Pengelolaan Pasar Laguboti Perkembangan Pasar (Onan) Laguboti dari Tahun 1945 - 1999

40 Sebenarnya, hal ini bertujuan agar tidak terjadi tumpang tindih, di mana pada satu lokasi terdapat berbagai jenis barang dagangan dan juga menjaga kenyamanan bagi setiap pembeli yang berbelanja di pasar tersebut. Retribusi yang dikenakan per orang dan per hari sepenuhnya diserahkan kepada Dinas Pasar Kecamatan Laguboti.

3.3 Pengelolaan Pasar Laguboti

Pasar tradisional merupakan pusat aktifitas sebagian besar masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya mulai dari kebutuhan sandang, pangan, papan, maupun kebutuhan sosial lainnya. Keberadaan pasar tradisional terus mengalami perkembangan dan semakin banyak pula masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari keberadaan pasar tradisional tersebut. Dalam hal pengelolaan, Pasar Laguboti lebih bersifat pelayanan kepada masyarakat yang dikelola oleh pemerintah daerah setempat. Pasar Laguboti dipegang oleh Petugas Peraturan Pasar PERPAS. Tugas pokok dari PERPAS adalah menyiapkan bahan perencanaan dan program kerja, pelayanan administrasi dan teknis pembinaan dan bimbingan, evaluasi dan pelaporan bidang pengelolaan pasar yang meliputi pendapatan serta sarana kebersihan, keamanan, dan ketertiban. Petugas PERPAS Pasar Laguboti mengelola segala kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas di pasar. Pengelolaannya meliputi pembangunan bangunan fisik pasar, pelayanan kebersihan dengan menyediakan tong sampah yang bekerjasama dengan dinas kebersihan, pemungutan pajak sewa bangunan, dan Universitas Sumatera Utara 41 pelaksana keamanan dan ketertiban di area pasar. Pajak atau sewa bangunan selanjutnya akan dilaporkan kepada pihak Kecamatan yang mengurusi masalah keuangan dan pendapatan kecamatan. Pada dasarnya sistem pengelolaan Pasar Laguboti bukan hanya dikendalikan oleh petugas pasar PERPAS melainkan adanya peran serta masyarakat pedagang yang banyak menggantungkan hidupnya di Pasar Laguboti. Para pedagang yang mengelola Pasar Laguboti adalah para pedagang yang berjualan menetap di mana telah memiliki lapaktempat berjualan yang tidak berpindah dan telah menandatangani kontrak atas sewa areal dagang. Para pedagang yang menyewa dengan sistem kontrak mulai ada sejak tahun 1997 dimana setiap tempat berdagang yang mereka sewa dikenakan biaya pajak yang berbeda tergantung kepada balerong masing-masing. Sistem pengelolaan Pasar Laguboti adalah sistem yang bersifat kekeluargaan, di mana pemerintah menetapkan harga sewa di samping berdasarkan balerong juga didasarkan pada tingkat kemakmuran ekonomi masyarakat. Dalam menetapkan harga sewa biasanya pihak pemerintah akan melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan masyarakat setempat sehingga pajak sewa yang dikenakan kepada masyarakat tidak terlalu besar dan masyarakat pun akan tepat waktu dalam pembayaran karena semua aturan yang menyangkut sewa didasarkan pada kesepakatan antara pemerintah setempat dengan masyarakat sekitar. Universitas Sumatera Utara 42

3.4 Aktifitas Pasar Laguboti