e. Gubernur yang bersangkutan;
f. Kepala PDPPM bagi izin usaha yang diterbitkan PTSP di PDPPM atau PTSP
di PDKPM; g.
Kepala PDKPM bagi izin usaha yang diterbitkan PTSP di PDPPM atau PTSP di PDPPM.
Izin usaha atau izin usaha perluasan atau izin usaha penggabungan perusahaan penanaman modal merger diterbitkan selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja sejak
diterimanya permohonan yang lengkap dan benar.
108
Izin usaha perubahan diterbitkan selambat-lambatnya 5 lima hari kerja sejak diterimanya permohonan yang lengkap
dan benar.
109
Adapun perizinan lainnya seperti, izin lokasi, persetujuan pemanfaatan ruang, izin mendirikan bangunan IMB, izin gangguan UUGHO, surat izin pengambilan
air tanah, tanda daftar perusahaan, hak atas tanah, serta izin-izin lainnya diatur mengikuti ketentuan yang dikeluarkan oleh instansi tekniskepala LPND terkait,
gubernur, bupatiwalikota.
E. Fasilitas
Pada dasarnya investor, baik investor domestik maupun investor asing yang
menanamkan investasi di Indonesia diberi berbagai kemudahan melalui pemberian
108
Pasal 45 ayat 8 Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Tata Cara Permohonan Penanaman.
109
Pasal 45 ayat 9 Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Tata Cara Permohonan Penanaman.
Universitas Sumatera Utara
berbagai fasilitas. Pemberian fasilitas atau kemudahan-kemudahan tersebut dapat kita
lihat pada Bab X mulai dari Pasal 18 sampai dengan Pasal 24 Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Fasilitas penanaman modal diberikan kepada penanaman modal yang:
110
a. melakukan perluasan usaha; atau
b. melakukan penanaman modal baru.
Dalam memberi fasilitas penanaman modal kepada investor, pemerintah tidak memberikan begitu saja. Sebab pemerintah telah menyusun kriteria-kriteria investor
yang berhak mendapatkan fasilitas penanaman modal dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.
Kriteria investor yang akan mendapat fasilitas penanaman modal ditentukan dalam Pasal 18 ayat 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007. Ada sepuluh kriteria
dari investor yang akan mendapat fasilitas penanaman modal. Kriteria itu meliputi:
111
1. menyerap banyak tenaga kerja;
2. termasuk skala prioritas tinggi;
3. termasuk pembangunan infrastruktur;
4. melakukan alih teknologi;
5. melakukan industri pionir;
6. berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan, atau daerah lain
yang dianggap perlu;
110
Salim H. S. dan Budi Sutrisno, op. cit., hal. 273.
111
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
7. menjaga kelestarian lingkungan hidup;
8. melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi;
9. bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengah, atau koperasi; atau
10. industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan yang
diproduksi di dalam negeri. Apabila salah satu kriteria itu telah dipenuhi, maka dianggap cukup bagi
pemerintah untuk memberikan fasilitas atau kemudahan kepada investor. Ada sepuluh bentuk fasilitas atau kemudahan yang diberikan kepada investor, baik itu
investor domestik maupun invesstor asing. Kesepuluh fasilitas itu, disajikan berikut ini:
112
1. Fasilitas PPh melalui pengurangan penghasilan neto.
2. Pembebasan atau keringanan bea masuk impor barang modal yang belum bisa
diproduksi dalam negeri. 3.
Pembebasan bea masuk bahan baku atau penolong untuk keperluan produksi tertentu.
4. Pembebasan atau penangguhan Pajak Penghasilan PPN atas impor barang
modal; 5.
Penyusutan atau amortisasi yang dipercepat. 6.
Keringanan PBB. 7.
Pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan badan. 8.
Fasilitas hak atas tanah.
112
Ibid., hal. 274.
Universitas Sumatera Utara
9. Fasilitas pelayanan keimigrasian.
10. Fasilitas perizinan impor.
F. Hak dan Kewajiban Penanam Modal