Status Sosial Social Class

35

2.2.6.2 Faktor Sosial

Pemakaian bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga oleh faktor-faktor nonlinguistik. Faktor tersebut antara lain yaitu faktor sosial dan faktor situasional. Faktor sosial yang mempengaruhi pemakaian bahasa yaitu status sosial, tingkat pendidikan, usia, dan jenis kelamin.

1. Status Sosial Social Class

Status sosial yang mempengaruhi pemakaian bahasa yaitu kelas sosial. Kelas sosial social class mengacu kepada golongan masyarakat yang mempunyai kesamaan tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi, pekerjaan, pendidikan, kedudukan, kasta, dan sebagainya Sumarsono dan Partana 2004: 43. Batasan tersebut juga sejalan dengan pandangan Abdulsyani 1994: 89, bahwa kelas sosial adalah suatu kelompok manusia yang di dalamnya terdapat pembedaan atas subkelompok yang didasarkan pada kesamaan derajat. Anggota subkelompok ini relatif mempunyai hubungan lebih erat daripada golongan yang ada pada subkelompok yang lain. Faktor utama dalam penentuan kelas yaitu jenis kelamin, aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, tipe rumah tinggal, jenis kegiatan rekreasi jabatan dalam berbagai organisasi, dan sebagainya. Masing-masing kelas tersebut mempunyai nilai dan pengakuan yang berbeda menurut pandangan masyarakat, bergantung kepada kepentingan pada saat tertentu. Dalam kelompok kelas itu pun terdapat perbedaan yang sekaligus menunjukkan tinggi rendahnya status seseorang. 36 Koentjaraningrat dalam Suwito 1991: 30 membedakan kelas sosial masyarakat Jawa menjadi empat tingkatan secara vertikal: wong cilik, wong saudagar, priyayi, dan ndara, di samping perbedaan horizontal, wong abangan dan santri. Clifford Geetz membedakan menjadi tiga kelompok tingkatan: 1 priyayi; 2 bukan priyayi tetapi berpendidikan dan bertempat tinggal di kota; dan 3 petani dan orang kota yang tidak berpendidikan. Sementara itu, berdasarkan tingkat sosial ekonomi, Trudgill dalam Suwito 1991: 33 membedakan masyarakat Norwegia menjadi lima tingkat; kelas pekerja bawahan, kelas menengah, kelas atas, kelas menengah bawah, dan menengah atas. Status sosial merupakan salah satu unsur dari stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial social stratification adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat secara hierarkis. Perwujudannya adalah adanya kelas-kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah Sorokin dalam Abdulsyani 1994: 82. Ada beberapa ciri umum tentang faktor-faktor yang menentukan adanya stratifikasi sosial, yaitu: 1. pemilikan atas kekayaan yang bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran; artinya strata dalam kehidupan masyarakat dapat diihat dari nilai kekayaan seseorang dalam bermasyarakat. 2. status atas dasar fungsi dan pekerjaan, misalnya sebagai dokter, dosen, buruh atau pekerja teknis dan sebagainya; semua ini sangat menentukan status seseorang dalam masyarakat. 37 3. kesalahan seseorang dalam beragama; jika seseorang sunguh-sungguh penuh dengan ketulusan dalam menjalankan agamanya, maka status seseorang tadi akan dipandang lebih tinggi oleh masyarakat. 4. status atas dasar keturunan, artinya keturunan dari orang yang dianggap terhormat ningrat merupakan ciri seseorang yang memiliki status tinggi dalam masyarakat. 5. latar belakang rasial dan lamanya seseorang atau sekelompok orang tinggal pada suatu tempat. 6. status atas dasar jenis kelamin dan umur seseorang. Pada umumnya seseorang yang lebih tua umurnya lebih dihormati dan dipandang tinggi statusnya dalam masyarakat. Begitu juga jenis kelamin; laki-laki pada umumnya dianggap lebih tinggi statusnya dalam keluarga dan dalam masyarakat.

2. Tingkat Pendidikan