Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal yang selanjutnya disebut dengan Daftar Negatif Investasi DNI. b. Manfaat secara praktis Pembahasan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para pembaca baik kalangan akademisi maupun para pelaku usaha di bidang ekonomi, baik pelaku usaha nasional maupun pelaku usaha transnasional mengingat pemberlakuan perundang- undangan dan hukum yang mendukung jaminan usaha merupakan faktor yang mempengaruhi pelaku usaha untuk menanamkan investasinya 7 , yang tampak melalui kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka memenuhi komitmennya untuk menciptakan suasana investasi yang kondusif bagi pelaku investasi juga kenyamanan dan keamanan masyarakat melaksanakan dan menikmati manfaat kegiatan investasi penanaman modal di Indonesia.

D. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini yang berjudul: “TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KEBIJAKAN DAFTAR NEGATIF INVESTASI DALAM KEGIATAN PENANAMAN MODAL DI INDONESIA” merupakan hasil pemikiran penulis sendiri tanpa adanya penjiplakan dari hasil karya orang lain yang dapat merugikan pihak-pihak tertentu dan judul skripsi ini belum pernah ditulis di Fakultas Hukum 7 Soedjono Dirdjosisworo, Hukum Perusahaan Mengenai Penanaman Modal di Indonesia, Bandung: Mandar Maju, 1999, hal. 226. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara. Dengan demikian keaslian penulisan skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis, terutama secara ilmiah atau secara akademik.

E. Tinjauan Kepustakaan

Kebijakan pemerintah yang dimaksud dalam penulisan skripsi ini adalah sumber hukum yang dalam hal ini mengenai bidang investasi yang ada di Indonesia, yang terangkum menjadi keseluruhan peraturan perundang-undangan investasi di Indonesia, yang berkreteriakan sebagai berikut: 8 1.peraturan perundang-undangan yang merupakan latar belakang peraturan perundang-undangan di bidang penanaman modal; 2.peraturan perundang-undangan yang langsung mengatur kegiatan penanaman modal: 3.peraturan perundang-undangan yang mengatur materi penanaman modal; 4.peraturan perundang-undangan yang secara langsung dan tidak langsung menunjang dan memberi fasilitas pada penyeleggaraan penanaman modal; 5.peraturan perundang-undangan lainnya yang karena bentuk, sifat, ruang, lingkupnya tidak termasuk kriteria di atas, akan tetapi berpengaruh kepada pelaksanaan kegiatan penanaman modal. Lebih lanjut mengenai apa-apa saja yang termasuk kebijakan pemerintah tersebut, antara lain berupa: Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan 8 Sumantoro, Peranan Perusahaan Multinasional Dalam Pembangunan Negara yang Sedang Berkembang dan Implikasinya di Indonesia, Bandung: Alumni, 1998, hal. 136. Universitas Sumatera Utara Instruksi Presiden, Keputusan Menteri, Keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM, Keputusan Bank Indonesia, dan Surat Edaran. 9 Yang dimaksud dengan modal capital adalah uang yang dipakai untuk investasi. 10 Modal juga dapat diartikan sebagai uang atau benda yang ditanamkan dalam suatu usaha yang produktif dan selanjutnya merupakan peranan penting ketika bank mengadakan analisis kredit terhadap nasabahnya. 11 Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis. 12 Adapun yang dimaksud dengan penanaman modal dalam ensiklopedia ekonomi keuangan perdagangan, dijelaskan istilah investasi, penanaman modal digunakan untuk “Penggunaan atau pemakaian sumber-sumber ekonomi untuk produksi barang-barang produsen atau barang-barang produsen atau barang-barang konsumen. Dalam arti yang semata-mata bercorak keuangan, investment mungkin berarti penempatan dana-dana kapital dalam suatu perusahaan dalam jangka waktu yang relatif panjang, supaya memperoleh suatu hasil yang teratur dan maksimum keamanan. 13 9 Ibid. 10 Kunarjo, Glosarium Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Jakarta: UI Press, 2003, hal. 205. 11 Aliminsyah Padji, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan, Bandung: Yrama Widya, 2003, hal. 427. 12 Undang-Undang Penanaman Modal, op. cit., Psl. 1 angka 7. 13 Sentosa Sembiring, Hukum Investasi, Bandung: Nuansa Aulia, 2007, hal. 56. Universitas Sumatera Utara Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. 14 Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. 15 Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. 16 Penanam modal adalah perseorangan atau badan usaha yang melakukan penanaman modal yang dapat berupa penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing. 17 Penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia. 18 Penanam modal asing adalah adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, danatau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia. 19 14 Undang-Undang Penanaman Modal, op. cit., Psl. 1 angka 1. 15 Ibid., Psl. 1 angka 2. 16 Ibid., Psl. 1 angka 3. 17 Ibid., Psl. 1 angka 4. 18 Ibid., Psl. 1 angka 5. Universitas Sumatera Utara Pasar modal adalah kegiatan yang berkenaan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan. 20 Daftar Negatif Investasi DNI merupakan suatu daftar yang mengatur mengenai bidang-bidang usaha apa saja yang terbuka untuk penanaman modal dan bidang-bidang usaha apa saja yang tertutup bagi penanaman modal. 21

F. Metode Penulisan