87
4.3.2 Analisa Persepsi Pengguna Bus damri
Walgito 2003 dalam Wibowo dalam hal ini berpendapat bahwa persepsi manusia ditentukan oleh pengalaman masa lalu dan hal lain yang termasuk dalam
apa yang disebut sebagai faktor personal. Persepsi pengguna angkuatan umum dapat terbentuk melalui pengalaman mengenai informasi yang diperolehnya dari
perbuatan kesadaran seperti melihat, mendengar dan mengerti. Apabila pengalaman masa lalu terhadap apa yang diharapkan positif maka dalam kontak
yang terjadi pada dirinya dengan apa yang muncul akan positif pula, persepsi yang terjadi pada individu tersebut akan menjadi positif, demikian pula sebaliknya.
Persepsi pengguna angkutan umum Bus Damri analisis dari hasil survey yang dilakukan yaitu jawaban optimis adalah jumlahpersentase yang menjawab
sangat baik dan baik, sedangkan jawaban cukup tidak diikutkan karena dianggap ragu-ragu. Sedangkan jawaban pesimis merupakan jumlahpersentase yang
menjawab kurang baik dan cukup. Net Balance saldo bersih adalah hasil pengurangan jawaban optimis dengan jawaban pesimis. Bila Saldo bersih dari
50 menyatakan bahwa pengguna Bus Damri cenderung optimis dengan kinerja Bus Damri. Jawaban 50, pengguna bus damri cenderung pesimis terhadap
kinerja pelayanan bus Damri.
Hasil Saldo bersih dapat dilihat pada Tabel 4.22 berikut. Hasil yang diperoleh bahwa untuk persepsi pengguna Bus Damri menyatakan bahwa
biayatarif angkutan umum relatif murah 68. Hasil saldo bersih ini 50 yang artinya bahwa penggunapenumpang Bus Damri optimis terhadap tarif
Universitas Sumatera Utara
88
angkutan yang diberikan Bus Damri. Status pelayanan dapat memberikan dampak positif dan dampak negatif, sehingga pengguna akan mengalami pengalaman
positif dan negatif. Pada umumnya pengguna mengekspresikan pengalaman negatifnya sebagai sebuah pengaduan TRB dalam Rachmatia, 2009. Pengaduan
tersebut seharusnya tidak hanya dilihat sebagai refleksi negatif dari status pelayanan, melainkan sebagai sebuah indikator untuk meningkatkan pelayanan
dari angkutan umum tersebut Silkunas, 1993
Hasil saldo bersih yang bernilai negatif menunjukkan bahwa penggunapenumpang Bus Damri pesimis terhadap kinerja sistem pelayanan yang
diberikan oleh Bus Damri. Hasil saldo bersih bernilai minus adalah pada:
a.
Mudah dijumpai. Jumlah armada bus Damri siap operasi SO yang terbatas, menyebabkan
waktu perjalanan headway menjadi lama. Waktu Perjalanan adalah waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk menempuh panjang rute pada trayeknya
atau waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk menempuh rute dari terminal asal sampai
terminal tujuan. Standar yang ideal untuk waktu perjalanan adalah 60–90 menit. Kondisi ini memungkinkan penumpang sampai di lokasi tujuan dengan
fisik yang baik dan tidak cepat lelah dalam melakukan perjalanan Abubakar, 1996.
b.
Fasilitas dalam bus seperti tempat duduk yang bersih, empuk dan pendingin ruangan yang berfungsi baik. Fasilitas ini tidak dijumpai pada bus Damri. Bus
Damri hanya dibersihkan pada awal keberangkatan pertama. Pendingin
Universitas Sumatera Utara
89
ruangan tidak berfungsi dengan baik pada saat kondisi normal apalagi pada saat isi penumpang penuh duduk dan tegak, pendingin ruangan tidak
berfungsi sama sekali. Akibatnya kenyamanan berkurang, beberapa teori yang dikemukakan Tamin 2000, Amina 2007, Juwono dan Kubota 2007 dan
Abubakar 1996 bahwa kenyamanan merupakan penting dalam mengunakan angkutan umum. Kenyamanan bisa bersifat eksternal maupun internal didalam
bus.
c.
Kapasitas penumpang seharusnya sesuai dengan jumlah seats yang ada sehingga kenyamanan dan keamanan selama perjalanan lebih terjamin. Yang
terjadi adalah supir dan kernet tetap menambah jumlah penumpang, walaupun kapasitas sudah maksimum. Kapasitas yang nyaman bila load factor
maksimum 70 Abubakar dan Dephubdat, 1996 tetapi inipun tidak dapat difasilitasi oleh bus Damri. Kelebihan loadfactor menyebabkan kurangnya
kenyamanan dalam menggunakan bus Damri
d.
Waktu tunggu diterminal yang lama, membuat penggunapenumpang bus damri merasakan ketidaknyamanan dalam menunggu di terminal, apalagi tidak
adanya halte khusus penunggu.
Pelayanan angkutan publik yang buruk menurut Amina, 2007 adalah tingkat pelayanan yang rendah yang meliputi waktu tunggu yang tinggi, lamanya
waktu perjalanan, ketidakyamanan dan keamanan di dalam angkutan umum. Belum adanya keterpaduan dan kurangnya keterpautan moda menyebabkan
pengguna angkutan umum harus berulangkali berganti moda untuk sampai
Universitas Sumatera Utara
90
ketempat tujuannya. Ini akan menyebabkan biaya tinggi akibat rendahnya aksesibilitas dan kurang baiknya jaringan pelayanan angkutan umum.
Tabel 4.22 Analisis Saldo Bersih Persentase
No Persepsi pengguna
penumpang bus Damri Jawaban
optimis Jawaban
pesimis Saldo
Bersih
1 2
3
4 5
6 7
8 9
10 Murah
Aman Langsung sampai ke
tujuan Mudah dijumpai
Bersih Pelayanan Sopir dan
kernet Fasilitas dalam bus
Kapasitas penumpang Waktu tunggu di terminal
Tempat menaikkan menurunkan penumpang
69 56
43 25
34
53 27
18 17
39 1
35 41
65 34
22 55
67 65
43 68
21
2 -40
31 -28
-49 -48
-4
Sumber: Data Penelitian, 2010
4.4 Analisis Crosstab dan Chi-square