BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Lahirnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
dapat dikatakan merupakan suatu kemajuan besar dalam kegiatan penanaman modal asing secara langsung foreign direct investment di Indonesia. Berbagai
pengaturan penting yang terkait erat dengan upaya peningkatan investasi asing dari sisi pemerintah dan kepastian berinvestasi dari sisi penanam modal investor,
seperti; bentuk badan usaha dalam melaksanakan penanaman modal, asas dan tujuan penanaman modal, bidang usaha yang boleh dimasukin bagi kegiatan
penanaman modal asing, perizinan, pemberian fasilitas, hak dan kewajiban penanam modal, serta cara penyelesaian sengketa telah diatur di dalamnya.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 juga memuat kebijakan dasar yang menjamin pemberian perlakuan yang sama bagi penanam modal asing PMA dan
penanam modal dalam negeri PMDN. 2.
Kebijakan Daftar Negatif Investasi DNI tidak dapat diberlakukan terhadap penanaman modal asing yang dilakukan melalui Pasar Modal, karena Daftar
Universitas Sumatera Utara
Negatif Investasi DNI merupakan peraturan pelaksana dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan hanya berlaku terhadap
kegiatan penanaman modal asing yang dilakukan secara langsung foreign direct investment. Hal tersebut telah dipertegas pula dalam Pasal 4 Peraturan Presiden
Nomor 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal.
3. Kebijakan Daftar Negatif Investasi DNI dapat dikatakan tidak bertentangan
dengan kesepakatan-kesepakatan perdagangan internasional, seperti TRIMs, GATS, dan Domestic Regulations. Karena tidak ada satu pun ketentuan yang ada
dalam World Trade Organization WTO yang melarang pemerintah host country untuk menerapkan pembatasan bidang usaha dalam kebijakan penanaman
modalnya. Selain itu, persyaratan-persyaratan yang termuat dalam Daftar Negatif Investasi DNI juga tidak bertentangan dengan Article III dan XI GATT dan
Agreement on TRIMs sama sekali tidak melarang persyaratan penanaman modal seperti kewajiban joint venture, pembatasan pemilikan saham asing, kemitraan
dengan UKMK, alih teknologi serta persyaratan-persyaratan lainnya yang berkenaan dengan upaya melindungi lingkungan hidup seperti persyaratan yang
ada di dalam Daftar Negatif Investasi DNI. Persyaratan-persyaratan yang termuat dalam Daftar Negatif Investasi DNI termasuk kategori pada fase entry
appropal perusahaan belum berdiri dan penerapan persyaratan yang demikian sama sekali tidak bertentangan dengan GATS. Dan dalam hubungannya dengan
Universitas Sumatera Utara
Domestic Regulations, Daftar Negatif Investasi DNI dapat dikatakan telah sesuai dengan apa yang diatur Article VI: 4 GATS.
B. Saran