Pusat Interaksi Perkembangan Pasar (Onan) Laguboti dari Tahun 1945 - 1999

55

4.2 Pusat Interaksi

Pasar pada masyarakat dapat diartikan sebagai pintu gerbang yang menghubungkan masyarakat dengan dunia luar. Melalui pasar, kita dapat menawarkan kebudayaan yang berlainan di pasar itu berada. Menurut E. B. Taylor, pengertian kebudayaan itu dapat diartikan sebagai suatu kompleksitas yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan- kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain, kebudayaan mencakup keseluruhan yang diperoleh atau yang dipelajari oleh setiap manusia sebagai anggota masyarakat 19 . Pasar menghimpun berbagai nilai sosial budaya baru sebagai perwujudtan dari adanya pertemuan-pertemuan di antara aneka ragam kebudayaan yang saling berbeda. Di dalam pasar tersebut akan terjadi interaksi dari beberapa kebudayaan, baik kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun budaya yang dibawa oleh pembeli secara langsung maupun tidak langsung. Kunjungan ke pasar akan berakibat adanya pertemuan antara individu yang memiliki pengetahuan budaya yang berbeda. Dengan demikian, akan terdapat saling mempengaruhi secara timbal balik sehingga terbentuklah pengalaman masing-masing yang pada awalnya diperlukan saling pengertian sesama anggota masyarakat sehingga dapat berlangsungnya komunikasi 20 . 19 Soerjono, Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Press, 1987, hal.154 20 P.W.J. Nababan, Bahasa Dalam Masyarakat dan Pendidikan, Jakarta, Analisis Kebudayaam Departemen P dan K, 1980, hal. 8 Universitas Sumatera Utara 56 Dalam hal ini, komunikasi memainkan peranan yang sangat penting. Kegiatan dan aktifitasnya terselenggara dengan baik melalui proses komunikasi antar individu. Komunikasi telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Untuk keberhasilan suatu komunikasi kita harus mengetahui dan mempelajari unsur-unsur apa saja yang terkandung dalam proses komunikasi, seminimalnya adalah sumber, pesan, saluran, dan penerima Pada umumnya, di Onan Laguboti terdapat pedagang kecil dan pedagang menengah. Pedagang kecil merupakan pedagang yang menjual dagangan secara eceran dengan jumlah persediaan barang yang sedikit. Sementara itu, pedagang menengah adalah pedagang yang menjual barang dagangannya secara eceran, Akan tetapi persediaan barang mereka cukup banyak dan biasanya berjualan di kios-kios. Kerjasama di antara mereka terjalin dengan baik. Kerjasama yang dijalin di antara pedagang maupun masyarakat pasar dan lebih didominasi pada bidang perdagangan. Hubungan kekeluargaan di antara komunitas masyarakat pasar, khususnya para pedagang selalu terbina dengan baik karena mereka telah sama-sama menyadari akan pentingnya keberadaan mereka sebagai pedagang yang dibutuhkan oleh banyak orang. Jika ada acara di antara mereka, seperti resepsi pernikahan di dalam keluarga pedagang tersebut, maka akan saling mengundang sesama para pedagang. Jika di antara mereka ada yang tertimpa musibah, maka mereka akan ringan tangan dalam membantu. Selain memberikan bantuan dalam bentuk uang, mereka juga membantu dalam bentuk tenaga antar sesama pedagang yang ada di Onan Laguboti. Hubungan yang nampak lebih akrab diantar mereka yaitu saat mengadakan kerja sama, terutama Universitas Sumatera Utara 57 dalam menitipkan belanjaan barang kepada pedagang lain. Hubungan ini berkembang menjadi hubungan yang didasarkan rasa saling percaya satu sama lainnya tanpa memperhitungkan darimana daerah asal masing-masing 21 . Hubungan yang cukup baik di antara para pedagang nampaknya tidak didasari oleh kesamaan suku bangsa atau sedaerah melainkan karena persamaan pekerjaan atau profesi. Mereka mempunyai anggapan bahwa sebagai pedagang, hendaknya saling memelihara