1
Proses pembuatan susu bubuk formula di PT. sari husada unit II Kemudo Klaten
Oleh : Atik Irawati
H.3102026
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gizi sangat penting artinya bagi tubuh meskipun kadang disepelekan dengan tidak memperhatikan kecukupan nilai gizi dalam makanan. Namun seiring
perkembangannya masyarakat luas mulai menyadari pentingnya pemenuhan gizi dan kualitas bahan makanan disamping kecukupan dalam kuantitas. Susu
merupakan salah satu bahan makanan bergizi tinggi dengan protein tinggi digemari masyarakat sebagai pelengkap gizi sehari-hari.
Pengertian atau batasan mengenai kata susu, adalah hasil pemerahan dari sapi-sapi betina atau hewan menyusui lainnya yang dapat dimakan atau digunakan
sebagai bahan makanan yang sehat, tidak dikurangi komponen-komponennya dan tidak ditambah dengan bahan-bahan lainnya Hadiwiyoto, 1994.
Susu merupakan produk peternakan yang mudah tercemar dan mudah rusak, walaupun secara alami susu segar mempunyai sifat bakteriostatik, namun
demikian kemampuan bakteriostatik ini terbatas pada tingkat kontaminasi bakteri ke dalam susu tersebut. Apabila jumlah kontaminasi bakteri sangat tinggi, maka
susu akan cepat rusak. Kualitas susu sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pada suhu yang rendah dan sanitasi yang baik sifat bakteriostatik susu dapat tahan
sampai 24 jam. Kontaminasi bakteri pada susu dapat terjadi saat pemerahan, penanganan atau pengolahan pasca panen dan pemasaran.
Kelompok yang peka terhadap gizi terutama kebutuhan protein lebih banyak pada wanita-wanita hamil dan menyusui serta anak-anak mulai saat disapih
2 sampai umur 6 tahun. Meningkatnya jumlah kelompok ini akan menaikkan
kebutuhan protein terutama susu. Disamping susu bagi balita diperlukan bahan makanan tambahan dan pelengkap biasanya berupa bubur dari sereal yang
merupakan pemasok bahan pangan terbesar didunia. Tingginya kebutuhan harian akan pangan dari sereal dan protein terutama
susu mendorong kemajuan teknologi untuk pengolahan produk susu dan sereal agar tahan lama dan mudah didistribusikan keseluruh lapisan masyarakat tanpa
mengalami pengurangan nilai gizinya. Hal ini karena produk susu mudah rusak oleh kerja mikroorganisme, distribusi, suhu dan daya simpan yang pendek.
Sedangkan produk sereal biasanya mengalami pengurangan nilai gizi selama proses pengolahan sehingga sebagai bahan makanan balita kurang memenuhi nilai
gizinya. Oleh karena itu negara berkembang seperti Indonesia dimana konsumsi
terbesar adalah untuk sereal sehingga kebutuhan gizi dan protein yang terpenuhi hanya sedikit. PT. Sari Husada Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang
bertujuan untuk meningkatkan gizi dan protein pada masyarakat Indonesia dengan menggunakan teknologi pengeringan terhadap pengolahan susu segar dan
cerealia. Dengan pengolahan susu secara higienis diharapkan kualitas produknya terutama gizi dan protein sama yang dihasilkan oleh negara-negara maju.
Ada beberapa teknologi yang terus dikembangkan dalam pengolahan serta pengawetan susu. Salah satunya dengan mengurangi kadar air bahan sampai titik
tertentu dan dihasilkan produk berupa powder seperti yang dilakukan oleh PT. Sari Husada Tbk. Teknik pengeringan yang dilakukan oleh PT. Sari Husada Tbk.
adalah teknik semprot Spray Drying untuk produk susu dan teknik Drum Drier untuk produk cereal.
Istilah susu bubuk instan sudah sangat dikenal, khususnya susu bubuk untuk bayi. Susu bubuk instan khusus bayi dikenal masyarakat karena dapat digunakan
sebagai pengganti ASI Air Susu Ibu, terutama pada ibu-ibu yang tidak dapat menyusui bayinya sendiri atau sebagai makanan tambahan bagi bayi.
Produk susu PT. Sari Husada Tbk. dibuat dengan formulasi khusus bagi kelompok yang peka akan kebutuhan gizi dan disesuaikan dengan kondisi tubuh
3 orang Asia karena ketidaktahuan terhadap laktosa dimana hal ini berbeda dengan
orang barat. Demikian juga dengan bubur cereal yang diformulasikan khusus untuk balita dengan penambahan zat-zat gizi sesuai dengan prinsip-prinsip Hazard
Analysis and Critical Control Point HACCP tanpa mengurangi kualitas atau nilai gizi dari susu tersebut.
2. Tujuan