaraan tersebut, dinyatakan dalam . Kapasitas seats untuk trayek Medan Binjai adalah 39 seats Tabel 4.12 sampai 4.14 menunjukkan Load factor pada Pos I, Pos II dan Pos III Universitas Sumatera Utara 76 Trayek Medan Binjai. Terlihat bahwa Load Factor melebihi kapasitas ideal suatu angkutan umum. Load Factor yang ideal adalah 70 Abubakar, 2006. Kondisi ini memungkinkan penumpang tidak duduk dengan nyaman didalam kendaraan dan berdesak-desakan Tabel 12 terlihat bahwa pada Pos I rata-rata LF adalah 28 . Pos II Tabel 4.13 terlihat bahwa kenaikan jumlah penumpang yang meningkat LF 110 . Pada Pos III pun LF rata-rata 112. Melihat kondisi Load factor yang sedemikian meningkat menyebabkan beberapa penumpang tidak mendapat tempat duduk. Selasar bus yang tersedia juga sangat minim sehingga kenyamanan penumpang yang duduk dan berdiripun menjadi berkurang. Sesuai teori yang dikemukan oleh Tamin 2000 bahwa aspek negatif atau kelemahan angkutan umum bahwa adanya kelebihan penumpang. Tetapi kondisi kelebihan penumpang ini tidak hanya terjadi pada jam sibuk. Hal ini dimungkinkan karena sedikitnya armada bus Damri untuk trayek Medan Binjai 5 unit SO Tabel 4.12 Load Factor Bus Damri Pos I Trayek Medan - Binjai RIT I RIT II RIT III RIT IV No bus Pnp LF Pnp LF Pnp LF Pnp LF 4261 3 7,69 8 20,51 18 46,15 15 38,46 4260 3 7,69 18 46,15 6 15,38 20 51,28 4265 3 7,69 10 25,64 10 25,64 18 46,15 4263 5 12,82 7 17,95 15 38,46 18 46,15 4266 3 7,69 10 25,64 15 38,46 21 53,85 Rata-rata Load Factor 9,40 29,91 26,50 47,86 Catatan: Pnp = penumpang LF = Load factor Sumber: Data penelitian, 2010 Universitas Sumatera Utara 77 Tabel 4.13 Load Factor Bus Damri Pos II Trayek Medan - Binjai RIT I RIT II RIT III RIT IV No bus Pnp LF Pnp LF Pnp LF Pnp LF 4261 47 120,51 41 105,13 42 107,69 43 110,26 4260 42 107,69 45 115,38 44 112,82 40 102,56 4265 45 115,38 39 100,00 46 117,95 39 100,00 4263 40 102,56 45 115,38 41 105,13 49 125,64 4266 43 110,26 40 102,56 39 100,00 41 105,13 Rata-rata Load factor 108,55 110,26 111,97 109,40 Sumber: Data penelitian, 2010 Tabel 4.14 Load Factor Bus Damri Pos III Trayek Medan - Binjai RIT I RIT II RIT III RIT IV No bus Pnp LF Pnp LF Pnp LF Pnp LF 4261 47 120,51 41 105,13 42 107,69 42 107,69 4260 44 112,82 45 115,38 44 112,82 45 115,38 4265 40 102,56 38 97,44 46 117,95 42 107,69 4263 39 100,00 48 123,08 42 107,69 49 125,64 4266 43 110,26 45 115,38 43 110,26 45 115,38 Rata-rata Load factor 105,13 111,97 112,82 116,24 Sumber: Data penelitian, 2010 Waktu Perjalanan adalah waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk menempuh panjang rute pada trayeknya atau waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk menempuh rute dari terminal asal sampai terminal tujuan. Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Darat no. 274HK.105DRJD1996, yaitu menyatakan bahwa lama perjalanan kedari tempat tujuan setiap hari tidak lebih dari 2 dan 3 jam. Sedangkan standar yang ideal untuk waktu perjalanan adalah. Universitas Sumatera Utara 78 60–90 menit. Kondisi ini memungkinkan penumpang sampai di lokasi tujuan dengan fisik yang baik dan tidak cepat lelah dalam melakukan perjalanan Abubakar, 1996. Dari Tabel 4.15 didapat waktu perjalanan bus damri Trayek Medan Binjai berkisar 165 menit 2 jam 45 menit dari dan ke tujuan atau berkisar 90 menit satu kali perjalanan. Ini masih dalam kondisi ideal bagi angkutan Damri. Tabel 4.15 Waktu Perjalanan Bus Damri Trayek Medan - Binjai RIT I RIT II RIT III RIT IV No bus Pukul Waktu menit Pukul Waktu menit Pukul Waktumenit Pukul 4261 7.45 10.05 12.50 15.50 140 165 180 4260 8.10 11.00 13.35 16.20 170 155 165 4265 8.30 11.25 14.00 16.45 175 145 165 4263 8.55 11.50 14.40 17.30 175 170 170 4266 9.15 12.30 15.10 18.05 165 160 175 Waktu Perjalanan menit 165 159 171 Sumber: Data penelitian, 2010

B. Trayek Medan - Lubuk Pakam

Trayek Medan - Lubuk Pakam mempunyai Headway waktu antara kedatangankeberangkatan kendaraan pertama dengan kedatangankeberangkatan kendaraan rata-rata 25 menit lihat Tabel 4.16. Kondisi inipun masih jauh dari kondisi ideal yan disarankan oleh Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Darat no. 274HK.105DRJD1996 serta yang dikemukakan oleh Abubakar 2006. Lamanya waktu menunggu kedatangan bus menyebabkan ketidaknyamanan pengguna. Universitas Sumatera Utara 79 Load factor Faktor Muat adalah perbandingan antara jumlah penumpang yang ada dalam kendaraan dengan kapasitas kendaraan tersebut, dinyatakan dalam . Kapasitas seats untuk trayek Medan Lubuk Pakam rata-rata 45 seats Tabel 4.17 sampai 4.19 menunjukkan Load factor pada Pos I, Pos II dan Pos III Trayek Medan Binjai. Terlihat bahwa Load factor melebihi kapasitas ideal suatu angkutan umum. Load factor yang ideal adalah 70 Abubakar, 2006. Kondisi ini memungkinkan penumpang tidak duduk dengan nyaman didalam kendaraan, berdesak-desakan serta udara yang pengap. Tabel 12 terlihat bahwa pada Pos I rata-rata LF adalah 61 . Tabel 4.13 terlihat bahwa pada Pos II jumlah penumpang meningkat LF rata-rata 105 demikian pula pada Pada Pos III LF rata-rata 105. Tabel 4.16 Headway Bus Damri Trayek Medan - Lubuk Pakam RIT I RIT II RIT III RIT IV No bus Pukul Hw menit Pukul Hw menit Pukul Hw menit Pukul Hw menit 3361 06.15 10.30 13.50 16.55 15 25 20 25 4141 06.30 10.55 14.10 17.20 40 20 30 20 4132 08.10 11.15 14.40 17.40 40 25 10 25 4135 08.50 11.40 14.50 18.05 10 30 20 20 3744 09.00 12.10 15.10 18.25 20 10 30 20 3339 09.20 12.20 15.40 18.45 20 30 20 35 4138 09.40 12.50 16.00 19.10 30 40 50 - 4134 10.20 13. 30 16.50 - Rata-rata headway menit 25 26 26 24 Sumber: Data penelitian, 2010 Universitas Sumatera Utara 80 Kondisi Load factor yang sedemikian meningkat menyebabkan beberapa penumpang tidak mendapat tempat duduk. Selasar bus yang tersedia juga sangat minim sehingga kenyamanan penumpang yang duduk dan berdiripun menjadi berkurang. Begitujuga dengan sirkulasi udara menjadi pengap karena pendingin ruangan tidak sesuai dengan kapasitas yang ada. Teori yang dikemukan oleh Tamin 2000 bahwa aspek negatif atau kelemahan angkutan umum bahwa adanya kelebihan penumpang. Tetapi kondisi kelebihan penumpang ini tidak hanya terjadi pada jam sibuk. Hal ini dimungkinkan karena sedikitnya armada bus Damri untuk trayek Medan