37
3. kesalahan seseorang dalam beragama; jika seseorang sunguh-sungguh penuh
dengan ketulusan dalam menjalankan agamanya, maka status seseorang tadi akan dipandang lebih tinggi oleh masyarakat.
4. status atas dasar keturunan, artinya keturunan dari orang yang dianggap
terhormat ningrat merupakan ciri seseorang yang memiliki status tinggi dalam masyarakat.
5. latar belakang rasial dan lamanya seseorang atau sekelompok orang tinggal
pada suatu tempat. 6.
status atas dasar jenis kelamin dan umur seseorang. Pada umumnya seseorang yang lebih tua umurnya lebih dihormati dan dipandang tinggi statusnya dalam
masyarakat. Begitu juga jenis kelamin; laki-laki pada umumnya dianggap lebih tinggi statusnya dalam keluarga dan dalam masyarakat.
2. Tingkat Pendidikan
Menurut Bernadib 1985: 25, pendidikan hendaknya tidak hanya menyampaikan pengetahuan kepada anak didik untuk diterima saja, tetapi yang
lebih penting adalah melatih kemampuan berpikir dan memilih di antara beberapa alternatif yang tersedia.
Alternatif-alternatif yang mungkin dihadapi mereka pada saat tertentu mungkin akan membingungkan mereka, namun dalam waktu yang tidak terlalu
lama mereka akan dapat mengerti, hal mana yang sebaiknya mereka pilih dan hal mana yang sebaiknya tidak mereka pilih.
38
Dasar pendidikan pada setiap orang akan membawa pengaruh pada cara seseorang berbicara. Dia akan cenderung memiliki kemampuan untuk dapat
menahan diri tidak berbicara hal-hal yang seharusnya tidak perlu, termasuk mengungkapkan emosinya dengan perkataan yang kasar.
Orang yang berpendidikan cenderung lebih mudah mambawa diri dalam berbagai lingkungan dan suasana sehingga ungkapan emosinya pada beberapa
kesempatan tertentu dapat dijadikan sebagai alat untuk mengakrabkan antarpenutur. Dengan demikian, kemampuan atau kepandaian seseorang dalam
mengolah ungkapan emosi akan dapat membawa keuntungan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Sebaliknya, orang yang tidak berpendidikan cenderung
mengungkapkan emosinya dengan bahasa yang tidak ditutup-tutupi. Apa yang dilihat atau dirasakan, akan diungkapkan tanpa memperhatikan lingkungan
sekitar. Tingkat pendidikan yang mempengaruhi pemakaian ungkapan emosi
negatif yaitu: 1.
tingkat pendidikan SD 2.
tingkat pendidikan SMP 3.
tingkat pendidikan SMA 4.
tingkat pendidikan perguruan tinggi
3. Usia
Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemakaian bahasa seseorang. Seperti pepatah mengatakan jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup
39
banyak dirasai. Maksudnya, semakin tinggi usia seseorang semakin banyak kata yang dikuasainya, baik pemahamannya dalam bertutur bahasa, dan baik
pelajarannya Labov dan Fishman dalam Pateda 1987: 61. Adanya perbedaan usia, menimbulkan sedikit banyak bentuk ungkapan
emosi negatif yang dipakai. Misalnya saja, penjual berusia muda dalam mengungkapkan emosi negatif kepada pembeli yang berusia lebih tua, tidak
terlalu kasar.
4. Jenis Kelamin