PENGERTIAN SISTEM PENGISIAN PRINSIP DASAR SISTEM PENGISIAN

SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA üý . þ ý ÿ . F751WAKA 13 üý . 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ÿ 1 2013 12 19 dan frekwensinya adalah banyaknya pengulangan tersebut dalam satu detik. Saat magnet berputar satu kali dalam satu detik, frekuensinya adalah satu siklus. Gambar 2. Gelombang gaya elektromotif Apabila tiga buah kumparan yang mempunyai gulungan yang sama, A-A, B-B dan C-C lihat gambar di bawah, dililitkan dengan arah 120°, dan ketika magnet berputar di sekitar kumparan, maka akan dihasilkan tegangan AC 3 fasa seperti tampak pada gambar dibawah. Setiap gerakan magnet sejauh 120 ° maka dihasilkan tegangan, sehingga untuk satu putaran magnet menghasilkan tiga tegangan yang berurutan yang dihasilkan oleh ketiga kumparan tersebut. Gambar 3. Alternator dengan tiga kumparan dan grafik output tegangan SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA . . F751WAKA 13 . 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 2013 13 19 Berdasarkan prinsip dasar alternator yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada tiga hal pokok agar alternator dapat menghasilkan tegangan, yaitu ada medan magnet, ada kumparan yang memotong medan magnet, dan ada gerakan putaran yang menyebabkan terjadinya perpotongan antara medan magnet dan kumparan.

3. SISTEM PENGISIAN KONVENSIONAL

Sistem pengisian tipe konvensional adalah sistem pengisian yang pengaturan output alternator dilakukan dengan regulator model konvensional tipe kontak poin. Regulator bekerja berdasarkan medan magnet pada kumparan regulator untuk mengatur arus listrik yang mengalir ke kumparan rotor rotor coil sehingga kuat lemahnya medan magnet pada kumparan tersebut dapat diatur sesuai kebutuhan. Gambar 4. Sistem Pengisian Konventional

4. KOMPONEN SISTEM PENGISIAN

Sistem pengisian terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu baterai, alternator, regulator, kunci kontak, dan kabel -kabel atau harness. Hubungan antar komponen sistem pengisian ditunjukkan pada gambar di bawah. Berikut ini dijelaskan masing-masing komponen sistem pengisian.

a. Baterai

Baterai dalam sistem pengisian berfungsi untuk memberikan energi listrik pada sistem pengisian terutama untuk menghasilkan medan magnet pada rotor coil di dalam alternator pada saat mesin belum hidup. Setelah mesin hidup, baterai berfungsi untuk menyimpan energi listrik. Jika beban listrik yang bekerja pada kendaraan melebihi kemampuan alternator dalam menghasilkan energi listrik, maka baterai akan memberikan energi listrik tambahan untuk memenuhi kekurangan energi listrik dari alternator. SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA . +, -. . F751WAKA 13 . . 1 2 32 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4 5 66 5 7 8 . 9 7 5 + , 1 : ; , 7 2 2013 5 7 5-5 14 = 59 2 19

b. Kunci kontak

Kunci kontak pada sistem pengisian berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan sistem pengisian atau menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang masuk ke rotor coil pada alternator.

c. Alternator

Alternator berfungsi untuk mengubah energi mekanik putar menjadi energi listrik. Pada bagian belakang alternator terdapat beberapa terminal. Terminal-terminal tersebut adalah terminal E, F, N atau ada juga yang menuliskan terminal N dengan menggunakan notasi P dan B alternator. Ada juga alternator dengan terminal E, F, N, A, dan B. Terminal A pada alternator ini dapat dihubungkan dengan terminal B pada regulator. Gambar 5. Alternator konvensional dan terminal - terminalnya