Binjai 8 unit SO Tabel 4.17 Load Factor Bus Damri Pos I Trayek Medan - Lubuk Pakam RIT I RIT II RIT III RIT IV No bus Pnp LF Pnp LF Pnp LF Pnp LF 4261 20 44,44 21 46,67 33 73,33 17 37,78 4260 34 75,56 23 51,11 33 73,33 20 44,44 4265 45 100,00 16 35,56 15 33,33 35 77,78 4263 40 88,89 36 80,00 35 77,78 36 80,00 4266 14 31,11 26 57,78 25 55,56 31 68,89 4261 21 46,67 28 62,22 25 55,56 15 33,33 4260 37 82,22 12 26,67 20 44,44 19 42,22 4265 29 64,44 22 48,89 47 104,44 30 66,67 Rata-rata Load factor 70 52 63 59 Catatan: Pnp = penumpang LF = Load factor Sumber: Data penelitian, 2010 Universitas Sumatera Utara 81 Tabel 4.18 Load Factor Bus Damri Pos II Trayek Medan - Lubuk Pakam RIT I RIT II RIT III RIT IV No bus Pnp LF Pnp LF Pnp LF Pnp LF 4261 45 100,00 37 82,22 57 126,67 58 128,89 4260 47 104,44 49 108,89 59 131,11 59 131,11 4265 48 106,67 55 122,22 35 77,78 45 100,00 4263 39 86,67 51 113,33 49 108,89 53 117,78 4266 29 64,44 54 120,00 50 111,11 57 126,67 4261 41 91,11 41 91,11 51 113,33 45 100,00 4260 39 86,67 48 106,67 49 108,89 50 111,11 4265 43 95,56 42 93,33 47 104,44 45 100,00 Rata-rata Load factor 91 108 108 112 Sumber: Data penelitian, 2010 Tabel 4.19 Load Factor Bus Damri Pos III Trayek Medan - Lubuk Pakam RIT I RIT II RIT III RIT IV No bus Pnp LF Pnp LF Pnp LF Pnp LF 4261 45 100,00 39 86,67 55 122,22 55 122,22 4260 45 100,00 45 100,00 58 128,89 55 122,22 4265 49 108,89 53 117,78 40 88,89 45 100,00 4263 40 88,89 53 117,78 45 100,00 44 97,78 4266 30 66,67 57 126,67 48 106,67 51 113,33 4261 42 93,33 41 91,11 52 115,56 45 100,00 4260 45 100,00 45 100,00 49 108,89 50 111,11 4265 43 95,56 42 93,33 47 104,44 56 124,44 Rata-rata Load factor 93 107 108 110 Sumber: Data penelitian, 2010 Waktu Perjalanan adalah waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk menempuh panjang rute pada trayeknya atau waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk menempuh rute dari terminal asal sampai terminal tujuan. Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Darat no. 274HK.105DRJD1996, yaitu Universitas Sumatera Utara 82 menyatakan bahwa lama perjalanan kedari tempat tujuan setiap hari tidak lebih dari 2 dan 3 jam. Sedangkan standar yang ideal untuk waktu perjalanan adalah 60–90 menit. Kondisi ini memungkinkan penumpang sampai di lokasi tujuan dengan fisik yang baik dan tidak cepat lelah dalam melakukan perjalanan Abubakar, 1996. Dari Tabel 4.15 didapat waktu perjalanan bus damri Trayek Medan Lubuk Pakam berkisar 194 menit 3 jam 14 menit dari ke tujuan atau berkisar 97 menit satu kali perjalanan. Tabel 4.20 Waktu Perjalanan Bus Damri Trayek Medan - Lubuk Pakam RIT I RIT II RIT III RIT IV No bus Pukul Waktu menit Pukul Waktu menit Pukul Waktu menit Pukul 3361 06.15 10.30 13.50 16.55 255 200 185 4141 06.30 10.55 14.10 17.20 255 205 170 4132 08.10 11.15 14.40 17.40 185 205 180 4135 08.50 11.40 14.50 18.05 170 190 195 3744 09.00 12.10 15.10 18.25 180 180 195 3339 09.20 12.20 15.40 18.45 180 200 185 4138 09.40 12.50 16.00 19.10 190 190 190 4134 10.20 13. 30 16.50 - 190 200 Waktu menit 201 196 186 Sumber: Data penelitian, 2010

4.3 Analisis Persepsi