hubungan baik dan saling tolong menolong. Pasar bagi para pedagang merupakan tempat kedua sesudah rumah tempat tinggal mereka karena seharian penuh waktunya dihabiskan di pasar. Pada umumnya, pedagang yang areal jualannya berdekatan sangat menjaga hubungan yang baik di antara mereka. Hal ini dikarenakan anggapan mereka kelak bahwa pedagang yang paling dekat merupakan tempat pertama meminta pertolongan atau bantuan bila kesulitan barang dagangan. Hal ini terlihat ketika pedagang menukarkan uang pembeli, atau mengambil barang dagangan di tempat pedagang lain bila kebetulan barang yang dibutuhkan pembeli habis 22 . Onan Laguboti termasuk pasar yang cukup ramai dikunjungi orang, terutama untuk melakukan jual beli, terkhusus pada hari Senin karena merupakan hari pekan secara besar-besaran di mana pedagang dari luar Kecamatan Laguboti ikut berdatangan. Dalam hubungan pedagang dengan pembeli, hubungan mereka hanyalah 21 Wawancara dengan Op. Gono Panjaitan di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Tanggal 20 April 2014. 22 Wawancara dengan A. Abadi Sinaga di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Tanggal 5 Mei 2014. Universitas Sumatera Utara 58 sebatas transaksi jual beli, tetapi ada juga sebagian yang menetap sehingga ada yang menjadi pembeli langganan. Pedagang harus bersifat tanggap, persuasif, dan simpatik. Untuk itu, para pedagang harus banyak membuat jalur hubungan, kontak, sehingga dalam waktu yang singkat para pedagang mampu menyesuaikan diri dengan calon masyarakat pembeli yang heterogen itu 23 . Dengan bermodalkan kepercayaan antar pedagang dan pembeli, yang walaupun berasal dari suku dan tempat tinggal yang berbeda, namun semuanya dianggap sama karena apabila mereka membedakan daerah atau suku pembeli, tentunya pedagang tersebut akan mengalami kerugian karena barang dagangan mereka tidak akan laku terjual. Begitu juga bagi masyarakat pembeli, mereka harus dapat menyesuaikan diri atau berbaur dengan suasana pasar dan perilaku pedagang. Dengan cara yang menarik sedikit bernada merayu, pembeli mendekati pedagang sehingga apa yang diinginkannya yakni nilai harga dan barang yang diinginkan dapat diperolehnya 24 . Hubungan antara pedagang dengan pembeli yang berbeda suku berlangsung sebagaimana hubungan pedagang dengan pembeli lainnya. Demi kelancaran usahanya tentunya pedagang tidak akan memilih-milih pembeli dan kepada semua pembeli meskipun berasal dari daerah yang berbeda tetap dilayani dan diperlakukan sama. Demikian pula dengan langganannya, yang penting orang tersebut baik dan 23 Wawancara dengan Tiur Aruan di Laguboti, Kabupaten Toba samosir, Tanggal 5 Mei 2014. 24 Wawancara dengan Hertama Br. Hutapea di Kecamatan laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Tanggal 5 Mei 2014. Universitas Sumatera Utara 59 jujur. Pembauran antara pembeli dan pedagang sudah terjadi bukan hanya di pasar, melainkan dalam pergaulan sehari-hari. Setiap pembeli yang datang ke pasar berasal dari tingkatan sosial yang berbeda satu sama lainnya. Namun demikian, dalam kegiatan jual beli tidak ada perbedaan tingkatan sosial. Setiap pedagang selalu berharap agar dagangannya laku terjual tanpa memandang siapa pun pembelinya dan berada dari tingkatan sosial mana pembelinya. Akan tetapi hanya kepada langganan yang biasa membeli atau berbelanja dalam jumlah lebih banyak yang diberikan pelayanan lebih baik. Meskipun telah terdapat perbedaan kedudukan sosial antara pedagang dengan pembeli, namun telah terjadi hubungan yang akrab diantara kedua kelompok tersebut. Hubungan tersebut bukan hanya dalam transaksi jual beli saja, akan tetapi telah menjalar hingga hubungan dalam sosial budaya masyarakat.

4.3 Pasar Sebagai Sarana Informasi Harga