mencari materi dapat di atasi dengan memberikan sifat wajib bagi siswa untuk membawa print out materi untuk pelajaran minggu depan.
f. Jadwal PPL dan KKN yang bersamaan dengan lokasi berbeda cukup
membuat praktikan kesulitan untuk membagi waktu. Hal ini juga dikeluhkan oleh para guru di sekolah dan masyarakat di lokasi PPL, atas
keterbatasan waktu untuk program yang telah dilaksanakan. Hambatan ini dapat diatasi dengan membagi waktu secara bijak, efektif dan efisien
walaupun jadwal yang cukup padat antara KKN dan PPL. Universitas Negeri Yogyakarta sebaiknya mengkaji ulang keputusan jadwal KKN
PPL yang bersamaan, sehingga mendapat hasil yang terbaik.
2. Refleksi
Menjalani profesi
sebagai guru selama
pelaksanaan PPL,
telah memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa untuk menjadi seorang guru
tidak hanya cukup dalam hal penguasaan materi dan pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dan tepat bagi siswa, namun juga dituntut untuk
menjadi manajer kelas
yang handal sehingga
pembelajaran dapat
dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disiapkan.
Pengelolaan kelas yang melibatkan seluruh anggota kelas yang memiliki karakter yang berbeda sering kali menuntut kepekaan dan kesiapan guru
untuk mengantisipasi, memahami, menghadapi dan mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin terjadi dalam proses pembelajaran. Komunikasi
dengan para siswa di luar jam pelajaran sangat efektif untuk mengenal pribadi siswa sekaligus untuk menggali informasi yang berkaitan dengan
kegiatan pembelajaran khususnya
mengenai kesulitan–kesulitan
yang dihadapi siswa. Komunikasi yang baik yang terjalin dengan para siswa,
guru, teman-teman satu lokasi, dan seluruh komponen sekolah telah membangun kesadaran untuk senantiasa meningkatkan kualitas. Poin penting
manfaat PPL bagi mahasiswa antara lain : a. Menambah pemahaman tentang proses pendidikan dan pembelajaran di
sekolah atau lembaga. b. Memperoleh pengalaman tentang cara berpikir dan bekerja secara
interdisipliner. c. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan
dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah, klub, atau lembaga.
d. Memperoleh keterampilan
untuk melaksanakan
pembelajaran dan
manajerial di sekolah atau lembaga. e. Mahasiswa mempunyai kesempatan untuk dapat berperan sebagai
motivator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver. Berdasarkan pelaksanaan praktik mengajar di kelas dapat disampaikan
beberapa hal sebagai berikut : a. Sering berkonsultasi pada guru dan dosen pembimbing sebelum dan
sesudah mengajar agar lebih dapat mengetahui kelebihan, kekurangan dan permasalahan selama mengajar. Dengan demikian proses pembelajaran
akan mengalami peningkatan kualitas secara terus menerus. b. Mempersiapkan
rencana pembelajaran
beberapa hari
sebelum palaksanaan praktik pembelajaran sebagai pedoman dalam mengajar. Hal
ini dimaksudkan agar praktikan benar-benar menguasai materi yang akan diajarkan dengan metode yang tepat.
c. Lebih memperhatikan kondisi siswa pada saat mengajar. Hal ini perlu karena tingkat penyerapan materi sedikit banyak dipengaruhi kondisi
siswa. d. Dengan mengetahui kondisi dan karakter siswa maka guru dapat
menerapkan metode dan media ajar yang sesuai sehingga dapat melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar yang efektif dengan
berorientasi atau berfokus pada siswa. e. Saat proses pembelajaran teori lebih baik diselingi dengan metode
demonstrasi menggunakan alat sesungguhnya seperti saat pembelajaran alat ukur sehingga siswa bisa mempraktikkan langsung.
f. Evaluasi diharapkan disusun salah satunya dengan memperhatikan
materi ajar yang diberikan kepada siswa. g. Apersepsi, penguatan dan pemberian motivasi penting dilakukan saat
kegiatan pembelajaran agar siswa lebih aktif, tidak bosan sehingga kegiatan belajar pun terasa lebih hidup.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama pelaksanaan PPL di SMK Negeri 2 Yogyakarta selama 2 bulan 15 Juli – 15 September 2016, penulis banyak mendapatkan pengalaman dan
wawasan baru khususnya mengenai bagaimana menjadi tenaga pendidik secara nyata. Dengan PPL, penulis dapat mengetahui kondisi nyata lingkungan sekolah
yang ada ditambah dengan masuk ke dalam sistem sehingga penulis dapat mempersiapkan diri jika bekerja di dunia pendidikan menjadi guru kedepannya.
Dalam penyusunan laporan PPL, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Selama PPL mahasiswa dapat memperoleh pengalaman secara langsung untuk praktik mengajar. Dimana dalam praktik mengajar banyak hal yang
harus dimengerti mulai dari bagaimana persiapan mengajar, membuka kelas hingga akhirnya bisa mengajar, mengelola suasana di dalam kelas
sampai menutup kelas. Mahasiswa belajar bertindak cepat dalam mengambil keputusan yang tepat ketika ada hambatan atau permasalahan,
hal ini diperlukan agar pelaksanaan proses pembelajaran lebih efektif. 2. Keberhasilan proses belajar tergantung pada unsur utama yaitu guru, siswa,
orang tua siswa dan perangkat sekolah yang tentunya ditunjang oleh sarana dan prasarana yang mendukung,
3. Penyampaian materi, metode, dan media pembelajaran menjadi hal utama dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang berawal dari pembuatan
RPP. 4. Secara umum pada kelas inti, praktikkan melaksanakan praktik mengajar
mata pelajaran PDTO sebanyak 5 kali teori dan 2 kali praktikum pada kelas X TKR 3 dan X TKR 4 karena menggunakan RPP yang sama sedangkan
praktik mengajar mata pelajaran PKKR dilaksanakan sebanyak 3 kali teori dan 4 kali praktikum pada kelas XI TKR 3, jadi total praktik mengajar
sebanyak 14 kali pada kelas inti dan kegiatan berjalan baik sesuai rencana.
B. Saran
Setelah melakukan PPL di SMK Negeri 2 Yogyakarta, telah banyak wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan oleh penulis. Namun
terdapat beberapa saran guna terwujudnya pembangunan menuju perbaikan untuk mahasiswa, sekolah tempat PPL, dan perguruan tinggi. Seperti kata pepatah “Tiada
Gading yang Tak Retak”.